11. Tidak Akan Berhenti

1.6K 98 5
                                    

Ishana dan ibu Juna sedang asik menonton serial drama korea di televisi, setelah makan siang bersama. Sedangkan Juna pergi ke bengkel dan sempat mengatakan ingin memperbaiki motornya sebentar.

"Bu, itu foto kak Juna?" Mata Ishana tertuju pada beberapa foto yang terbingkai di atas meja tak jauh dari televisi.

"Iya, itu foto Juna dari dia kecil" jawab ibu Juna.

"Ishana boleh lihat?" Tanya Ishana.

"Boleh dong"

Ishana mendekati meja tersebut, kemudian mengambil salah satu foto yang menggemaskan menurutnya dan kembali duduk disamping ibu Juna.

"Ini kak Juna umur berapa?" tanya Ishana pada Ibu.

"Ini Juna waktu sekolah dasar, sekitar umur 9 tahun" jelas ibu Juna.

Ishana tersenyum menyentuh bagian wajah Juna di foto itu dengan telunjuknya.
"Kak Juna dari kecil udah ganteng ya. Boleh Ishana foto?"

"Boleh, asal gak kamu bawa aja fotonya, soalnya cuma ada satu" ujar ibu Juna terkekeh.

Ishana tertawa "nggak kok bu" dia mengambil ponselnya dan memotret foto Juna di bingkai itu.

"Gimana sikap Juna sekarang? Apa masih cuek?" tanya ibu Juna.

Ishana menghela nafas.
"Kayanya kak Juna gak suka deh sama Ishana" ucapnya masih memperhatikan foto Juna.

"Bukan gak suka, tapi belum" ibu Juna memegang tangan Ishana.
"Waktu dulu juga ayahnya Juna cuek sama Ibu, persis sekali sama Juna. Tapi Ibu dengan segala cara bisa meluluhkan hati ayahnya Juna. Sekeras apapun hati manusia, pasti ada titik lembutnya"

Ishana mulai menatap Ibu Juna.

"Ibu dukung kamu, Ibu sudah suka sama kamu, kamu cocok sama Juna. Ibu harap Juna bisa lihat ketulusan kamu, mungkin sekarang dia lagi pusing sama skripsiannya, bertahan aja ya sayang" ibu Juna membawa Ishana kedalam pelukannya.

Ishana tersenyum senang karna Ibu Juna yang sangat baik padanya. Dia tidak pernah menyangka bahwa Ibu akan mendukungnya seperti ini.

Ibu melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Ishana.
"Dari dulu ibu ingin sekali mempunyai anak perempuan, hadirnya kamu seolah menghibur hati ibu sekarang"

"Aku jadi malu" ucap Ishana tersipu.

Ibu Juna hanya terkekeh.

Terdengar suara derungan suara motor didepan rumah, menandakan Juna sudah pulang. Tapi dia tidak langsung masuk ke dalam rumah.

"Kayanya Juna sudah pulang, mau disini nemenin ibu nonton apa nyamperin Juna?" tanya ibu Juna mengangkat alis matanya.

Ishana terlihat berpikir sejenak.
"Ishana mau lihat kak Juna aja ya"

Ibu Juna tersenyum dan mengangguk, dan Ishana langsung beranjak menuju keluar.

*

Ishana pergi ke halaman rumah mencari keberadaan Juna.

Terlihat Juna sedang duduk memainkan ponsel di kursi samping garasi yang mengarah ke taman dimana banyak sekali bunga-bunga yang ditanam ibu Juna.

"Main ponsel terus" celetuk Ishana yang kemudian ikut duduk disamping Juna.
"Tapi chat dari Ishana gak pernah dibalas" pandangan Ishana terfokus pada bunga-bunga dihadapannya, sangat memanjakan mata.

Juna menghembuskan nafasnya merasa terusik, menyenderkan punggungnya dan mengedarkan pandangannya pada bunga-bunga dihadapanya juga.

"Bunganya cantik semua ya" ucap Ishana dengan senyuman cantiknya.
"Pasti kak Juna suka duduk disini. Udaranya sejuk" lanjutnya.

Love Is Just A Mess ( LIJAM )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang