H-1 mendekati hari kemerdekaan, seperti biasa sekolah sekolah yang ada di Indonesia melakukan gladi resik untuk pengibaran bendera dengan sebaik mungkin. Begitu juga dengan sekolah SMA revalendas, para anak OSIS sedang sibuk mempersiapkan semuanya. Termasuk Zaki si ketua osis, ia sangat sibuk mengkoordinir teman temannya, biasanya anak anak altareyz ikut membantu mereka, tetapi karena masalah video tawuran kemarin, anak anak altareyz memilih untuk tidak ikut campur dengan OSIS.
Anak anak altareyz kini sedang berada di markas mereka yang ada disekolah. Mereka mengelilingi sebuah meja. Sedangkan Nara memegang pena dan kertas.
Mereka kini sedang mengumpulkan dana untuk acara 17san besok, walaupun anak OSIS tidak ada satu pun yang berani meminta sumbangan ke mereka, tetapi sebagai warga negara Indonesia yang sekaligus mengikuti acara 17san nanti, sudah sepantasnya mereka mengulurkan sumbangan untuk sekolah mereka.
"Denta, mana duit Lo" ucap Nara kepada Denta
Cowok itu mengeluarkan beberapa lembaran uang berwarna merah dari tas nya. "Nih, dari gue" ucap Denta
"2juta?" Ucap Nara, Denta mengangguk, mereka memang sepakat untuk menyumbang uang tidak kurang dari 1jt.
"Nih gue juga 2jt" ucap rafanda
"Sama gue juga" sekitar 10 gepok dengan sejumlah 2jt sudah berada diatas meja.
Kenan mengeluarkan plastik berwarna hitam dari tas nya. Terlihat beberapa gepok uang berwarna merah. "Dari gue 5 juta"
Nara juga mengeluarkan uang. "Ini dari gue ya 3juta"
Terakhir dari sikembar, bukan kantong plastik atau pun tas, mereka membawa dengan koper hitam. "Dari keluarga gue, gak tau berapa gak ngitung" ucap gara dengan santai
Sambara yang melihat itu langsung menghitung uang yang berada didalam koper, tidak sampai semenit, cowok itu kembali berbicara. "24 jt" tidak susah memang, karena sudah di pisahkan sejuta sejuta, tinggal ia kalikan saja dengan berapa banyak uang itu tersusun.
"Buset dah, gak nanggung nanggung amat nih Upin Ipin" ucap Ibra melongo, dua sultan itu memang tidak tanggung tanggung jika untuk sekolah
"Kasi langsung pakai koper?" Tanya dristan
"Ya kagaklah, koper bokap gue nih" tolak gara, uang yang berada didalam koper ini saja tidak cukup untuk membeli koper papanya.
"Terus mau masukin amplop? Mana muat anjir" kata Abraham
Mereka kini berpikir bagaimana cara memberi uang uang itu ke anak OSIS, mata denta tertuju pada ember yang tak terpakai yang berada diatas lemari, cowok itu langsung menghampiri nya. "Pakai ini"
"Pakai ember?"
Denta mengangguk "biar beda, tahun kemarin kita pakai karung, tahun ini pakai ember" ujar Denta, ia hanya ingin altareyz dikenal dengan tidak biasa oleh siswa siswa disini
Mereka mengangguk sebagai tanda setuju, mereka pun menyusun uang uang itu didalam ember yang cukup besar. Setelah itu mereka menutupi dengan bendera altareyz, bendera dengan burung gagak yang mengibarkan sayapnya, dengan dibelakang ada pedang yang menghubungkan mahkota dikepala gagak tersebut.
Altareyz memang akan selalu mengumpulkan uang tanpa mengajak anggota mereka yang lain, cukup anggota inti saja. Karena ketua mereka Raka, tidak ingin menjadi beban untuk anggotanya, sudah cukup mereka membayar uang sekolah yang cukup mahal, kalau untuk sumbangan seperti ini, cukup ia dan teman temannya saja.
"Suruh Deden sama Asep yang ngantar ke ruangan OSIS, kita gak perlu nginjak kaki ke sana" ucap Raka, mereka paham betul apa yang dimaksud Raka, ini pasti masalah tentang video kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTA : New Generation!
Teen FictionAltaraka dan Altagara merupakan anak kembar dari keluarga terpandang, siswa berprestasi dan selalu ambisi untuk menang. Mempunyai geng motor bernama Altareyz yang berisi para siswa pintar yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Semuany...