~happy reading guys~
***
Vano kini baru saja tiba dirumah atlas, cowok itu langsung menuju ke kamar atlas, ketika tidak melihat atlas diruang tamu. Baru saja Vano membuka kamar sudah disuguhi asap yang sangat pekat disana.
"Uhuk uhuk, tlasss" Panggil Vano kepada atlas, cowok itu terus melangkah menuju balkon tempat atlas berdiri sambil melihat tong sampah yang terbakar.
Atlas masih berdiam diri sambil memegang foto seorang gadis dengan rambut yang dikepang dua sambil tersenyum, ia itu adalah foto naya. Disaat atlas ingin membakar foto tersebut, Vano langsung menyiram nya dengan ember yang berisi air yang memang ia ambil dari kamar mandi di kamar atlas.
Byurrrrrrr
Guyuran air itu berhasil mengagetkan atlas. Cowok itu langsung menoleh menatap Vano dengan sayu. Vano mendekat untuk melihat apa saja yang ketua nya itu bakar disana, terlihat beberapa kertas seperti nya itu tugas tugas dari sekolah zarl valendas, dan beberapa foto naya bersama atlas yang masih bisa terlihat walau setengah nya sudah terbakar.
"LO KENAPA HAH?, GILA YA LO TLAS! " marah Vano, atlas memang beberapa akhir ini seperti menjauh dari anak anak the gaxs, Vano kira dengan ia membiarkan atlas untuk sendiri dulu itu akan membuat atlas membaik dan tenang, ternyata ia salah. Cowok itu seperti kehilangan harapan hidup. Bukan hanya tertekan dengan pendidikan zarl valendas, atlas juga kehilangan kabar dari gadis nya, naya.
Atlas sudah berusaha mencari keberadaan naya, bahkan cowok itu juga diam diam sudah menyelinap masuk kerumah si kembar untuk menemui naya, namun ia tidak menemukan naya. Itu membuat atlas semakin kehilangan akal dan menjadi seperti ini.
"Apa van?, emangnya gue kenapa?" Ucap atlas tanpa ekspresi dan langsung duduk dikursi yang memang ada dibalkon kamarnya. "Gue gak apa apa van, gue cuma pengen ngelupain naya, itu aja"
"Lo beneran mau lupain naya?, bukannya lo cinta mati sama tuh cewek? " Ucap Vano yang masih berdiri dihadapan atlas.
Atlas mengangguk pelan, "tapi kalau dia udah gak sayang sama gue lagi, dan tiba tiba ngilang dari gue udah hampir 3 minggu gini, gue harus apa?, mungkin dia lebih memilih abang abang nya dari pada gue van, gue ini hanya orang luar dalam kehidupan naya, jadi wajar kalau dia ninggalin gue gitu aja"
Vano tertegun mendengar ucapan atlas, sudah lama sekali Atlas tidak pernah bercerita seperti ini. "Tapi van-" Atlas menggantung ucapannya.
"Apa?" Tanya Vano bingung
"Gimana hidup gue tanpa naya ya?, bisa hidup gak ya gue nanti?" Sambung Atlas sendu.
Vano tertawa mendengar itu, cowok itu duduk merangkul Atlas. "Tlas, tlas, lo tanpa naya masih bisa hidup tlas, kecuali lo hidup tanpa oksigen, baru lo gak bisa hidup, alias mati" ucapan Vano membuat Atlas terkekeh kecil.
Vano yang melihat Atlas tertawa juga menjadi sedikit lega. "Cewek gak cuma satu tlas, masih banyak diluar sana, yang pengen jadi cewek seorang ketua the gaxs, cuma belum kesampean aja" Ujar Vano tertawa lagi
Atlas hanya tersenyum tipis saja mendengar itu. "Gue ke toilet bentar, udah diujung" Tambah Vano yang langsung berlari menuju toilet.
Setelah kepergian Vano, senyuman dibibir Atlas langsung memudar. "Tapi, cinta ketua the gaxs ini sudah terlanjur berlabuh kepada gadis yang berkepang dua itu van, bahkan si ketua the gaxs ini lupa caranya untuk berhenti mencintai dia"
"entah sampai kapan gue bisa benar benar lupain dia, atau mungkin juga enggak?! "
***
Anak anak altareyz kini berada dirumah sikembar, masih sama, tanpa kanara. Mereka hanya seru seruan bareng saja sambil memberantakan rumah sikembar. Apa lagi si ibra yang sudah menyeraki lantai dengan kulit kuaci nya, abraham yang membuang sampah makanannya ke sembarang tempat, begitu juga dengan yang lain. Raka yang memang baru turun dari kamarnya langsung melototkan matanya melihat rumah nya berserakan seperti ini. Bahkan kembaran nya, gara juga ikut ikutan.
"LO SEMUA MAU BERSIHKAN RUMAH INI SEKARANG!, ATAU GAK GUE KELUARIN DARI ALTAREYZ DETIK INI JUGA!" Teriak raka yang berhasil membuat para anggotanya panik, dengan cepat mereka bangkit dari duduk nya tadi, dan langsung berlari mengambil sapu dan peralatan kebersihan lainnya.
"Sapu yang bersih bisa gak sih lo glo, lihat tuh masih ada sisa sampah kuaci dikolong meja" Protes ibra, kalian tahu? Ibra sejak tadi hanya diam dan mengamati teman temannya yang sedang membersihkan ruang keluarga itu.
Erglo yang memang dikenal super emosian dan galak langsung melempar sapu tepat mengenai Wajah ibra. "sapu sendiri, gak usah banyak bacot"
"Itu juga sampah lo" Sambung erglo lagi, teman temannya yang melihat itu langsung tertawa riuh.
"Lo salah orang untuk di protes bra" Ucap nakula tertawa
"Udah tau erglo emosian masih aja lo ganggu" Tambah denta
"Aelah glo, bercanda gue, bisa bisa lo ngelempar sapu ke wajah gue yang ganteng ini" Cibir ibra tak Terima.
"Masih untung sapu yang melayang ke wajah lo bukan kursi ini" Balas erglo sambil memegang kursi sofa berukuran besar. Ibra yang melihat itu bergedik ngeri mendengar ancaman erglo.
Setelah membersihkan semuanya, mereka semua langsung duduk kembali disofa. "Huhhh capek banget molu" Ucap molu sambil merebahkan diri di sofa.
Raka juga ikut duduk bersama mereka. "Eh ka, lo kapan mau ajak nara buat kembali ke geng kita?" Tanya rafanda, pertanyaan ini memang sudah lama ingin ia tanyakan kepada raka.
Raka memandang rafanda sejenak. Ia hanya mengendikan bahu nya. "Lo gak mau nara kembali ka?" Timpal ezra
"Ayolah ka, masa lo tega dengan calon adik ipar lo" Tambah gara sambil tersenyum menaik turunkan alisnya. "Gitu gitu, nara kan juga calon istri adik lo ini"
"Dihhhhhh bucinnnnn bucinnnn" Sorak anak anak altareyz ke gara.
"Mentang mentang udah dapat lampu hijau dari kanara buat deketin dia, jadi gini lo gar" Ujar abraham terkekeh.
"Jangan pd dulu gar, sapa tau kanara yang jadi kakak ipar lo" Sela ibra
Mendengar itu gara langsung menatap tajam ke ibra. "MAKSUD LO?" Gara meninggikan suaranya.
"Canda gar canda, peace" Ibra terkekeh geli melihat gara emosi seperti itu.
"Mana mungkin gue dan raka suka sama satu cewek yang sama" Balas gara lagi. "Iyakan ka?, lo gak mungkin suka nara kan ka?" Tanya gara ke raka untuk memastikan.
Raka memandang gara cukup lama sebelum akhirnya ia mengangguk. "Gue gak bakal suka nara" Jawab raka singkat, yang berhasil membuat gara menghela nafas lega. Memang tak sepantasnya gara mendengar ucapan ibra itu.
"Karena nara udah buat naya terluka, dan gue gak bisa maafin itu" Batin raka
Dan dengan hubungan gara dan nara, raka harap gara hanya cinta sesaat kepada gadis itu, bagaimana pun raka tidak akan rela seseorang yang sudah menyakiti adik kesayangan akan menjadi pendamping hidup sodara kembarnya kelak. Ternyata rasa kepercayaan raka ke nara sudah benar benar hilang, oleh sebab itu ia selalu diam ketika gara atau yang lain membahas tentang kanara. Prinsip raka memang selalu tegas dan berkomitmen, siapa pun yang sudah merusak kepercayaan yang sudah ia berikan, jangan pernah berharap raka akan memberi kesempatan kedua.
***
Jangan lupa vote dan spam komennya dong guys, biar lala semangat kembali buat up cerita mereka hihi.Maaf ya buat kalian menunggu, kemarin lala sibuk ngurusin novel b is b dan kerjaan, tapi sekarang lala udah enjoy, dan udah bisa nulis lagi hihi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTA : New Generation!
Teen FictionAltaraka dan Altagara merupakan anak kembar dari keluarga terpandang, siswa berprestasi dan selalu ambisi untuk menang. Mempunyai geng motor bernama Altareyz yang berisi para siswa pintar yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Semuany...