08. KEBAHAGIAAN NAYA

1.8K 99 12
                                    

"Raka, ambilin handuk gue dong" teriak gara dari dalam kamar mandi

Raka yang tengah belajar langsung menutup kuping nya, dan kembali fokus untuk mengerjakan tugas nya. Sedangkan gara terus berteriak dari dalam kamar mandi karena tidak dapat jawaban dari raka.

"Raka, raka"

"Raka ambilin handuk gue bentar atau gue keluar sekarang aja ni" ucap gara lagi

Raka yang mendengar itu langsung berdiri sambil menghela nafas kasarnya, kembarannya itu memang gila, bisa bisa nya ia berpikir untuk keluar dari kamar mandi tanpa menggunakan handuk.

Raka berjalan ke arah kamar mandi yang ada dikamar mereka sambil membawa handuk gara. "Nih" ucap Raka dengan malas

Gara sedikit membuka pintu sambil tertawa dan mengambil handuk tersebut. "Makasih bang Raka yang ganteng" ucap gara yang langsung menutup pintu kamar mandi

"Lain kali mandi itu Bawak handuk, bukannya dilupain, udah gede tapi masih kayak anak kecil" cibir Raka sambil berjalan menuju meja belajar nya, ia pun lanjut mengerjakan tugas sekolahnya.

Tok tok tok

Aqeela mengetuk pintu kamar Mereka sambil membawa nampan berisi susu dan cemilan "Ini bunda" ucap bunda nya sedikit teriak

"Masuk aja Bun" sahut Raka yang masih asik ngerjain tugas sekolahnya.

Aqeela masuk ke kamar Raka sambil tersenyum. Wanita itu mendekati meja belajar raka sambil meletakkan dua gelas susu dan satu piring biskuit kesukaan sikembar.

"Belajar yang rajin ya sayang" ucap aqeela sambil mencium pipi Raka

Raka tersenyum diperlakukan seperti itu, ini untuk pertama kali setelah 8 tahun ia dapat perhatian dan kasih sayang dari bunda nya lagi. "Makasih Bun"

Raka menoleh ke arah nampan yang dibawak bundanya. Ada satu gelas air putih dan obat obatan disana. "Untuk Naya ya Bun? Masih harus rutin minum obat?" Tanya raka, alasan lain papa nya mengirim bunda nya dan Naya keluar negeri adalah untuk pengobatan naya memang, dan Raka tahu itu.

Aqeela tersenyum sambil mengangguk. "Bunda ke kamar Naya dulu ya" Raka yang mendengar itu langsung bangkit dari duduk nya dan langsung mengambil alih nampan dari tangan bundanya. "Biar raka aja Bun, bunda ngurus papa aja, pasti papa mau di manja manja sama bunda tuh" ucap Raka menggoda

Aqeela yang mendengar itu hanya terkekeh. "Kamu ini ada ada aja, benerin nih kamu yang nganter ke kamar adik kamu?"

"Iya bunda, bunda ke bawah aja, percaya deh sama Raka" ujar Raka lagi

"Kalau untuk Naya cepat Lo, kalau untuk gue, lamanya minta ampun" cibir gara yang menyimak pembicaraan Raka dan bundanya, cowok itu masih berada di kamar mandi.

"Gue bosan sama Lo" balas Raka acuh

Gara yang mendengar itu membesarkan bola matanya karena kaget dengan balasan kembarannya. "BUNDA, BUNDA DENGAR KAN APA YANG DIBILANG RAKA TADI, LIHAT DEH BUN, RAKA TUH EMANG GAK BERSYUKUR UDAH DIKASI KEMBARAN YANG SUPER BAIK KAYAK GARA"

"PADAHAL SEBELUM TIDUR ATAU BANGUN TIDUR PASTI NGELIHAT NYA GARA DULU, UDAH DITEMAN DARI KECIL JUGA MASIH AJA KEK GITU DIA BUN" adu gara pada bundanya, sedangkan aqeela sama sekali tidak dapat menahan tawanya melihat kelakuan anak kembar nya itu.

Sedangkan Naya sedang berada di kamarnya, gadis itu duduk di atas kasur sambil memainkan ponsel. Ia membuka aplikasi chat dan mengetik pesan ke seseorang.


"Naya udah sampai di Indonesia, nanti kita ketemu ya"

Sehabis mengetik pesan itu, Naya jadi senyum senyum sendiri, ada rasa bahagia dihati nya, akhirnya setelah sekian lama, ia bisa pulang ke Indonesia lagi, dan itu artinya ia bisa bertemu dengan seseorang yang sangat ia cintai.

ALTA : New Generation!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang