Naya sedang berada dikamar nya, gadis itu sedang memandang sebuah foto yang ada diponselnya sambil tersenyum. Namun senyuman itu berubah ketika melihat satu tetesan darah jatuh tepat di ponselnya. Naya langsung memegang hidungnya, dan benar saja, hidung nya mimisan.
"Darah lagi? Perasaan Naya udah gak capek capek kok masih gini sih" gerutu nya dengan kesal
Dengan cepat ia mengambil tisu dan mengelap nya. "Bilang bunda gak ya?, tapi nanti kalau Naya bilang bunda, Naya gak dikasih sekolah lagi" ucapnya, tidak, Naya tidak ingin itu, bersekolah seperti anak anak yang lain itu sekarang adalah impiannya.
"Gak, bunda gak boleh tau ini, nanti Naya dikirim ke keluar negeri lagi buat berobat" ujar nya sendiri
"Lagian darahnya cuma sedikit, pasti gak apa apa" ucapnya tersenyum
"Soalnya besok kan mau ketemu sama dia, jadi Naya harus kelihatan sehat"
Gadis itu tersenyum membayangkan bagaimana hari nya esok, diizinin sekolah, dan sore nya bakal ketemu sama doi, dirinya sangat tidak sabar untuk cepat cepat pagi. "Good night kak" ucapnya sambil memandang foto diponsel sambil tersenyum.
***
Pagi ini para anak altareyz sudah tiba dirumah Raka, mereka bersepakat untuk menjemput Naya karena hari ini adalah hari pertama Naya bersekolah bersama mereka.
"Mol, Lo Bawak cemilan lebih kagak?" Tanya AbrahamMolu mengangguk "kenapa? Abraham mau minta ya? Gak boleh" tebak Molu yang pasti tidak akan meleset.
"Pelit banget nih bocah, orang pelit masuk neraka mol" timpal denta
"Ihh, Molu bukan pelit, hari ini kan kita bakal pulang kesorean karena udah fokus OSN gimana sih, makanya Molu bawa makanan lebih biar gak kelaparan" jelas Molu sambil memanyunkan bibirnya
"Lah? Hari ini udah mulai belajar kita?" Tanya Ibra
"Mulai belajar mah dari kemaren bra, sekarang itu lebih ke pelajaran inti buat olimpiade" sela sambara
"Ya gue juga tau itu" jawab Ibra
Yang ditunggu tunggu akhirnya keluar, si kembar dan adik perempuan nya menghampiri mereka. "Haiii Naya, kok makin cantik sih hari ini" goda dristan, seperti biasa Naya mengepang rambutnya menjadi dua.
Naya tersenyum "hehe makasih bang dristan, Naya kan emang cantik"
Nara yang mendengar itu hanya memutar bola mata malasnya. "Ayolah, ntar telat" ucap gara bersemangat
"Santai, kita kan Bawak atlet lari, kalau telat bisa kek kemarin" ujar Ezra sambil melirik Nakula
Nakula yang dilirik hanya mengangguk "iya tenang aja, ntar motor Vespa ini yang gue lempar buat nahan pagar" ucap nakula membuat teman temannya tertawa
Raka menghidupkan motor nya dan mendekat ke Naya. Cowok itu memasangkan helm ke naya dengan lembut. "Makasih bang Raka" ucap naya tersenyum
Raka hanya tersenyum saja sambil mengangguk. "Yaudah naik" Naya pun Naik ke atas motor milik cowok itu.
"Ready?" Kenan bersuara
"Ready"
"Berangkat!" Sambung Kenan lagi
Motor Vespa mereka bersama sama membelah jalanan, Naya memeluk erat pinggang Raka, membuat Raka tersenyum. Ia sangat suka melihat Naya bahagia seperti ini.
Jujur ini untuk pertama kalinya Naya merasakan motoran bersama Abang dan teman teman abangnya. Satu hal kecil memang, namun bisa membuat dirinya sangat bahagia. Ah jika saja Tuhan mengizinkan untuk bahagia seperti ini sejak dulu, pasti ia adalah menjadi orang yang paling bahagia didunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTA : New Generation!
Teen FictionAltaraka dan Altagara merupakan anak kembar dari keluarga terpandang, siswa berprestasi dan selalu ambisi untuk menang. Mempunyai geng motor bernama Altareyz yang berisi para siswa pintar yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Semuany...