48. Berjanji Untuk Memaafkan 🔥

2K 104 10
                                    

Keadaan kamar inap Ishana menjadi sepi kembali saat menjelang petang, kini hanya ada Aliska serta Rafi yang sedang duduk di sofa sembari memainkan ponsel. Sedangkan Ishana beristirahat dengan hanya memejamkan mata.

Sampai seseorang mengetuk pintu dan langsung melangkah masuk. Orang itu adalah Nano.

Baik Aliska, Rafi dan Ishana pun langsung mengarahkan tatapan mereka pada Nano.

"Kak Nano? Sendiri?" Tanya Ishana.

"Iya. Ini ada titipan dari Juna, katanya kamu mau puding mangga" Nano duduk di pinggir ranjang, memberikan paperbag berisi puding itu pada Ishana.

Ishana langsung menerima dan melihat isinya, kemudian tersenyum.
"Terima kasih. Kak Junanya dimana?"

"Ada urusan sebentar" jawab Nano.

"Urusan apa? Orang sekertarisnya aja bisa kesini, masa bosnya masih ada urusan?" Aliska bertanya.

"Ssstttt jangan ikut campur, kamu kan gak tau urusan kerjaan mereka" Rafi mencoba menasihati kekasihnya itu agar tidak terlalu banyak bertanya.

Sebenarnya Rafi sudah mengetahui semuanya, dari Nano. Semua tentang permasalahan Juna.

"Iya, maaf" ucap Aliska dengan raut wajah sedikit ketus.

Nano mengabaikan sepasang kekasih itu, dia hanya melihat wajah Ishana yang begitu pucat.
"Gimana? Udah mendingan?" Tanyanya.

"Udah gak pusing kaya kemarin sih" kata Ishana.

"Makan pudingnya ya" Nano mengambil alih paperbagnya dan mengeluarkan sekotak puding dari sana.

"Ishana bisa sendiri kak" ujar Ishana.

"Gapapa saya bantu. Mau di suapin?" Tawar Nano.

Ishana menggelengkan kepalanya cepat.
"Ishana makan sendiri aja ya" ucapnya mengambil alih puding tersebut dari tangan Nano.

Nano terkekeh dan menyerahkan pudingnya pada Ishana.
"Skripsiannya bikin stres ya sampai tipes?"

"Lumayan" Ishana mulai memakan pudingnya.

Nano kini beralih menatap sepasang kekasih yang dari tadi menyibukkan diri, serasa di kamar ini hanya ada mereka berdua.
"Hey! Gak bosan tiap hari pacaran?" Nano berkata dengan ketus.

Ishana yang mendengarnya pun hanya terkekeh.

Sedangkan Rafi malah mendelikkan matanya.
"Iri? Bilang" katanya pada Nano.

Nano mendengus kesal.

"Lea tuh kejar" ucap Rafi pelan tapi masih terdengar.

Nano membulatkan matanya, dia terkejut mendengar apa yang Rafi ucapkan.

"Lea?" Tanya Aliska pada Rafi.

Rafi yang menyadari ucapannya salah langsung menyela.
"Ah itu...." ucapnya gugup melihat ke arah Nano seolah meminta bantuan.
"Cinta pertamanya Nano" ucapnya hati-hati sembari masih melihat ekspresi wajah Nano.

Nano menghela nafasnya panjang, memang dia sudah mengira jika mulut Rafi tidak bisa di jaga.

"Kak Nano pasti susah move on ya?" Tanya Ishana menatap Nano.

Nano hanya menjawab dengan senyumannya.

Ishana tersenyum.
"Gapapa, kalau jodoh gak akan kemana-mana kak." ucapnya.

"Kak Rafi kenal sama perempuan itu?" Tanya Aliska masih penasaran.

"Udah udah jangan di bahas ya? Kasian nanti dia makin susah move on" ucap Rafi.

Love Is Just A Mess ( LIJAM )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang