Raka dan gara langsung menoleh begitu juga dengan yang lain. "Kenapa Lo? Kayak habis dikejar setan aja" ucap gara
Moza mengatur nafas nya sesaat. "Adek Lo Naya pingsan ditoilet"
Secara serempak anak anak altareyz langsung menoleh kaget menatap Moza, "na- Naya?"
Moza mengangguk, "udah dibawak Zaki ke UKS mungkin lagi diob-"
Belum lagi Moza menyelesaikan omongan nya, anak anak altareyz langsung berlari menuju UKS, Raka dan gara lah yang paling depan, tampak wajah mereka semua sangat khawatir dengan keadaan Naya.
Sesampainya di UKS, mereka semua langsung mendekat ke Naya yang masih belum sadar. "Adek gue kenapa? Kenapa bisa gini?" Tanya raka emosi, cowok itu duduk disamping brankar uks, begitu juga dengan gara.
"Nay, naya, sayang, bangun nay" ucap gara khawatir sambil mengelus lembut rambut Naya.
"Naya, ini Abang, bangun" ucap Raka sambil menggenggam erat tangan naya
Sedangkan luka didahi naya tadi sudah diobati oleh Zaki. "Moza nemuin Naya udah dalam keadaan pingsan ditoilet, dan dahi nya berdarah" jelas Zaki pada altareyz
Raka yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Zaki "darah?"
Zaki mengangguk "gue rasa dia kepentok sesuatu ditoilet" lanjut Zaki lagi
"Ergggghh" ringis Naya yang perlahan membuka matanya.
"Nay, sayang, akhirnya naya sadar" ucap gara
"Adek Abang kenapa? Kok bisa pingsan gini? Sakit lagi ya? Kepala nya pusing?" Tanya Raka dengan lembut, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ia sangat khawatir dengan Naya.
Naya terdiam sejenak, kejadian waktu Nara melabraknya ditoilet terlintas dipikirannya. "Nay, ada yang sakit?" Tanya Kenan
"Hah, enggak, Naya tadi kepeleset ditoilet, terus kepala Naya kebentur westafel habis itu Naya pingsan" jelas Naya lagi sambil tersenyum
Abang Abang nya menghela nafas pelan mendengar itu. "Kenapa bisa ceroboh gini sih nay, Abang khawatir kalau kamu kenapa kenapa" ungkap gara lagi
"Lain kali, harus hati hati ya, jangan ceroboh kayak gitu lagi, Abang gak mau kamu terluka" tambah Raka tersenyum
Naya hanya mengangguk sambil tersenyum, Raka dan gara pun mencium kening Naya secara bersamaan. "Sayangnya Abang"
"Ikutan dong" ucap Abraham yang merasa gemas melihat Abang Adek itu
"Gue tonjok Lo ham, jangan macem macem!" Peringat Raka, sedangkan Abraham hanya terkekeh
"Mampus Lo ham" ucap Denta
Mata Naya tertuju pada sambara yang dari tadi menatapnya, ia yang ditatap seperti itu menjadi makin gelisah, apakah sambara mengetahui bahwa ia berbohong? Yang naya tau bahwa cowok itu sangat peka dengan sekitarnya.
"Nay nay, Lo bikin panik aja tau gak" ucap Ibra lagi sambil duduk dikursi
"Tau ni nay, jantung kita tadi terasa berhenti ketika tau Lo pingsan"tambah rafanda, Naya hanya terkekeh kecil saja
"Naya lain kali harus hati hati pokoknya, jangan ceroboh kayak gini lagi ya" ujar Molu lagi, Naya mengangguk "iya bang Molu"
Ternyata diam diam Nara menguping dari luar UKS, ia menghela nafas ketika tau bahwa Naya tidak mengadu tentang nya kepada anak anak altareyz. "Untung aja tuh anak gak ngadu ke mereka"
"jangan senang dulu nay, ini belum seberapa" sambung Nara lagi dalam hati.
***
Diwaktu yang bersamaan, para anak the Gaxs juga sedang berada diuks sekolah nya, Alan dengan telaten mengobati luka atlas yang ada didahi dan lengan nya. Tadi cowok itu tanpa sengaja terjatuh dari pohon tempat biasa mereka nongkrong.
"Udah lah, gue gak perlu diobati, luka kecil doang" ujar atlas dengan kesal, bagaimana tidak, Rigel dan vano dengan erat memegang tangan atlas agar cowok itu tidak berontak.
"Walaupun luka kecil juga harus diobati kali tlas" ucap vano
"Lo bisa diam gak sih? Gerak gerak Mulu" marah alan, dengan kesal cowok itu meletakan banyak alkohol diluka atlas, membuat cowok itu teriak kesakitan.
"Akhhhhhhh, Alan bangsat Lo!" ringis atlas sambil berontak, membuat Rigel dan vano terdorong ke samping.
Atlas langsung bangkit dari brankar nya, cowok itu langsung buru buru pergi dari uks. "Woy tlas mau kemana Lo" teriak rigel
"Gue gak sakit! kalian yang buat gue sakit" balas atlas dengan kesal
Atlas langsung menuju ke belakang sekolah, dan memanjat tembok untuk cabut. Sebenarnya perasaan nya sejak tadi itu tidak enak, dan kepikiran dengan gadisnya, Naya.
"Nay, Lo baik baik aja kan? Kenapa perasaan gue dari tadi gak enak gini"
"semoga cuma perasaan gue ya nay" ujar atlas yang sudah berada di motornya
"Gue bakal tenang, jika gue udah lihat Lo baik baik aja nay" lanjut atlas lagi, cowok itu langsung memasang helmnya dan melajui motornya menuju sekolah revalendas. Ia tidak perduli apapun yang terjadi disana nanti yang jelas ia hanya ingin memastikan Naya memang baik baik saja.
Baru saja Vano tiba diatas tembok, motor atlas sudah melaju pergi. "Woy atlas Lo mau kemana hah!" Teriak vano dengan kencang, namun tidak ada jawaban dari atlas.
Vano langsung duduk di atas tembok dengan wajah yang kesal, ia melihat kebawah lebih tepatnya ke Rigel dan Alan yang memandangnya dengan penuh pertanyaan. Vano hanya mengendikkan bahunya.
"Yaudah lah biarin aja dulu" ucap Rigel
Alan mengangguk "yaudah balik ke kelas" ajak nya
"Ehhh tunggu, terus ini gue turunnya kayak gimana?" Ucap vano dengan takut
"Tinggal loncat begok" ketus Rigel
"Tinggi anjir, gak bisa gue" lanjut vano lagi
"Bisa naik gak bisa turun" sindir alan yang langsung pergi dari sana
"Woy Alan mau kemana Lo, bantuin gue anjir"
"Tinggal loncat Van, astagfirullah, loncat Van loncat" ujar Rigel frustasi
Mau tak mau Vano langsung loncat dan menimpa Rigel. "Si bangsat bangun Lo!" Ringis Rigel kesakitan
Vano langsung bangun sambil menyengir dan membantu Rigel untuk berdiri "sorry gel"
"Gilak mana berat banget lagi, berat dosa ya Lo"
"Gak tau, mungkin kali" jawab vano lagi
"Yaudah ayo kekelas"
Sedangkan atlas sudah berada didepan sekolah revalendas, ia hanya duduk di atas motor sambil menatap ke sekolah itu. Beberapa siswa yang berada dilantai 4 melihat atlas langsung berlari ke bawah, lebih tepatnya ke markas anak anak altareyz.
Siswa itu membuka pintu markas altareyz "Bang" ucapnya sambil ngos ngosan karena berlari tadi.
Namun tidak ada siapa siapa disana, siswa itu pun langsung mencari anak anak altareyz sambil berlari kesana kemari.
Di UKS raka sedang menyuapi Naya untuk makan nasi goreng. Belum lagi sendok itu masuk ke mulut Naya, suara pintu didorong dengan paksa terdengar kuat, membuat nasi dari sendok yang Raka pegang tumpah.
Mereka semua langsung menatap ke sang pelaku tadi, "woy Ben, kenapa Lo" tanya Nakula dengan tatapan tajam
"Itu bang, itu" ucapnya ngos ngosan
"Itu apa!?, Bicara yang jelas!" Tekan erglo
"Ada ketua the gaxs didepan" lanjut Ben lagi, Raka yang tadi acuh dengan ucapan cowok itu langsung berdiri, cowok itu langsung meletakan piring dan sendok yang ia pegang untuk suapi Naya tadi.
"...."
***
Hiyakkkkk
Gimana ya reaksi si pak ketu lihat kedatangan atlas?😍😍
Dan bagaimana juga dengan Naya nnati?
JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMEN NYA GUYS ☺️🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTA : New Generation!
Teen FictionAltaraka dan Altagara merupakan anak kembar dari keluarga terpandang, siswa berprestasi dan selalu ambisi untuk menang. Mempunyai geng motor bernama Altareyz yang berisi para siswa pintar yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Semuany...