34

266 17 0
                                    

"Bangun woy!" New yang masih terpejam merasa terinterupsi dengan orang yang baru saja secara brutal membangunkan dirinya.

"New bangun!" Laki-laki itu tanpa permisi membuka selimut yang menyelimuti tubuh New lantas dia menepuk-nepuk punggung laki-laki yang masih dengan tentramnya berbaring diatas tempat tidur.

Melihat tidak ada pergerakan dari sang tuan rumah membuat orang itu kini mencari cara lain agar New dapat segera bangun dari tidurnya. Laki-laki itu berpikir sejenak sebelum akhirnya dia menggelitiki tubuh New sampai membuatnya bergerak tidak karuan untuk menghindar.

"Geli anjrit! Stop!!"

Mau tidak mau akhirnya New bangkit dari posisinya. Kedua matanya masih sulit terbuka, dia mengusap matanya untuk menyesuaikan pandangan lantas dia menemukan sosok jahanam yang baru saja merusak jadwal tidurnya.

Laki-laki itu tersenyum lebar ke New.
"Selamat malam, Mr. Thitipoom,"

"Malem pala lo." Ujar New seraya melempar bantal ke wajah orang itu. Namun, bukannya kesal lelaki itu hanya terkekeh.

"Pagi, New Thitipoom." New mengacak rambutnya sambil menguap. Matanya memicing ke laki-laki di depannya.

"Ngapain lo pagi pagi disini?" Tanyanya.

"Kalo cuma mau bangunin gue, udah mending lo pulang sana." Lelaki itu mengerucutkan bibirnya sedih ketika merasa diusir oleh New.

"Parah banget. Gue udah jauh jauh kesini malah diusir?" Ucapnya dramatis.

New memutar bola matanya malas.
"Rumah lu tinggal ngesot dari sini juga! Berasa kaya dimana aja. Berlebihan banget pacarnya Win,"

Suara Bright pecah memenuhi kamar tidur New. Hal itu membuat New menutup telinganya sendiri seolah enggan untuk mendengar tawa temannya tersebut.

"Lo ngapain sih?" Bright duduk di pinggir kasur sambil menatap New.

"Today is the last day of this year. Lupa lo?" Pernyataan Bright membuat New langsung merampas ponsel Bright dari genggaman lelaki itu.

"Ehhh... Hp gue!!!"

New menatap layar ponsel Bright. Benar juga ini sudah tanggal 31 Desember, artinya nanti malam tahun baru. Bagaimana bisa New lupa dengan hal itu? Detik selanjutnya Bright kembali merebut ponselnya dari New dengan wajah galak.

"Bikin gue jantungan lu! Gue kira lo mau apa apain hp gue." New menatap Bright dengan malas.

"Apa sih lo kadal! Hp gituan doang mah gue juga bisa beli sampe toko tokonya kalo perlu." Bright menjitak kepala New dengan tiba-tiba.

"Sombong amat!" Keduanya tertawa bersama sampai akhirnya suara Bright kembali terdengar.

"Btw gimana lo sama Earth?" Tanya Bright.

Earth dan New memang belakangan ini sudah tidak pernah komunikasi lagi. Terakhir kali dia bertemu dengan Earth ketika di taman minggu lalu ketika Natal. Setelahnya tidak ada lagi kabar dari Earth, bahkan chat New juga tidak ada satupun yang dibalas oleh Earth serta telepon New juga tidak ada yang diangkat oleh lelaki itu. Earth seakan menghilang dan menjaga jarak darinya. Entah kenapa New merasa kehilangan sosok ceria dan penuh senyum itu.

Sebenarnya dengan Earth yang menghilang tersebut membuat New jadi kepikiran dengannya sejak seminggu yang lalu. Bahkan New sampai menanyakan kabar Earth lewat Mix. New tahu lelaki itu pasti sedang dalam keadaan yang down karena harus menerima kenyataan seperti itu. New rasanya ingin berada di deket lelaki itu, sama seperti apa yang Earth lakukan padanya setiap kali New merasa down. Tapi, dia sadar kalau Earth menciptakan jarak sehingga dia tidak bisa melewatinya. Mungkin saja memang Earth butuh waktu sendiri seraya belajar menerima kenyataan atas masalahnya sendiri.

LDR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang