13. Obrolan Kecil

1.5K 95 3
                                    

Ishana membaringkan dirinya di ranjang kamar kesayangannya, rasa pusing di kepalanya belum hilang.

"Besok pasti benjol atau minimal biru-biru" gumam Ishana seraya mengusap pelipisnya.

Belum sempat Ishana memejamkan matanya, ponselnya berdering. Terlihat di layar ponsel jika Aliska yang menelpon.

"Ya" ujar Ishana saat menempelkan ponsel di telinganya.

"Ishanaaaaa!!!! Lo harus tau lo harus tauuuuu!!!" Aliska terdengar antusias.

"Iya iya kenapaaaa" jawab Ishana dengan malas.

"Yang tadi bawa lo ke ruang kesehatan itu kak Juna! Dia gendong lo!"

Ishana terperanjat dan langsung bangun mendudukkan dirinya.
"Yang beneeeer?!" tanyanya masih tidak percaya.

"Serius gue, tanya aja kak Rafi sama Adam atau sama semua orang yang ada di lapang tadi"

"Tapi tadi Adam gak bilang apa-apa loh" ujar Ishana.

"Mungkin Adam nyangka nya lo udah tau"

"Ini beneran kan? Lo gak nge-prank?" Ishana masih memastikan.

"Serius Ishanaaaa"

"Oke oke oke. Gue mau telpon kak Juna. Bye!"

Ishana mematikan sambungan telponnya dengan Aliska dan langsung menghubungi Juna.

Satu kali, tidak di jawab.

Dua kali, tidak di jawab.

Lima kali, tidak di jawab.

Sepuluh kali Ishana mencoba menelpon Juna masih belum di jawab.

"Kalau kak Juna beneran gendong Ishana, harusnya dia khawatir dong? Iya kan? harusnya telpon Ishana dijawab kan?" tanyanya pada diri sendiri seraya menatap ponselnya dengan kesal.

Tapi Ishana tidak kesal sekarang, dia malah tersenyum senang, membayangkan pangerannya yang membawanya saat pingsan tadi.

Ishana menjatuhkan tubuhnya kembali berbaring dan terpejam.

Mungkin rasanya Ishana ingin pingsan setiap hari saja agar di peduli kan Juna.

_____

Pagi ini Ishana datang lebih awal ke kampus, bukan untuk memberi bekal pada Juna, tapi hanya ingin bertemu dengannya saja.

Ishana berlari ketika melihat Juna yang sedang berjalan dari arah parkiran menuju kelasnya, ternyata pria itu juga datang lebih awal.

"Kak Juna!" panggil Ishana.

Juna menoleh dan berhenti.

Ishana sekarang tepat berada dihadapan Juna dengan nafas tersengal setelah berlari.
"Ishana mau bilang makasih soal kemarin" ucapnya.

"Periksakan ke dokter jika ada waktu luang. Itu dekat mata, bahaya" ucap Juna dengan wajah datar nya.

"Ini gapapa kok, cuma biru sedikit, tapi Ishana tutupin pakai make up" jawab Ishana sambil menunjuk pelipisnya.

Juna hanya berdeham.

"Omong-omong Ishana berat gak waktu di gendong?" Tanya Ishana dengan senyuman manisnya.

"Sangat berat" ucap Juna kemudian langsung membalikan badan dan melanjutkan langkahnya menuju kelas.

'Berat apanya? Badan seringan kapas begitu? Apa dia tidak pernah makan teratur?' Batin Juna menggerutu.

Sedangkan Ishana mematung ditempat, memikirkan kata-kata Juna barusan. Dia tidak menyusul Juna, malah berlari ke arah yang berlawanan dengan Juna.

_____

Love Is Just A Mess ( LIJAM )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang