"Tay."
Tay yang sedang menuruni anak tangga otomatis jadi berhenti. Suara kaki dari atas mendekat ke arahnya, kemudian dia merasakan seseorang menepuk bahunya.
"Kantin yuk! Laper gue." Tay mengangguk lantas dia membiarkan Off merangkul dan membawanya ke kantin fakultasnya.
Sesaat kemudian mereka sudah duduk di salah satu meja yang ada di kantin FISIP. Suasana kantin saat ini terhitung cukup ramai dikarenakan sebenarnya pekan ini sudah tidak ada kegiatan kuliah lagi melainkan hanya ramai karena berbagi lomba yang diadakan oleh kampusnya.
"Gue denger dari Krit, lo keluar dari BEM?" Pertanyaan Off membuat Tay yang sedang memakan makanannya otomatis menatap lelaki itu dalam diam.
"Bener?" Tanya Off lagi memastikan.
Tay menyeruput es tehnya sebelum mengangguk. Raut wajah Off seketika berubah menjadi serius.
"Kenapa?"
Sebenarnya Tay dan Off memang sama-sama masuk organisasi tersebut. Namun, Off berada di departemen yang berbeda dengan Tay. Sedangkan Tay berada di departemen yang sama dengan Krit yang kebetulan lelaki itu adalah ketua departemennya.
"Lo tanya aja sama Krit." Off menaikan alisnya setelah mendengar jawaban Tay.
"Lo ngundurin diri?" Tanya Off.
Tay tidak menjawab. Sebenarnya dia malas membahas soal organisasi itu. Ah, atau lebih tepatnya dia malas membahas hal lain selain New untuk saat ini. Off mengaduk es jeruknya sebelum kembali menatap Tay.
"Krit bilang katanya lo ngundurin diri," Kata Off yang justru membuat Tay balik menatapnya dengan tatapan datar.
"Iya, dia yang minta." Netra Off membulat sempurna ketika mendengar balasan dari teman sekelasnya itu.
"What the—" Dia melirik ke kiri dan kanan, lalu memajukan kepalanya ke depan untuk menatap Tay lebih dekat dari jaraknya sekarang.
"Krit nyuruh lo keluar dari BEM gitu?"
"Iya." Balas Tay singkat membuat Off menutup mulutnya yang terbuka.
"Kok bisa? Maksud gue kenapa tiba-tiba dia kaya gitu?"
"Dia bilang gue belakangan ini nggak ada kontribusinya di BEM, terus dia bilang mending gue cabut dari sana." Off masih tidak percaya dengan cerita Tay.
"Terus terus?"
"Yaudah gue iyain. Gue bilang gue keluar dari BEM," Ujar Tay.
Off memijat dahinya sendiri setelah mendengar penuturan dari temannya itu. Dia tidak habis pikir, bagaimana bisa Tay dengan mudahnya mengambil keputusan seperti itu. Padahal dia tidak tahu kalau hal yang membuat Tay memutuskan untuk keluar dari BEM pada saat itu juga karena dia merasa Krit menyalahkan New atas kondisi yang mendadak berubah belakangan ini.
Off menarik nafas dalam lalu menghembuskan.
"Kenapa lo bisa segampang itu ngeiyain?""He blame Newwie." Mendengar jawaban Tay membuat Off semakin tidak mengerti.
"Maksud lo?"
"It's because my relationship with New. Dia bilang New pengaruhin gue. I hate to hear that, Off. Meski gue udah putus sama New, tapi gue nggak bisa liat orang lain nyalahin dia kaya gitu."
Off menghela nafas. Padahal kalau dia ingat kembali cerita Tay waktu itu padanya soal Celine. Tay juga terkesan menyalahkan New dalam kesalahpahaman yang dia buat sendiri.
Kapan sih lo sadar, Tay?
"By the way. Hubungan lo sama New gimana sekarang?"
Tay menelan salivanya sendiri mendengar pertanyaan Off. Dia sendiri tidak mengerti sebenarnya bagaimana hubungannya dengan New sekarang. Setelah kejadian dirinya mabuk beberapa hari lalu dan New yang menjaganya semalaman. Lantas setelah itu dia tidak bertemu dengan New lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR [END]
FanfictionLong Distance Relationship. Jujur, Tay benci dengan sebutan itu. Membayangkan harinya tanpa Newwie dalam waktu yang tidak sebentar membuat kepalanya pusing. Disatu sisi dia juga tentu saja tidak bisa memaksakan egonya agar New tetap tinggal disini d...