Assalamu'alaikum.
___
Waktu cepat berlalu, Hari ini adalah hari di mana Gibran dan Sindy akan melangsungkan pernikahan mereka, tempat nya di sebuah gedung yang di pilihkan langsung oleh Ibu dari Sindy.
Gina tak menghadiri nya, ia tak akan sanggup.
Sangat sakit rasanya jika melihat langsung anak tunggal nya melangsungkan pernikahan padahal ia sudah menentang pernikahan mereka.Galih menghadiri pernikahan itu namun dengan mata yang menyorotkan kekecewaan kepada anak nya.
Raka, Iyon, Rangga, dan Risma duduk ditempat yang sudah disediakan.
Iyon-Raka, di depan mereka Rangga-Risma."Udah siap kan?" tanya Raka diangguki Rangga dan Iyon.
"Gila, ini banyak banget orang nya"
"Untung gedung nya gede" ucap Iyon melihat sekeliling nya.
"Gimana nggak gede?, yang di undang lima ribu orang" jawab Raka malas.
"Iya ya?, si Sindy repot banget pakai undang sebanyak itu" ujar Iyon.
"Banyak temen Ayah Mamah nya sama temen dia deh pokoknya" sambung Raka.
"Malu" celetuk Rangga
"Apa nya?" tanya Risma heran dengan yang diucapkan Suami nya.
Rangga melirik sekilas lalu mengangkat bahu membuat Risma tambah bingung.
"Kata Rangga,-"
"Sindy bakal malu nanti" ucap Raka.
Tumben sekali Raka cepat menangkap apa yang diucapkan Rangga.
Apa ia les kata singkat?
Tapi baguslah, Rangga tak perlu repot-repot menjelaskan pada mereka."Kenapa harus malu?" tanya Risma bingung.
Bukankah hari ini hari bahagia Sindy?
Mengapa mereka mengatakan jika Sindy akan malu? aneh sekali pikir Risma."Liat aja nanti" jawab Iyon tersenyum dibalas anggukan oleh Risma.
"Eh" panggil Raka.
"Eh, eh, lo manggil siapa?" tanya balik Iyon.
"Anu ituu, Istri Rangga" jawab Raka.
"Dia punya nama, sembarangan lo manggil eh eh" jawab Iyon tak terima.
"Siapa nama nya?, gue lupa" ucap Raka cengengesan membuat Risma terkekeh pelan.
"Risma Kak" jawab nya diangguki Raka.
"Selama seminggu lo tinggal sama Rangga, sikap nya tetep dingin atau nggak?" tanya Raka penasaran.
"Eumm, waktu pertama iya"
"Tapi pas k-"
"Sayang" panggil Rangga sebelum Risma menyelesaikan penjelasan nya.
"Kenapa?" tanya Risma bingung.
Oh ayolahh, jika Rangga tak memotong ucapan Risma, bisa dipastikan Risma akan membongkar privasi mereka!
"Kamu mau makan apa?" tanya Rangga membuat Raka dan Iyon melongo.
Rangga bisa selembut itu pada wanita yang baru masuk di hidupnya?
"Nanti aja" jawab Risma.
"Sekarang ya?, kita ke sana" pinta Rangga melirik ke stand makanan yang ada di sana.
Risma hanya mengangguk mengiyakan permintaan Suami nya.
Mereka pergi ke sana dengan Rangga yang menggandeng tangan Risma bahkan memberi tatapan tajam pada orang-orang yang menatap aneh Istri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ning Salwa!
Ficção GeralLengkap, belum revisi. "Tapi aku masih sering insecure kalau lihat mereka," lirih Salwa. "Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." "Tahu itu terdapat dalam surah apa, Sayang?" tanya Gibran. "At Tin, ayat empat," jawa...