14

4.2K 270 0
                                    

Assalamu'alaikum.

___

Gibran kembali ke pondok pesantren Darussalam untuk menjemput Istri nya setelah Isya.
Ia salat Magrib dan Isya di masjid bersama sahabat-sahabat nya.

"Mas, kita nginep di sini ya?" pinta Salwa.

"Hari ini ada acara di pesantren, Abah mau Mas yang buka acara nya nanti," sambung Salwa.

"Kenapa aku?" tanya Gibran.

"Mas kan menantu abah" jawabnya santai.

"Nggak bisa Abah aja?" tanya Gibran.

"Abah mau liat menantu beliau yang buka acara" jawab Salwa yang membuat Gibran menghembuskan nafasnya pelan

"Yaudah iya" pasrah Gibran.

Bukan karena ia tak mau menuruti kemauan mertua nya, tapi ia tidak terlalu bisa dalam hal begitu.
Apalagi ia baru beberapa Minggu belajar di pesantren Abi nya.
Ia takut akan salah bicara nantinya

"Baju nya udah aku siapin, kamu mandi aja" ucap Salwa diangguki Gibran.

Di ndalem memang ada beberapa baju pasutri itu.

___

"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh" salam Gibran.

"Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh" jawab mereka serempak.

"Sebelum nya perkenalkan nama saya Muhammad Gibran Naufal Praditya" perkenalan Gibran.

Tiba-tiba ada santriwati yang mengangkat tangannya.

"Kenapa?" tanya Gibran.

"Nama nya panjang kayak cinta saya ke Gus Gibran" ucap nya tertawa kecil.

Mereka memang mengetahui Gibran karena beberapa kali Gibran pernah ke sini bersama Galih.
Tapi mereka tak mengetahui jika Gibran adalah suami dari Ning mereka.

"Uuuu" ia mendapat sorakan dari para santri lainnya.

Gibran terkekeh menanggapi penuturan dari santriwati itu.

"Gus Gibran ganteng, pasti beruntung banget yang jadi Istri Mas Gibran nanti" tutur santriwati disebelah temannya yang pertama menyampaikan isi hati nya.

"Iya, beruntung banget ya Salwa?" gumam Salwa yang mendengar penuturan santriwati terhadap suami nya.

"Aamiin" ucap Gibran tersenyum tipis.

"Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, karena beliau kita bisa melaksanakan acara sekarang"

"Terima kasih karena saya diberi kesempatan untuk membuka acara ini"

"Suatu kehormatan tersendiri bagi saya pastinya."

"Di sini kita akan melaksanakan beberapa kegiatan, seperti mengaji bersama, sholawat, dan beberapa kegiatan lainnya yang mencakup pesantren Darussalam."

"Gus" panggil seseorang.

"Ya?" tanya Gibran.

"Gus punya tipe Istri idaman nggak?" tanya santriwati itu yang membuat Salwa berdecak.

"Ada" ucap Gibran, Salwa yang mendengar Gibran menanggapi perempuan itu lantas memalingkan wajahnya

"Kayak gimana Gus?" tanyanya.

"Salwa Humaira" ucap Gibran yang berhasil membuat mereka semua mengatensikan mata menatap Salwa sambil bersorak heboh.

"Ning Salwa, tipe cewek Idaman Gus Gibran tuh" goda salah satu santriwati.

"Ciee, yang bakal jadi calon Istri Gus Gibran" sambungnya terkekeh.

"Sebenarnya bukan calon Istri, tapi dia memang Istri saya" ucap Gibran yang membuat suasana menjadi hening.

"Kapan nikah nya Gus?" tanya santri wati itu bingung.

"Dua bulan yang lalu, memang tidak banyak yang mengetahuinya" jawab Gibran yang membuat mereka mengangguk.

"Yaahhh, pupus sudah harapan ku untuk menjadi Istri mu" celetuk santriwati lainnya yang membuat Gibran terkekeh.

"Tapi saya siap kok Gus, kalo dijadiin Istri kedua" ucap temannya.

"Nggak-nggak, aku nggak mau di madu" bantah Salwa yang membuat para santri dan santriwati itu tertawa.

Mereka memang sangat senang jika menjahili Ning Salwa.

"Gus Gibran bakal adil kok Ning, iyakan Gus?" tanya santriwati itu lagi pada Gibran, dan yang membuat Salwa tambah kesal.
Mengapa Gibran malah mengangguk mengiyakan pertanyaan santriwati tadi?

"Nggak bisa gitu dong Put, sekali nggak ya nggak"

"Nggak ada toleransi apapun" jawab Salwa kesal.

"Mas Gibran kok gitu?" tanya nya pada Gibran.

"Bakal adil kok sayang" jawab Gibran yang membuat Putri bersorak senang.

"Terserah" ujar Salwa.

"Berarti boleh kan?" tanya Gibran menggoda.

Sangat tidak peka!

Tak menanggapi pertanyaan Gibran, Salwa berlalu meninggalkan acara dan langsung membuat Gibran panik saat itu juga.

Apakah istri nya marah?, padahal ia hanya ingin bercanda tadinya.

"Duh, gimana ini"

"Kayanya saya tutup dulu untuk pembukaannya yaa, akan dilanjutkan sama Abah"

"Saya mau nyusul Istri saya dulu, wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu" salam nya cepat berlalu dari panggung dengan sedikit berlari.

"Wa'alaikumussalam worohmatullahi wabarokatuh" jawab mereka serempak lalu tertawa bersama-sama melihat tingkah Gus Gibran dan Ning Salwa.

Abah dan Umma Salwa terkekeh melihat menantu dan anak mereka yang sangat lucu jika sedang beradu mulut seperti tadi.

____

Hayolo Gus😂.

____















Kalsel, 26 Juli 2022











Ning Salwa! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang