The gaxs kini sedang berada dirumah atlas. "Gue denger denger raka dan teman temannya udah bebas dari penjara ya?" Alan membuka obrolan
"Hah? Yang bener lo?, emang mereka udah terbukti gak bersalah?" Tanya rigel sambil merokok
Vano mengangguk " Ya mereka berhasil mengumpulkan bukti kalau raka dan teman temannya gak bersalah alias dijebak"
"Siapa yang jebak?" Tanya alan dan rigel serempak
Vano mengendikan bahunya. "Ya mana gue tau, tunggu aja beberapa hari lagi pasti bakal terbuka semuanya, gue yakin orang tua mereka gak bakal tinggal diam aja lihat anak mereka kena masalah serius kayak gini"
Ucapan vano di anggukan mereka, "woy tlas!, senyam senyum aja lo dari tadi, malah sibuk dengan hp, lo!" Cibir vano lagii
Sedangkan sang empu tidak perduli, ia masih asyik dengan ponselnya karena sedang berkirim pesan dengan naya.
Cintaku❤
"Kalau atlas kan punya tugas buat memberi tau letak suatu wilayah ke pembaca, nah kalau atlas yang ini punya tugas yang berbeda nay, mau tau apa?
" Apa kak?"
"Tugas nya atlas yang ini untuk mencintai naya, membahagiakan naya, dan menyayangi naya selamanya"
"Ihhh kak atlas demen banget gombal deh"
"Lagi ya lagi, kalau bumi punya fenomena aurora buat menerangi langit malam nya, nah kalau aku punya kamu buat menerangi hidup ku eaaa"
"Apasih alay lo tlas" Ejek vano, yang diam diam ikut membaca pesan atlas dan naya.
"Nih ya gue yakin, tu naya dirumah muntah muntah karena geli dengar gombalan lo!" Tambah vano lagi, membuat atlas menjadi kesal. "Diem lo!, makanya saran gue ya, cepet cari pacar lo pada, biar tau seindah apa itu cinta"
"Cinta gak seindah itu kali tlas, belum ngalamin aja lo, makanya bisa ngomong gitu" Sela rigel, atlas hanya terkekeh kecil. "Apa yang belum gue alamin?" Batin atlas tertawa kecut.
***
Pagi ini, hari cukup cerah. Ini adalah awal bagi mereka lagi karena akan bersekolah kembali setelah kasus kemarin. Si kembar sedang memakai almet sekolah revalendas didepan cermin kamarnya. "Gilak!, udah berapa lama gue gak makai ni seragam" Ujar gara kegiranganRaka mengangguk "dan hari ini juga gue bakal kembali ke revalendas sebagai raka" Tidak ada senyuman diwajah cowok itu, mengingat sewaktu ia dan teman temannya di salahkan habis habisan, membuat cowok itu sedikit ragu untuk bersekolah hari ini. Ia tidak takut akan hujatan dan hinaan kepada diri nya sendiri. Ia hanya takut hujatan kepada geng yang telah ia bangun, ia takut nama altareyz memang sudah kotor dan tidak bisa diterima di revalendas kembali.
"PAGIIIIIIII" teriak naya dengan senyumannya, raka dan gara segera menoleh ke arah pintu yang terbuka.
"Pagi juga naya sayang" Ucap sikembar serempak
Naya mendekati abang kembarnya. "Ayo berangkat sekolah" Ajak naya bersemangat.
Raka gara tersenyum. "Ayo" Sikembar mengambil tas mereka.
"Ehhh tunggu-" Cegah naya, membuat sikembar mengerutkan kening nya. "Kenapa nay?" Tanya gara
"Ada yang lupa?" Tanya raka, gadis itu mengambil dua dasi di atas kasur. "Bang raka bang gara ngelupain ini"
Naya mendekati abang abang nya. Dan langsung saja naya mengalungkan dasi itu kepada keduanya. "Bang gara sebentar ya, naya pasangin bang raka dulu, jangan cemburu!, harus dimulai dari yang tertua wlekkk" Kata naya ke gara
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTA : New Generation!
Teen FictionAltaraka dan Altagara merupakan anak kembar dari keluarga terpandang, siswa berprestasi dan selalu ambisi untuk menang. Mempunyai geng motor bernama Altareyz yang berisi para siswa pintar yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Semuany...