13

4.5K 255 0
                                    

Assalamu'alaikum.

___

Gibran berada di Warneng bersama sahabat-sahabat nya.

Setelah dari kantor ia pulang ke rumah terlebih dahulu untuk membersihkan diri dan mengantarkan Salwa ke pesantren Darussalam milik Abahnya, karena Salwa ingin menemui orang tua nya.
Ia hanya mampir sebentar untuk bertemu mertua nya.
Setelah itu ia pergi ke warneng.

"Ban, lo nggak mau punya anak gitu?" tanya Raka tiba-tiba.

"Iya Ban, gue kan pengen dipanggil Uncle samaa anak lo" sambung Iyon.

"Lo pantesnya dipanggil Grandpa Yon" jawab Raka tertawa.

"Enak aja lo, gue masih muda gini di panggil kakek?,"

"Ogah" ujar Iyon bergidik.

"Belum di kasih" ucap Gibran diangguki mereka semua.

"Eh, Yon" panggil Raka.

"Apa?" tanya Iyon melirik Raka.

"Nama lo kan bagus nih-"

"Riyon Firza Anggara, kenapa dipanggil Iyon?" tanya Raka.

"Kan ada tuh yang lebih keren,"

"Misalnya, Riyo, Firza, Eza, Angga, atau Gara gitu" sambungnya bingung.

"Lo lupa?, gara-gara si itu tuh" jawab Iyon menunjuk ke arah Gibran menggunakan dagu nya.

"Ah iya, gue inget"

"Kata Gibran gini, 'Iyon ganteng, pakai baju ini terus aja' gitukan?"

"Gue ngakak banget nginget masa SMP pas lo di suruh pakai kostum badut" tutur Raka tertawa.

"Ciss" celetuk Rangga mengingat dulu Gibran memotret Iyon dengan handphone Rangga sambil mengucapkan kata "Ciss."

"Nah iya tuh, masih ada foto nya nggak?" tanya Raka masih dengan tawa nya.

"Ada, gue pasangin figura" jawab Rangga terkekeh.

"Gue merasa ternistakan waktu itu gilaa, malu bangettt"

"Mana adkel nya ketawain gue semua lagi" ujar Iyon mengingat masa SMP bersama sahabat nya.

"Jangan di sebar Ngga, malu gue" pinta Iyon pada Rangga.

Rangga hanya menanggapi permintaan Iyon dengan terkekeh.

"Ingat nggak sih, waktu kelas 1 SMA, pertama kali mpls?"

"Si Baban berani banget ngejahilin osis" ujar Raka.

"Bener, gue aja masih inget sampai sekarang"

"Masa dia bilang sama ketua osis gini, 'Kakak Osis ku yang ganteng, dan baik hati, coba deh lo liat di belakang lo lagi ada bidadari' gue nahan tawa asli, mana bidadari yang di maksud BuWer sambil kacak pinggang astagfirullah" ujar Iyon tertawa.

"Si osis nya juga pake acara nggak sadar kalo yang diroasting sama dia di depan siswa baru ada di belakangnya" sambung Raka tertawa.

"Hooh, ending nya malah kena jemur di lapangan" ujar Iyon.

"Nasib" celetuk Rangga terkekeh.

"Kan waktu kita kelas 2 SMA tuh, ada adkel yang nyamperin Rangga bilang gini 'Kakak ganteng, mau nggak jadi pacar aku?' terus yang jawab malah Baban, Baban bilang gini 'Rangga jelek, jadi dia nggak mau jadi pacar lo,' mana waktu itu Rangga cuman ngangguk aja lagi pas Baban bilang dia jelek" tawa Raka.

"Pliss, gue nahan tawa di depan adkel ituu, mana dia nembak bawa temen se RT ya Allah, gue jadi bingung yang malu siapa,"

"Rangga yang ngakuin diri nya jelek, atau adkel nya yang ditolak di depan orang banyak?" heran Iyon memegang perutnya tertawa.

"Adkel nya lah, orang Rangga emang jelek, jadi dia nggak malu"

"Iyakan Ngga?" tanya Gibran.

Rangga hanya mengangguk yang membuat Raka dan Iyon tertawa kembali, Rangga memang tak berubah.
Selain dingin ia juga selalu pasrah dengan sikap para sahabatnya.

"Raka pernah nendang bola futsal kena kepala kakak kelas sampai bejol pala nya terus di panggil ke BK, nah di situ kita semua kena karena dia nih.

"Yang bikin gue ngakak-"

"Pas dia ditatap sama BuWer selaku guru BK sempet-sempetnya ngebela diri, bilang gini 'Bu, jangan natap saya gitu,' 'Saya nggak salah, yang salah kaki saya, jadi silahkan berhadapan langsung dengan mata kaki saya' dahla langsung kena hukum semua gara-gara dia" tawa Iyon mengingat mereka semua di suruh membersihkan wc saat itu.

"Ck, gue bener kan?" decak Raka.

"Iyon juga pernah dilabrak kakel gara-gara cwe nya mutusin dia dengan alasan suka sama Iyon" tuutur Raka.

"Orang biasanya kalo di labrak panik, lah dia? malah santai banget sambil bilang gini 'Kakak kelas ku yang tersayang, yang mutusin lo kan pacar lo? yang diputusi juga lo? nah alasan nya karena dia lebih milih gue, berarti fisik lo kurang mendukung buat pertahanin cinta cewe lo' gila sii, Iyon kena bogem waktu itu"

"Terus dia nggak ngelawan, tapi dia manggil mantan si cowo yang coba buat hentiin mantannya biar nggak mukul Iyon lagi sambil bilang gini 'Eh, lo mantan nya kan ya?, bilangin ke mantan lo, masih kalah jauh dia sama gue' mana si cwe nurut aja lagi"

"Si cwe kelewat polos apa gimana ya?" tanya Raka menceritakan kejadian Iyon waktu SMA.

"Langsung nggak turun sekolah 2 minggu" ujar Gibran terkekeh.

"Kena mental" sambung Rangga ikut terkekeh kecil.

"Pesona Iyon emang nggak pernah gagal" bangga Iyon menepuk dada nya, yang membuat mereka semua tertawa.

Seharian mereka mengingat memori saat masih bersekolah.
Kenangan yang tidak mungkin bisa di ulang kembali.
Sangat menyenangkan, banyak pelajaran yang mereka ambil dari semua kisah yang sudah mereka lalui.
Suka duka selalu bersama.
Setiap hari bertemu dengan para sahabat mereka dengan kisah berbeda setiap hari nya.

Kenangan yang akan selalu teringat kapan pun dan di mana pun mereka berada.

Ikatan persahabatan memang tidak ada yang bisa mengalahkan nya, mau badai menerjang sekencang apa, jika mereka bersama-sama maka pertahanan mereka akan tetap kokoh, kunci nya satu.
Percaya satu sama lain dan menasihati jika ada yang salah kata maupun perbuatan.

___











Kalsel, 26 Juli 2022

Ning Salwa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang