36

272 19 0
                                    

Sydney, Australia.

New mengayunkan kakinya seraya menunggu bus datang. Laki-laki itu menatap layar ponselnya. Jemarinya bermain disana untuk mengganti lagu yang sekarang tengah terputar di telinganya. New menatap ke sekitar, suasana Sydney selalu ramai seperti biasanya.

Fokus New ke lingkungan sekitar sampai tidak sadar kendaraan umum yang dia tunggu sejak tadi akhirnya datang. New mencopot salah satu earphone yang menggantung di telinganya lalu memasuki bus tersebut. Dia duduk di salah satu kursi, lalu merasakan bus mulai bergerak meninggalkan halte.

Beberapa saat kemudian dia sudah sampai di tempat pemberhentian bus yang dia tuju. Hanya perlu jalan kaki sedikit dari tempat itu untuk sampai ke salah satu toko roti di tengah kota. Tempat itu memang sudah jadi tempat langganan New selama tinggal di Sydney.

New mendorong pintu kaca itu. Aroma roti langsung menyambutnya ketika dia baru melangkah masuk ke dalam. Laki-laki itu langsung memilih berbagi macam roti untuk camilannya di apartemen, tidak lupa dia membeli roti tawarnya juga. Setelah membayar roti-rotinya, netranya menangkap etalase kue ulang tahun. New berjalan mendekat ke etalase tersebut seraya memperhatikan berbagi macam kue tart yang di pajang disana sampai ada seseorang yang menepuk pundaknya membuatnya menoleh.

"New? Lo New kan?" New menelisik orang itu dari bawah sampai atas.

"Gun?" Tanyanya memastikan. Gun tersenyum lebar.

"Iya, gue Gun."

"Astaga! Lo apa kabar?" New tidak mengira kalau dia dapat bertemu lagi dengan Gun teman kelas sepuluhnya dulu. Salah satu orang yang dulu selalu menyaksikan moment dirinya dan Tay jika sedang berdua di sekolah.

"Gue baik. Lo juga kan? Gue liat sih lo baik baik aja." Gun terkekeh sendiri.

"Kok kita bisa ketemu disini sih, New?"

"Gue tinggal disini." Gun melebarkan matanya sambil bertanya.

"Lo tinggal disini? Sejak kapan, New? Seinget gue terakhir kali kita ketemu waktu mau persiapan masuk kuliah ya. Terus tibatiba ketemu lo disini dan ternyata lo tinggal di Sydney sekarang?" Dia bahkan terkejut ketika bertemu lagi dengan New di Sydney. Gun sudah tidak pernah tahu kabar New karena mereka memang lost contact sejak lama. New mengangguk mengiyakan ucapan Gun.

"Gue kuliah disini, Gun. Eh, taunya ketemu lagi juga sama Gawin dan Sarin. Inget kan sama mereka?" Gun yang mendengar cerita New otomatis menatap tidak percaya.

"Ketua sama wakil ketua kelas kita waktu dulu kan? Gua inget sama mereka. Jadi kalian bertiga satu kampus sekarang? Dimana?" Lagi-lagi New mengangguk sambil tersenyum.

"Iya, di UWA. Satu jurusan juga kebetulan banget."

"Lu jurusan apa emang?" New menggaruk tengkuknya sendiri.

"Kedokteran hehe."

"New, hebat banget!" Gun menggeleng cepat.

"Lebih tepatnya kalian bertiga hebat! Kalo Gawin sama lu sih gue nggak heran masuk Kedokteran. Modelan Sarin juga milih kuliah Kedokteran? Gue kira dia lebih suka kuliah musik gitu..."

"Ya gitu deh hehe. Thanks ya! Lu sendiri gimana? Btw lu disini tuh lagi jalan jalan atau...?"

"Gue tinggal sama Tante gue disini, New. Gue gap year dulu tahun ini setelah nggak dapet PTN di Thai waktu itu. Rencananya sih nanti mau kuliah disini aja kalo dapet itu juga, atau nggak nanti paling nyoba PTN lagi di Thailand. Nggak tau juga sih, tergantung nanti aja gimana. Manusia cuma bisa berencana, tetep aja kan Tuhan yang nentuin nanti." New mengulas senyum seraya menepuk-nepuk bahu temannya itu untuk memberi semangat padanya.

LDR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang