"Morning, New."
Newwie yang sedang sibuk membuat sarapan otomatis menoleh. Dia sedikit tersenyum mendapati lelaki yang memakai kaos hitam polos dengan celana selutut mendekat ke arah dapur untuk kemudian mengambil gelas air mineral.
"Morning too, Sarin."
Sarin memencet tombol dispenser milik New sampai air tersebut memenuhi gelasnya. Dengan bare face nya Sarin yang masih merem melek itu langsung menenggak segelas air mineralnya sampai habis tak bersisa bersamaan dengan Newwie yang kembali berujar.
"Sorry ya jadi bikin lo tidur di ruang tamu gitu," Ujarnya. Sedangkan Sarin yang sudah selesai dengan acara minum air mineralnya tersebut kembali menaruh gelas di tempat cuci piring.
"No problem." Lelaki itu menyalakan keran air untuk mencuci gelas yang habis dia pakai tadi.
"Mark sama Michael juga kalo pada nginep di apart gue ya tidur di ruang tamu juga. Gue juga join disitu. Ya sama aja sih, apart kita kan setipe." Sarin membilas gelasnya yang sudah dia sabuni, sebelum kemudian dia taruh di tempatnya semula.
Newwie yang sibuk menata isian sandwich itu langsung menyahut.
"By the way gue udah jarang liat lo main sama mereka."Merasa tidak ada sahutan dari Sarin membuat Newwie melirik ke arahnya sampai suara New terdengar nyaring.
"Astaga, Sarin Ronnakiat! Lo ngapain cuci muka di situ?! Sana di kamar mandi!" New baru saja memergoki Sarin mencuci wajahnya di tempat cuci piring.
Sarin menutup keran airnya lantas lelaki itu berbalik ke arah New yang duduk di meja makan. Sarin mengangkat kaos bagian bawahnya untuk mengelap wajahnya yang basah. Newwie yang melihat langsung mengalihkan pandanganya.
Gue jadi inget Tay zaman sekolah setiap abis basket
Sarin menarik salah satu kursi meja makan yang letaknya berhadapan dengan New sampai menimbulkan suara decitan dari kaki-kaki mejanya.
"Kenapa lo?"
"Kenapa apanya?" Newwie balik bertanya, dia sudah kembali fokus pada sandwich yang dia buat untuk sarapan mereka hari ini.
"Itu tadi tiba-tiba buang muka."
Newwie menggeleng.
"Gapapa. Lo ngapain sih pake cuci muka di tempat cuci piring?"Udik banget ini anak ya
Sarin merubah raut wajahnya jadi sebal. Dia melirik ke arah toilet sambil menjawab pertanyaan New.
"Temen lo tuh. Lama banget dia di dalem toilet, makanya gue cuci muka disitu."Newwie terkekeh mendengarnya membuat Sarin mengangkat satu alisnya.
"Dia ngapain emang?""Mana gue tau. Lagi semedi kali di dalem..." Suara tawa Newwie akhirnya pecah ketika mendengar ucapan asal dari Sarin.
"Ngawur lo." Balasnya. Kalau ditanya apakah Sarin ikut tertawa? Tentu saja tidak. Lelaki itu memutar bola matanya ketika New justru tertawa geli.
"Lo receh." Kata Sarin.
"Biarin." Newwie meredakan tawanya.
"Mending lo bantuin gue." Sarin menaikan sebelah alisnya atas ucapan New. Dia tidak bergerak sama sekali sampai akhirnya Newwie menatap ke arahnya.
"Bantuin gue, Sarin."
Beberapa saat kemudian Newwie dan Sarin sudah selesai dengan sandwich mereka.
"Thanks ya, Rin." Ujar Newwie setelah Sarin membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR [END]
FanfictionLong Distance Relationship. Jujur, Tay benci dengan sebutan itu. Membayangkan harinya tanpa Newwie dalam waktu yang tidak sebentar membuat kepalanya pusing. Disatu sisi dia juga tentu saja tidak bisa memaksakan egonya agar New tetap tinggal disini d...