"Ah udah lah nay, gak usah munafik lah, gak usah sok sok jadi cewek lugu yang butuh kasihan orang" kata Nara lagi
"NARAAAA!" teriak seseorang yang baru datang, semua langsung menoleh ke arah pintu. membuat Nara sedikit kalang kabut, ada sambara disana.
"Sam, Lo" belum lagi Nara melanjutkan omongan nya, sambara langsung menarik tangan gadis itu untuk pergi dari sana. Sambara tadi memang diam diam mengikuti Nara karena merasa curiga dengannya.
Sambara membawa gadis itu ke belakang sekolah. Cowok itu langsung duduk di bangku yang ada disana. "Duduk nar" nada bicara sambara udah lembut, tidak seperti tadi yang membentak
Nara pun duduk disampingnya sambara. "Lo kenapa jadi gini nar?, Lo mau ngebuat altareyz pecah?" Sambara kembali bersuara
Nara langsung melotot kan mata nya mendengar itu. "Ya gak mungkin lah Sam, Lo ngomong apa sih"
Sambara kembali menghela nafasnya. "Dengan Lo yang gak suka Naya, itu artinya Lo udah ada niatan buat altareyz pecah nar"
"Ada apa sih nar? Kenapa Lo gak suka sama naya? Dia punya salah apa sama Lo, sampai Lo harus berperilaku buruk ke dia?" Lanjut sambara lagi
Nara yang mendengar itu langsung berdiri dari duduknya "Lo ngebela tuh cewek banget ya sam, padahal yang dari dulu bareng kalian tuh gue, bukan Naya!"
"Nar, bukan gitu maksud gue"
"Ah, udahlah Sam, Lo sama aja kayak yang lain, iya semua aja bela tuan Puteri itu, gak usah ada yang ngebelain gue, Lo semua tuh gak ngerti gimana perasaan gue!" Tambah nara lagi
"Nar, Lo itu cuma di butakan cemburu, turuni sifat egois Lo sedikit, Naya gak ada salah!" Lanjut sambara dengan sedikit emosi
"Iya belain aja terus Naya, malas gue ngomong sama Lo lagi" setelah berbicara seperti itu Nara langsung berlari pergi dari sana.
"Nar, Nara" panggil sambara, dengan kesal cowok itu menendang kaleng yang ada disana, yang tanpa sengaja mengenai kepala pak Dadang. "Mampus"
"HEYYYY, SIAPA YANG BERANI NENDANG KALENG INI KE KEPALA SAYA HAH!" teriak pak Dadang emosi, matanya tertuju pada sang pelaku, yang berada tak jauh darinya.
"SAMBARA!!!" Teriak pak Dadang lagi
Dengan berat hati cowok itu mendekat ke pak Dadang, dan langsung dapat jeweran dari nya. "Akhhh pak, ampun pak, sakit pak" teriak sambara kesakitan
Pak Dadang langsung melepaskan jeweran itu dari telinga sambara. "Kamu bapak hukum!"
"Pak, tapi saya gak sengaja pak sumpah, bapak sih lewatnya gak bilang bilang" kata sambara lagi
"Eh eh, kamu nyalahin saya!, Sekarang kamu di hukum bersihin seluruh toilet yang ada di SMA revalendas ini!"
"Pak, tapi-"
"Ngomong sekali lagi saya tambah hukuman kamu" ucap pak Dadang emosi
Sambara menghela nafas nya. "Baik pak, saya permisi" pamit sambara dengan memelas
"30 menit lagi saya akan melihat pekerjaan kamu itu" teriak pak Dadang
Sambara langsung menuju ke toilet utama terlebih dahulu untuk menjalankan hukumannya."Si Sam, mana dah" ucap ezra yang celingak-celinguk mencari keberadaan sambara, tadi ia dan sambara ditugaskan Bu Lauren untuk memberi tahu ke anak anak yang ikut osn dan o2sn agar pulang sekolah nanti tidak pulang terlebih dahulu. Hanya saja saat Ezra sampai dikelas 11 IPS 3, sembara sudah tidak ada dibelakang nya. Ia pikir cowok itu pergi ke toilet, tapi kenapa lama sekali?
Ezra memberhentikan beberapa siswa yang lewat didepannya untuk menanyakan Sambara, namun tidak ada yang melihat cowok itu. Namun ia tidak menyerah, ia memberhentikan siswa yang lain sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTA : New Generation!
Teen FictionAltaraka dan Altagara merupakan anak kembar dari keluarga terpandang, siswa berprestasi dan selalu ambisi untuk menang. Mempunyai geng motor bernama Altareyz yang berisi para siswa pintar yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Semuany...