04. OJOL?

1.7K 106 13
                                    

Pukul jam 9 pagi anak anak altareyz duduk diparkiran untuk menunggu seseorang. Gara duduk diatas motornya dengan almet yang ia gantung dipundaknya. "Nar, nar, gue digodain anak SMA lain nih nar, Lo gak cemburu gitu" ucap gara sambil melirik nara dengan senyuman manis nya.

Nara menoleh dengan tatapan tajam ke cowok itu. "Dih, ngapain juga gue cemburu emang gue siapa lo"

"Ya bukan siapa siapa sih nar, cuma Lo kan cewek yang gue suka dari dulu, setidaknya ada sedikit gitu rasa cemburu dihati Lo nar" ucap gara sambil menaik turun alisnya

"Gue kagak ada rasa sama Lo" tekan Nara

Bukannya sedih gara malah tertawa melihat wajah Nara yang super gemesin itu. "Woy ka, kembaran Lo gila ya? Malah ketawa ketawa gak jelas" ucap Nara pada Raka

Raka hanya menatap sebentar ke gadis itu. "Udah tau gila masih aja Lo ladenin" ucap Raka tanpa ekspresi.

Ucapan Raka berhasil membuat mereka semua tertawa. Padahal Raka tidak melawak, ia hanya berkata jujur. Gara itu memang absurd alias gila, ia tidak habis pikir kenapa mempunyai kembaran seperti gara yang sifat nya jelas jelas berbanding terbalik dengannya.

Beberapa motor berwarna hijau masuk ke halaman revalendas. Para anak anak altareyz pun langsung menatap satu sama lain. "Kalian gak semua nya nyuruh Abang ojol kan woy?" Tanya Ibra, kalian tahu dirinya lah memberi ide ke teman temannya untuk menyewa seseorang untuk menjadi orang tua mereka dan memenuhi panggilan guru.

"Lah? Kalian juga pilih Abang ojol?" Timpal Ezra

"Ya mana gue tahu, gue kirain kalian ada yang nyuruh satpam, atau siapa gitu" jawab dristan

"Buset dah kalau gini mah bakal ketahuan kita"  tambah rafanda yang panik

"Ah ide Lo gak bener ni Ibra" kesal denta

Ibra langsung mengerutkan keningnya. "Lo nyalahin gue? Gue kan cuma ngasih salah satu contoh buat dijadiin orang tua pura pura kita, yang gak bener tuh kalian, ngapain juga ikut ikutan sewa bang ojol" jawab Ibra tak mau kalah

Salah satu Abang ojol menghampiri mereka. "Permisi dek, yang nama nya Abraham yang mana ya? Katanya saya disuruh jadi ayah pura pura nya"

Abraham mengangkat tangannya dengan malas. "Saya Abraham, tapi kok bapak muda banget, beda banget sama yang difoto, kalau gini kagak bakal percaya guru nya pak"

"Iya dek, soalnya itu foto editan, saya takut mau Nerima costumer cewek, takut istri saya marah, jadi saya edit aja foto saya jadi tua" ucap Abang ojol itu tersenyum

Sedangkan mereka semua langsung menepuk jidat mereka masing masing. Memang kesalahan besar mendengar usulan ibra yang super sesat itu.

Derungan suara mobil sport memasuki halaman sma revalendas. Sekitar sebelas mobil dengan beraneka warna berada disana, bahkan sebelum parkir mereka melakukan selebrasi mobil, dan sedikit membuat kehebohan siswa siswi disana.

"Kek kenal sama mobil mobilnya" ucap Kenan sambil meneguk Silva kasarnya.

"Iya ken, mati dah kita" tambah Ezra, tubuh mereka semua terasa panas dingin ketika melihat mobil mobil itu. Satu persatu dari mobil tersebut turun.

"Mati gue, bokap gue itu" ucap Nara ketika melihat arka turun dari mobil. Arka langsung menatap ke anak perempuan nya dengan tatapan tak berekspresi.

"Anjir baba gue" ucap Nakula ketika melihat Arya.

"Mati dah kita hari ini" ucap mereka bersama, ketika melihat ayah ayah mereka berada disini.

Tinggal satu mobil yang belum belum terbuka. Mereka semua pun memandang ke mobil berwarna pink itu. Saat Pintu terbuka bukannya kaki manusia yang mereka lihat melainkan kaki hewan berbulu yang turun dari mobil tersebut. Seekor kambing dewasa memakai baju berwarna pink dengan pita dileher nya, disusul oleh pria paruh baya dari mobil tersebut. Teman temannya langsung memandang ke arah Abraham.

Abraham yang dipandang pun pura pura tidak melihat. "Bukan ayah gue sumpah" ucap Abraham sambil melihat ke langit, seakan enggan melihat ke arah ayah nya yang membawa Selly.

Para ayah ayah mereka berjalan menuju mereka semua. "Pegangin kaki gue woy, kaki gue gemetar" ucap gara sedikit berbisik

"Ngapain Lo yang teremor begok, orang bokap Lo gak ada" ketus erglo

"Siapa yang kasi tau mereka cobak" ucap sambara kesal.

Mereka memandang ke salah satu cowok yang berada diujung mereka, yang dipandang malah menengok ke belakang nya. "Kalian lihat siapa?" Tanya nya padahal dibelakang tidak ada siapa siapa, dia adalah molu dengan muka kebingungan menatap teman temannya.

"Lihat tiang listrik" sarkas Kenan emosi

"Kenapa pada lihatin tiang listrik cobak? Orang ayah kita ada didepan kita" ucap Molu

"Kita ngeliat Lo moluuu!, Gue gantung juga Lo di tiang bendera" ucap dristan frustasi dengan kepolosan molu.

"Ngaku Lo mol, pasti Lo kan yang ngasih tahu bokap Lo, terus pasti bokap Lo yang kasi tau bokap bokap kita" tambah denta lagi

Molu mengangguk mengiyakan. "Iya, soalnya kata papa molu gak boleh bohong, harus jadi anak yang jujur, yaudah molu jujur aja ke papa, papa Molu juga gak marah kok" ucapnya tersenyum manis

Mendengar itu membuat teman temannya semakin emosi, ingin sekali mereka membuang cowok polos itu ke sungai amazon sekarang juga, biarkan saja dia dimakan bintang bintang buas disana, dari pada membuat mereka emosi Mulu yakan.

"Eh papa" ucap dristan ketika melihat papa nya, bas sudah berada dihadapannya. Begitu juga dengan yang lain

"Eh baba, kok makin ganteng aja sih, itu kumis nya makin lebat aja" ucap Nakula pada ayahnya, Arya.

"Diem kamu!" Bentak Arya pada anak nya, mereka tidak terlihat tua sama sekali, malah mereka terlihat awet muda. Mungkin hanya gaya rambut dan gaya pakaian saja yang berubah.

"Papa Rey gak datang yah?" Tanya Kenan

Arka langsung menoleh menatap nya. "Menurut kamu?"

Setelah berbicara seperti itu, satu mobil sport dengan kecepatan tinggi memasuki halaman sma revalendas dan hampir menabrak mereka semua. Untung saja yang berada didalam mobil langsung mengerem. Pria itu tersenyum, ia memang sengaja melakukan hal itu, sedangkan satu pria disamping nya hanya tertawa.

Mereka berdua turun dari mobil sambil membenarkan jas dan rambut nya. "Mampus" ucap si kembar bersamaan

"Baru juga ditanya udah muncul aja" ucap Kenan lagi

Rey menghampiri sahabat sahabat nya. "Ngapain masih disini?, Kita kan ditunggu sama guru BK jam 9.30" ujar Rey, lebih tepatnya pria itu sedang menyindir anak anaknya.

Rey langsung melenggang pergi bersama pria yang bersama nya tadi. Diikuti oleh sahabat sahabatnya dibelakang.

Para anak anak altareyz mendengus kesal, "dek jadi gimana?, jadi?" Tanya Abang ojol yang sejak tadi diam

"Kagak!" Jawab mereka serempak kecuali molu

"Yaudah ayo susul mereka, nanti kita kena omel lagi" ujar Nara

"Eh tunggu tunggu, tapi kalian udah bayar loh?" Tambah bang ojol

"Ambil ajalah pak, buat bapak, udah jangan ganggu kita, pusing tau" jawab Nara frustasi

"Alhamdulillah kalau gitu, rezeki emang gak kemana"

****

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA GUYS

ALTA : New Generation!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang