Dengan cara yang berbeda untuk menghabiskan hari..
"Proposalnya udah di bikin?"
Tay Tawan yang baru saja kembali dari dapur untuk mengambil minum lantas hanya menggeleng pelan. Melihat jawaban Tay membuat laki-laki yang duduk di sofa ruang tamu menghela nafas lelah.
"Kok belum sih? Kan kita mesti cepet ajuin proposal ke dekan buat minta cairin dana—"
"Gue belum ada waktu." Potongnya. Tay yang memakai kaos polos berwarna cream muda dengan celana bahan selutut tersebut berjalan mendekat lalu mendudukan dirinya di kursi yang berbeda dari temannya.
"Kuliah gue lagi padet banget belakangan ini."
"Loh, gue nggak mau tau ya. Udah jadi konsekuensi lo kalo masuk organisasi. Lo pikir cuma kuliah lo doang yang lagi hectic? Gue juga."
Tay yang baru saja menenggak colanya hanya berdecak.
"Ck, iya iya sorry. Nanti gue kerjain deh.""Lagian lo tau sendiri gimana fakultas lama banget kalo nyairin dana buat lembaga lembaga. Makannya gue minta cepet bikin proposal supaya cepet diproses. Kalo nggak turun itu dana, gimana mau ngadain kegiatan coba?"
Tay menyandarkan tubuhnya seraya menghela nafas lelah mendengar ocehan dari teman seorganisasinya. Laki-laki yang lebih tua darinya itu memutar bola matanya ketika melihat gestur dari temannya.
"Tay, lo denger gue gak sih?" Tanyanya tidak sabaran.
Tay melirik ke arahnya. Dia memijat pelipisnya lalu menjawab.
"Iya denger.""Yaudah. Mumpung gue ada disini, kerjain sekarang ayo biar cepet selesai." Ajaknya yang disambut helaan nafas dari Tay.
"Nanti dulu kenapa sih, Krit? Masih pagi juga. Lagian lo pagi pagi dateng kesini cuma buat nanyain proposal?" Krit mengernyit mendengar pertanyaan dari Tay.
"Yaiyalah. Emangnya buat apaan lagi gue nyamperin lo?!" Sahutnya bingung.
Ya apaan kek gue bosen
Tay membenarkan posisi duduknya. Dia menaruh kaleng sodanya di atas meja lalu pandangannya kembali beralih pada Krit yang masih sabar menunggu Tay untuk mengambil laptopnya.
"Gue lagi pusing belakangan ini asal lo tau." Tay menyatukan jari-jarinya sendiri.
"Kuliah, BEM, Newwie."
Kesibukan Tay selain kuliah memang mengurusi urusan organisasi. Kebetulan Tay dan Krit berada di bidang yang sama, sehingga sehari-hari jika berurusan dengan organisasi maka Tay selalu lebih sering menghabiskan waktu dengan Krit. Tentunya juga dengan anggota bidang mereka yang lain.
Krit memajukan kepalanya seolah tertarik dengan topik yang Tay lontarkan beberapa saat yang lalu.
"Newwie? Kenapa sama dia?""Lo tau gue paling gak suka sama orang yang cheating? Bahkan gue sampe sekarang masih nggak suka ya sama mantan lo." Tay menekankan ucapannya pada kata 'mantan lo'.
Mungkin minggu lalu Tay dan New sudah baik-baik saja setelah percakapan mereka melalui video call. Tetapi sebenarnya jauh di dalam lubuk hati Tay, dia masih was-was.
Krit memejamkan kedua matanya sesaat sebelum dia kembali membuka matanya.
"Maksud lo Newwie selingkuh gitu?" Tanya Krit hati-hati. Tapi sebenarnya dia merasa tidak mungkin New begitu.
"Gue gak bisa bilang iya atau enggak."
"Terus?"
Tay menatap Krit lurus-lurus. Sejujurnya dia bingung apakah dia harus menceritakan soal itu atau tidak pada teman sekaligus kakak tingkatnya itu. Krit yang ditatap otomatis menggerakan telapak tangannya di depan wajah Tay.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR [END]
FanfictionLong Distance Relationship. Jujur, Tay benci dengan sebutan itu. Membayangkan harinya tanpa Newwie dalam waktu yang tidak sebentar membuat kepalanya pusing. Disatu sisi dia juga tentu saja tidak bisa memaksakan egonya agar New tetap tinggal disini d...