41. Kencan

1.8K 103 4
                                    

Langit berwarna biru menandakan cuaca yang sangat cerah. Bersamaan dengan angin yang bertiup lembut menggoyangkan dedaunan, begitu menyejukan kota Bandung hari ini. Seolah ingin menyambut hari pertama kencan antara Juna dan Ishana.

Ishana sangat bersemangat sampai tidak bisa tidur semalaman memikirkan rencana hari minggunya. Bahkan hari ini dia bersiap sangat pagi sekali untuk sekedar memilih baju apa yang akan dia pakai.

Ishana juga sampai bertanya pada Juna, akan pakai baju warna apa pria itu nanti. Ishana ingin menyelaraskan pakaian dengan Juna.

Saat Ishana sedang menyempurnakan riasan di wajahnya, terdengar bel rumah berbunyi. Ishana bergegas untuk membukakan pintu.

Senyum Ishana mengembang saat pintu terbuka dan melihat Juna berdiri dihadapannya.

"Sudah siap?" Tanya Juna masih diambang pintu.

"Sudah. Ishana ambil tas dulu ya" kata Ishana yang kemudian berlalu ke kamarnya.

Juna mengangguk dan menunggu Ishana di kursi teras.

Tidak butuh waktu lama, Ishana kembali dengan menggendong tas kecil di punggungnya.

Ishana menggunakan sweater kebesaran berwarna navy, senada dengan sweater yang Juna pakai.

Ishana juga memakai celana berwarna putih tulang dan sepatu boots hitam yang senada dengan warna tasnya. Tidak lupa dengan rambutnya yang dia kuncir dan diikat dengan pita berwarna sama dengan sweaternya.

"Yuk!" ajak Ishana dengan senyum cerianya pada Juna.

"Tidak ada yang tertinggal?" Tanya Juna memastikan.

Ishana menggelengkan kepalanya "gak ada"

Juna kemudian melangkahkan kaki mendekati motornya yang terparkir persis didepan rumah.

Dalam langkahnya, Ishana tampak bingung.
"Bentar! Kita mau naik bis kan?" Katanya saat berhadapan dengan Juna yang sedang memakai helmnya.

"Macet. Kita kejar waktu. Kalau naik motor bisa lebih lama di sana nanti. Kalau naik bis, habis waktu di jalan" jelas Juna.

Ishana merubah raut wajahnya, menekuk tampak kecewa. Pasalnya semalaman dia sudah membayangkan, jika dirinya akan naik bis bersama Juna.

"Kalau naik bis, keburu cape diperjalanan" Juna memasangkan helm untuk Ishana yang masih menekukkan wajahnya.
"Senyum dong" titahnya.

Ishana menghela nafas kemudian menarik kedua sudut bibir, memaksakan senyumnya.

Juna terkekeh, pria itu mulai menaiki motornya.

"Karna Ishana udah nurut, nanti kak Juna ya yang harus nurut sama Ishana" kata Ishana saat menaiki motor.

"Iya" jawab Juna.

"Lets go!" Ishana langsung memeluk Juna erat dari belakang.

Juna pun langsung melajukan motornya.

_____

Butuh sekitar 1 jam mereka sampai ke tempat tujuan. Benar kata Juna jika jalanan sedang macet.

"Kita ke tempat kucing dulu ya?" ucap Ishana saat turun dari motor seraya merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan karna memakai helm.

"Boleh, kita beli minum dulu di sana" kata Juna menunjuk salah satu ruko minuman yang berada dekat dengan mereka.

Ishana mengangguk kemudian menggandeng lengan Juna.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat penjual minuman tersebut.

"Ishana mau yang ada lemonnya" ucap Ishana saat melihat-lihat menu.

Love Is Just A Mess ( LIJAM )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang