20

214 13 0
                                    

Earth mengusap kedua matanya ketika dia baru saja bangun. Lelaki itu menata langit-langit kamarnya sebelum akhirnya bangkit untuk mencuci muka. Setelah itu dia mengambil ponselnya dan turun ke lantai bawah rumahnya.

"Udah bangun sayang?"

Earth dengan langkah gontai menghampiri Ibunya yang baru saja keluar dari kamarnya. Earth menaruh kepalanya di pundak Manatsanun lalu bergumam.

"Mmm... Mau kemana, Bun?" Tanyanya.

"Bunda ada urusan kerjaan." Jawabnya yang membuat Earth langsung menjauhkan kepalanya.

"Kerja? Ini kan hari minggu, Bun." Mendengar ucapan anaknya yang bingung membuat Manatsanun menatapnya santai seperti tidak ada yang salah dengan mengurus urusan kerja di hari minggu.

"Iya, sayang. Tapi, Bunda ada urusan gapapa ya?"

Earth mengerucutkan bibirnya. Setiap hari pasti selalu seperti ini, Ibunya selalu mementingkan pekerjaan bahkan sampai hari libur sekalipun Earth lebih sering sendiri di rumah hanya dengan Bibi.

"Jangan cemberut gitu dong mukanya. Kalo kamu kesepian coba ajak Mix aja main kesini, atau kamu main ke rumah Mix sana. Dia juga lebih sering sendiri kan di rumah?" Saran Manatsanun pada anaknya. Kebetulan rumah Earth dan Mix memang satu komplek hanya berbeda gang.

"Liat nanti deh."

Dengan begitu Manatsanun menarik lengan anaknya menuju pintu rumah mereka. Wanita itu tersenyum lebar ketika sebuah mobil putih membunyikan klakson di depan rumah mereka.

"Itu tante Kapook udah dateng. Yaudah Bunda jalan ya...."

"Oh iya, Earth. Kalo kamu mau pake mobil, pake aja ya. Kuncinya di tempat biasa, oke!"

"Iya. Take care, Bun." Dia mengulas senyum seraya melambaikan tangannya pada Manatsanun yang sudah masuk kedalam mobil Kapook teman kerjanya. Setelah mobil itu pergi, Earth kembali masuk kedalam.

"Coco... Coco..." Panggil Earth pada kucingnya seraya mencari kucingnya sampai akhirnya lelaki itu menemukan kucingnya berada di kolong meja.

"Astaga ngapain disitu?" Tanya Earth pada Coco yang sudah jelas tidak akan dijawab.

Earth segera menggendong kucingnya untuk dia ajak kedalam kamar. Beberapa saat berikutnya dia sudah berada di dalam kamar dengan Coco. Tidak ada yang berbeda memang, setiap hari dia merasa kesepian di rumah. Tetapi untungnya semenjak dia mengadopsi kucing, sekarang dia jadi merasa memiliki teman di rumah.

"Oh iya, makanan kamu abis ya? Nanti sore kak Earth beliin ya..."

Sekarang Earth bermain dengan Coco seraya sesekali dia mengajaknya bicara. Tiba-tiba ponsel di saku celananya berdering membuat lelaki itu menaruh Coco di lantai kamarnya sebelum mengangkat panggilan itu.

"Halo?"

"Jadi ke rumah gue hari ini? Kadonya ambil di rumah ya."

Earth menepuk dahinya sendiri lalu membalas.
"Oh iya sampe lupa. Oke deh nanti kesana, sekalian mau ke pet shop beli makan buat Coco."

"Oke, hati hati di jalan."

Earth mengulas senyum.
"Siip...."

Lelaki itu lantas mematikan sambungan teleponnya. Dia berjongkok seraya meraih Coco.

"Coco gue ajak aja kali ya? Pasti dia bosen kan di rumah terus," Ucapnya sendiri.

Pukul empat sore. Earth baru saja membayar untuk makanan kucing yang dia beli. Lelaki itu segera kembali masuk kedalam mobil. Dia mengangkat plastiknya dengan tenang.

LDR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang