16. Hari kesekian Hatinya Istirahat

2.4K 125 2
                                    

Ini adalah hari kedua Ishana tidak bertegur sapa pada Juna.

Sungguh, tangan Ishana sangat gatal sekali. Rasanya ingin mengirim pesan pada Juna.

Sekarang Ishana sedang berada di taman kampus dekat kolam ikan, sendirian.

Aliska tidak masuk karna tiba-tiba alerginya kambuh. Setelah kemarin dia tak sengaja memakan udang.

Ishana terus memandangi ponselnya, menggulir ruangan pesannya dengan Juna. Setelah semakin di lihat, Ishana menyadari jika memang ternyata selama ini yang sering berkirim pesan cuma dia seorang, tanpa balasan dari Juna.

Terasa seperti menulis di tembok.

"Nih!" kedatangan Adam membuat Ishana tersentak kaget, karna Adam tiba-tiba menempelkan minuman dingin ke pipi Ishana.

"Dingin tau. Makasih ya" ucap Ishana sembari mengambil alih minuman Lemon kesukaannya dari tangan Adam.

Adam ikut duduk di samping Ishana.
"Ishana" panggilnya seraya menatap wajah Ishana dengan penuh senyum.

"Hmm?" Ishana berbalik menghadap Adam.

"Gimana kalau kita lebih dari sahabat?" Tanya Adam.

"Boleh deh" Ishana mengangguk.

Adam tidak percaya, dia memicingkan matanya.

"Sahabat super!!" lanjut Ishana dengan senyum mengembang.

Sontak Adam tertawa palsu.
"Aslinya?"

"Iya!"

Mereka pun tertawa terbahak-bahak.

Jika orang lain yang melihat, mungkin mereka pikir Ishana dan Adam adalah sepasang kekasih yang sedang berkencan. Romantis sekali duduk berdua di taman.

Tanpa mereka sadari, ada mata yang terus menatap dari jauh.

Juna. Pria itu sedang berada di perpustakaan, bukan suatu kebetulan karna memang tempat kesayangan Juna di perpustakaan itu jendelanya menghadap ke taman.

Pemandangan dimana Ishana dan Adam berada itu terlihat sangat jelas oleh Juna.

"Liat mulu ke jendela, pemandangan nya menarik banget ya" Nano menyindir, dia duduk di sebrang Juna. Di sana juga ada Rafi yang duduk di sebelah Nano, dan Zella di sebelah Juna.

Merasa tertangkap basah, Juna langsung kembali fokus pada bukunya.

Rafi yang melihatnya hanya terbatuk palsu.

Sedangkan Zella menatap Juna dan pemandangan di luar jendela itu secara bergantian.

"Mereka jadian?" tanya Zella.

"Ishana?" Tanya Rafi memastikan.

Zella menatap Rafi dan mengangguk.

"Keliatannya gimana?" Rafi kembali bertanya.

Zella mengangkat kedua bahunya.
"Tapi mereka serasi ya" lanjutnya berucap.

Nano hanya tersenyum kecut, sedangkan Rafi sedikit menganga setelah mendengar ucapan Zella.

"Seperti ada udang di balik terigu" bisik Rafi yang terdengar oleh Nano.

Juna, pria itu hanya diam tak bergeming. Juna merasakan perasaan aneh saat melihat Ishana. Seolah berlama-lama melihat gadis itu juga dia tidak keberatan, bahkan rasanya ingin terus-menerus melihat. Apa karna selama ini dia sudah terbiasa dihantui dengan keberadaan Ishana di sisinya?

Soal Adam, Juna berpikir jika itu adalah hal yang bagus kalaupun Ishana memang benar sedang dekat dengannya. Seharusnya Juna bisa tenang sekarang, karna tidak ada lagi gangguan-gangguan yang tidak penting dari gadis itu.

Love Is Just A Mess ( LIJAM )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang