5. Jangan Mencintai Secara Berlebihan

2K 110 0
                                    

Sekarang Ishana sedang berada di butik bersama neneknya.

Tangan Ishana memang sedang sibuk menggambar design pakaian di buku kesayangannya.
Tapi otak dan jiwanya sibuk memikirkan bagaimana lagi caranya agar Juna mau melihat Ishana.

Membawakan bekal untuk pria itu saja tidak cukup, butuh perhatian lebih lagi.

Ishana mengeluarkan ponselnya. Dia memutuskan untuk mengganggu Juna lagi.

Mengirim banyak pesan pada Juna adalah ahlinya Ishana.

Ishana memberi nama Juna di kontaknya dengan panggilan 'calon ayang'. Kadang dia tersenyum sendiri dan begitu gemas saat membacanya.

Ishana menghembuskan nafasnya kasar saat Juna hanya membaca pesannya tanpa membalas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ishana menghembuskan nafasnya kasar saat Juna hanya membaca pesannya tanpa membalas.

Ishana ingin menelpon, tapi takut mengganggu. Setelahnya dia berpikir, percuma menelpon Juna. Pria itu tidak akan mengangkat telponnya.

"Ada apa kok uring-uringan terus?" Tanya nenek Ishana yang kemudian duduk disamping cucunya.

"Nenek masih inget tentang kak Juna yang suka Ishana ceritain?" Tanya Ishana.

Nenek menganggukkan kepalanya.
"Kenapa sama dia? Udah mulai suka sama kamu?"

Ishana menggelengkan kepalanya.
"Belum, tapi pasti nanti suka kok" katanya dengan semangat.
"Ibunya Kak Juna ternyata suka kesini nek! Kemarin ketemu sama Ishana. Pas mau pulang ternyata Kak Juna yang jemput. Kami juga sempat makan malam dulu sebelum pulang, terus kak Juna sama Ibunya antar Ishana pulang. Ishana juga ngaku sama Ibunya kalo Ishana suka sama anaknya. Menurut nenek, Ishana murahan gak sih nek? Tiba-tiba kepikiran aja gitu" Ishana bercerita begitu panjang lebar.

Neneknya hanya tersenyum mendengar cerita sang cucu. Ternyata gadis ini sudah tumbuh dewasa, pikirnya.

"Nenek pikir di jaman sekarang gak ada salahnya perempuan yang ngejar pria duluan, ya kan? Tidak ada yang namanya murahan selagi dibatas wajar" ucap nenek dengan penuh kelembutan.

Ishana menatap nenek dengan wajah seriua.
"Terus menurut nenek gimana soal kak Juna? Apa Ishana punya cara lain biar dia bisa lihat Ishana?"

Nenek Ishana memegang tangan sang cucu.
"Lakukan sesuai isi hati kamu, jangan lupa otaknya juga di bawa ya" neneknya terkekeh.

"Nenek ih" Ishana mengerucutian bibirnya kesal ketika digoda oleh neneknya.

"Kamu sangat suka pria itu?" Tanya nenek.

"Iya" jawab Ishana.

Nenek mengangkat kedua alis matanya.
"Segimana?"

Ishana mengernyit.
"Apanya segimana nek?"

"Besar rasa sukanya segimana?" Tanya nenek memperjelas.

Ishana tampak berpikir sejenak.
"Ishana gak tau. Ishana cuma ingin di lihat kak Juna. Ishana gak suka di cuekin"

Love Is Just A Mess ( LIJAM )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang