Satu minggu berlalu sejak terakhir kali Tay menjaga New di rumah sakit pada sabtu malam itu. Terakhir kali karena hari-hari berikutnya New selalu menolak kehadiran Tay bahkan sampai akhirnya dia pulang ke rumah pun lelaki itu meminta Tay untuk tidak datang ke rumahnya.
Memang sejak hubungan mereka berakhir, New seakan membangun benteng diantara dirinya dengan Tay. Dia membatasi diri untuk bertemu dengan Tay. Setiap kali Tay datang menjenguknya, dia selalu beralasan apapun untuk yang dapat membuatnya mengusir Tay secara halus. Kalau ditanya apakah New benci Tay? Jawabannya tentu tidak. Dia hanya perlu waktu sendiri untuk menyembuhkan hatinya yang mungkin sampai saat ini masih terluka karena lelaki itu.
"Gue ajak Mix main bareng juga. Gapapa kan?" Pertanyaan itu membuat New yang sejak tadi menatap keluar jendela kini jadi beralih ke orang yang di sampingnya.
New mengangguk.
"Gapapa banget. Biar seru juga kalo rame,""Mix who?" Earth yang fokus menyetir langsung melirik Bright dari kaca mobil bagian tengah.
"Temen SMA kita." Bright manggut-manggut.
"Oh, oke. Berasa reunian dong? Gue jadi kaya anak bawang diantara kalian." Suara tawa New dan Earth memenuhi seisi mobil atas perkataan dari Bright.
"Yee, jangan pada ketawa lu bocil!" Bright memutar bola matanya malas.
"Phi, Win kenapa nggak diajak sekalian?" Tanya Earth.
Bright menatap Earth dari jok belakang.
"Gue aja nggak tau lo berdua emang janjian mau main bareng, gue juga tadinya nggak diajak kan. Gimana ceritanya gue ngajak pacar gue? Lagian lo ada ada aja, Earth. New baru keluar rumah sakit berapa hari lalu, udah diajak main aja."Earth jadi berpikir kembali setelah mendengar perkataan Bright. Dia pikir ada benarnya juga. Seharusnya dia tidak langsung mengajak New main seperti ini dan seharusnya New banyak istirahat di rumah.
"Sorry ya, New." Ucap Earth dan New pun menggeleng.
"No, it's okay. Gue udah ngerasa sehat kok." Lantas dia beralih pada Bright yang duduk di belakang.
"Earth juga cuma ngajak main ke rumahnya. Lagian gue juga bosen di rumah terus. So, it's okay..."
"Yaudah kalo gitu. Sorry ya, Earth. Gue bercanda doang padahal tadi," Ujar Bright yang mendadak jadi merasa tidak enak pada Earth.
Earth mengulas senyum manisnya.
"Gapapa kok, Phi. Santai aja..."Setelahnya tidak ada percakapan lagi diantara mereka bertiga. Mobil Earth melaju membelah jalan raya Kota Bangkok. Alunan lagu yang terputar di dalam mobil menemani perjalanan mereka sampai akhirnya Earth membelokan mobilnya masuk ke area kompleknya.
Kendaraan beroda empat itu melaju perlahan menyusuri jalanan komplek sampai akhirnya berhenti tepat di depan rumah Earth bersamaan dengan laki-laki yang memakai kaos hitam baru saja sampai di depan pagar rumah Earth.
Kedua mata New memicing untuk melihat laki-laki yang menenteng papa skateboard tersebut sekarang menatap ke arah mobil Earth yang baru saja sampai.
"Itu Mix....?" Tanyanya.
Earth mematikan mesin mobilnya lalu mengangguk.
"Iya. Pas banget kita sampe, dia juga sampe..."Bright melihat ke sekitar sebelum akhirnya bertanya.
"Lah, dia naik apa? Perasaan nggak ada motor atau mobil?""Jalan kaki." Jawaban dari Earth membuat kedua netra Bright membulat.
"Jalan kaki?" Ulangnya. Earth terkekeh atas reaksi dari Bright.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR [END]
FanfictionLong Distance Relationship. Jujur, Tay benci dengan sebutan itu. Membayangkan harinya tanpa Newwie dalam waktu yang tidak sebentar membuat kepalanya pusing. Disatu sisi dia juga tentu saja tidak bisa memaksakan egonya agar New tetap tinggal disini d...