Pagi hari itu di salah satu apartemen yang berlokasi di Bangkok, Tay dengan bare face nya menatap dirinya sendiri di cermin. Perlahan jarinya menyentuh sudut bibirnya yang beberapa hari lalu dikecup oleh New. Entah sejak saat itu, rutinitasnya setiap bangun tidur jadi seperti itu menyentuh sudut bibirnya.
Sebenarnya Tay terkejut atas perlakuan New padanya malam itu karena dia tahu kalau lelaki itu tipikal yang tidak pernah mau untuk sentuhan seperti itu, bahkan setiap kali Tay menggodanya saja dia sudah blushing atau justru marah-marah pada Tay karena salah tingkah. Namun, kali ini New justru memberinya kecupan singkat namun tetap bermakna untuknya. Tetapi setelah menyadari itu adalah kecupan pertama dan terakhir dari New yang bertempat diujung bibirnya membuat Tay kini mengusap wajahnya kasar.
"Gue kenapa sih?!" Tanya Tay frustasi.
"Tay, lo bosen kan pacaran kaya gitu? Sekarang dia udah bantu lo keluar dari rasa bosen lo sama hubungan kaya gitu, tapi kenapa lo tetep kepikiran dia terus?" Ucapnya pada diri sendiri.Selama beberapa hari terakhir sejak New mendatanginya dan mengakhiri hubungan mereka, Tay seakan-akan terus dibayangi oleh ucapan dan ekspresi New. Hal itu yang membuat dirinya jadi tidak tenang dalam menjalani hari.
Emang gue sejahat itu ya sama dia?
Tay menghela nafas. Tiba-tiba dia baru teringat dengan hadiah yang New berikan malam itu untuknya. Kaki jenjangnya membawa dia mendekat ke nakas samping tempat tidur. Tay menyimpan itu di dalam sana dan belom dia buka sejak malam itu. Tangannya membuka laci dan setelah mendapatkan apa yang dia mau lantas dia berjalan keluar dari dalam kamar menuju meja makan.
Tay menaruh hadiah itu diatas meja makan sebelum mengambil kaleng soda dari dalam kulkas. Memang isi kulkas Tay banyak stok minuman soda, karena dia sangat suka minum minuman seperti itu. Lelaki itu membuka kaitannya lalu menenggaknya sampai sisa setengah.
Kebiasaan buruk Tay selalu lebih memilih minuman soda dibanding air putih. Apalagi dia sekarang minum soda di pagi hari dalam kondisi belum ada makanan yang masuk kedalam perutnya.
Dulu sebelum New pergi ke Australia, Tay sudah beberapa kali mendapat teguran dari New untuk tidak sering-sering minum minuman bersoda. Mungkin sekarang kalau keadaannya masih sama seperti dulu pasti Tay akan mendapat teguran atau omelan lagi dari New, tapi mungkin sekarang hal seperti itu tidak akan dia dapatkan lagi dari seorang New Thitipoom.
Tay menaruh kaleng soda itu diatas meja seraya dia menarik kursi meja makannya. Dia membasahi bibirnya lalu menatap bingkisan tersebut dalam diam sebelum akhirnya menghela nafas lalu membukanya.
Tanpa sadar Tay menarik sudut-sudut bibirnya membentuk senyum ketika mendapat hadiah jam tangan dari New. Namun, sedetik kemudian senyum diwajah Tay luntur ketika membaca pesan yang ditulis oleh New khususnya kalimat terakhir yang tertulis disana berupa '& many more to come!'
Wow, time flies...
and I've loved every minute of it! Thanks for being YOU, & for giving me some of the best years of my life & MANY MORE TO COME!
xxxx
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR [END]
FanfictionLong Distance Relationship. Jujur, Tay benci dengan sebutan itu. Membayangkan harinya tanpa Newwie dalam waktu yang tidak sebentar membuat kepalanya pusing. Disatu sisi dia juga tentu saja tidak bisa memaksakan egonya agar New tetap tinggal disini d...