47. CINTA SEGITIGA?

245 24 14
                                    


Happy reading guysss

***

Erglo memarkirkan motornya didepan markas altareyz, sudah ada beberapa motor vespa di depan markas itu, termasuk vespa berwarna biru milik raka yang ditempeli dengan stiker peta kecil dibody depan, tebak erglo bahwa gara lah yang membawa motor itu.

Ia pun berjalan masuk ke dalam markas, mata nya mengamati apa yang sedang teman temannya lakukan. Abraham tengah bersantai rebahan disofa, sambara yang asik dengan laptop kesayangannya, gara yang tengah melamun seperti orang kehilangan harapan hidup, ibra dan nakula pula sedang bercanda satu sama lain. 

Erglo mengerutkan keningnya, sepertinya kurang seseorang. "Dimana molu?" Tanyanya, sedangkan nara memang tidak pernah ikut berkumpul lagi dimarkas. 

"Ada tambahan belajar kebumian dia glo" Sahut nakula, Abraham hanya mengangguk mengiyakan. 

"Gimana urusan karate lo sama kenan, apa aja tadi yang dibahas?" Tanya ibra 

"Ya pak ryan bilang kalau dalam waktu seminggu kenan tidak berhasil keluar dari penjara, bakal diganti sama orang lain" Jawab erglo dengan lesu, cowok itu langsung duduk dikursi. 

"Itu artinya mimpi kenan untuk menang di Olimpiade karate bakal terkubur dong?" Tambah Abraham

"Bukan hanya kenan, dristan, raka, ezra, raffanda juga akan dikeluarkan dalam Olimpiade tahun ini jika dalam waktu seminggu kita gak berhasil buktiin kalau mereka tidak bersalah" Sela sambara yang masih asik mengotak atik laptopnya, percayalah cowok itu sedang mencari bukti untuk membebaskan teman temannya, bahkan ia sudah menyadap cctv sekolah revalendas. 

Gara yang menyimak obrolan teman temannya sejak tadi langsung menggepalkan tangannya karena emosi. 

"Apa bisa dalam waktu seminggu kita ngumpulin bukti bukti untuk bebasin mereka?" Ujar nakula

"Pasti bi-" Ucapan mereka langsung terpotong ketika melihat seseorang didepan pintu markas dengan keadaan yang sudah acak acakan, dia adalah molu, bahkan cowok itu sudah tidak mengenakan tas dan almet sekolahnya, seragam putihnya juga banyak noda berwarna coklat. Sepertinya ia habis berkelahi. 

"Bang-" 

"Mollll!!!, apa yang terjadi sama lo?" Teriak Abraham

"Kenapa bisa gini?"

"BILANG SAMA GUE, SIAPA YANG BERANI NYAKITIN LO!?, GAK BISA DIBIARIN" erglo yang ingin pergi langsung ditahan oleh molu. 

Molu menggeleng kecil " Tadi waktu molu habis pulang sekolah, molu dengar ada beberapa siswa yang menjelekan bang raka dan altareyz, molu gak terima mereka bilang bang raka dan anak anak altareyz pembunuh" Molu berbicara sambil bergetar, ia berusaha menahan air matanya agar tidak menangis. 

"Karena molu emosi, molu menghajar mereka bang-, molu emang gak sekuat erglo, tapi molu masih bisa menjaga harga diri altareyz untuk beri mereka pelajaran" 

"altareyz bakal seperti dulu kan bang?, kita bakal full team lagi kan?, semua akan baik baik aja kan bang?, jawab!!! " Tanpa ia sadari air matanya telah banjir membasahi pipinya. 

Begitu juga dengan yang lain, mata mereka berkaca kaca mendengar molu berbicara seperti itu. 

Brakkkkkkkk

Gara langsung menendang meja yang berada didepannya hingga meja itu hancur " ANJING!!! "

Gara melangkah maju mendekati molu, cowok itu menepuk pipi molu dengan kedua tangannya dengan pelan. "Obati luka lo" 

Gara menoleh menatap teman temannya, "obati molu, dan cari almet sama tas nya, gue pergi dulu ada urusan yang harus gue selesaikan" Setelah berbicara seperti itu gara langsung meninggalkan markas. 

ALTA : New Generation!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang