SMA revalendas, siang ini cuaca sedikit mendung mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Apa lagi bunyi dentuman petir sudah terdengar dilangit. Kenan dan erglo sedang berada dikantin sambil membawa nampan berisi bakso. Mereka sedang mencari meja kosong untuk makan, mata mereka tertuju pada dristan yang sedang makan mie instan. Dristan duduk ditempat biasa anak anak altareyz duduk membuat kenan dan erglo saling pandang.
Mereka berdua pun memberanikan diri untuk ikut duduk bersama. Dristan sedikit mendongak menatap mereka yang tiba tiba duduk dihadapannya. Dan ia lebih memilih untuk melanjutkan makannya.
Tidak sampai disitu, para anggota yang lain juga datang untuk makan disana, begitu juga dengan sikembar. Mereka hanya fokus pada makanan masing masing tanpa menatap atau bahkan menyapa. Hanya Nara yang tidak ada disana, Molu sedikit mengambil kesempatan untuk menatap mereka satu persatu yang sedang serius untuk makan. Kan kalau dipikir pikir hanya makan? Tetapi kenapa suasana nya tidak enak sekali.
"Ini gak ada yang mau nyapa duluan apa" gumam Abraham, melihat suasana yang canggung seperti ini, membuat dirinya merasa tidak nyaman. Mungkin yang lain juga merasakan yang sama.
Sudah tahu begitu kenapa tidak baikan saja? Yakan wkwk
Dristan sudah menghabiskan mie nya sedangkan yang lain baru mulai untuk makan, cowok itu pun memilih untuk pergi dari sana.
"Maaf" satu kata itu berhasil membuat langkah dristan terhenti dan membuat para anggota inti yang lain tersedak karena kaget.
"Uhukkk uhukkkk"
"Raf, air raf" pinta Ibra pada rafanda, rafanda pun menyodorkan minumannya kepada ibra. "Nih bra"
"Maaf untuk masalah beberapa akhir ini, maaf belum bisa jadi ketua yang baik buat kalian, masalah Naya terluka membuat gue kehilangan kendali kemarin, gue minta maaf untuk itu" ujar Raka dengan sesal.
"Gue harap gue bisa memperbaiki semuanya" sambungnya lagi, gara hanya tersenyum dengan ucapan Raka, mereka berdua sudah membicarakan tentang ini tadi malam. Dan gara menyuruh abangnya untuk meminta maaf pada mereka. Gara kira abangnya akan menolaknya, karena sewaktu ia mengucapkan itu, Raka langsung pergi dari hadapannya.
"Lo gak bisa memperbaiki sendiri ka" celetuk Ezra, semuanya langsung memandang ke arah cowok itu. Mengerti dengan tatapan teman temannya, Ezra langsung berdiri mendekati raka. "Lo gak bisa memperbaiki sendiri, kalau kita juga gak ikut memperbaiki"
"Kita perbaiki sama sama" sambung Ezra tersenyum sampil menepuk punggung Raka.
Raka menganguk dan memandang ke arah yang lain. "Gue juga minta maaf udah emosi kemarin, terutama ke Lo Sam" ucap Denta pada sambara.
"Gak apa apa, salah gue juga terlalu emosi Nara" balas sambara.
"Gue juga minta maaf sama Lo ka, udah ngelawan Lo kemarin" timpal rafanda.
"Udah, kita lupain yang lalu, waktu kemarin emang emosi kita masing masing gak bagus, dijadiin pelajaran aja" sela Kenan.
"Jadi kita baikan?" Tanya Molu tersenyum
"Emang kita pernah berantem lama?" Jawab gara terkekeh.
"Yeayyyy baikan" teriak Molu yang langsung berlari memeluk gara, Raka.
"Dari kemarin kek" cibir dristan sedikit kesal, ia kembali mendekati teman temannya dan duduk disana. "Gue kirain emang mau bubar Lo semua"
"Yoi, semenjak kita berantem kemarin, gue main PS bisa seharian, sampai sampai baba gue mau lempar tuh PS ke kali" Nakula mulai bercerita.
"Lah ayah gue sampai kebingungan, gue jadi rajin ngurus kambing kesayangan nya" tambah Abraham.
Mereka hanya tertawa mendengar cerita dari Nakula dan Abraham. Ibra memandang ke tangan erglo yang sedikit terluka. "Kenapa tangan Lo?" Tanya Ibra, yang lain pun ikut memandang ke tangan erglo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTA : New Generation!
Teen FictionAltaraka dan Altagara merupakan anak kembar dari keluarga terpandang, siswa berprestasi dan selalu ambisi untuk menang. Mempunyai geng motor bernama Altareyz yang berisi para siswa pintar yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Semuany...