25. Seharian Bersama Ibu Juna

1.5K 96 5
                                    

Sejak hari perkemahan berlalu, Ishana hanya berdiam diri saja di rumah. Meski dia memiliki masa liburan 3 hari, dia sangat enggan untuk beranjak ke luar rumah.

Selama di rumah pun, Ishana terus memikirkan bagaimana caranya dia menghadapi Adam ketika sudah kembali ke kampus.

3 hari itu berlalu sangat cepat. Hari ini Ishana pergi ke kampus dengan pikiran yang sangat tidak tenang. Dia terus saja berpikir yang tidak-tidak soal Adam.

Setelah tiba di kampus pun Ishana tak henti mengedarkan pandangannya, dia hanya ingin menghindar dan enggan bertemu dengan Adam.

"Ishana!" Aliska berlari menghampiri Ishana, menggandeng lengan sahabatnya itu dan berjalan beriringan menuju kelas.
"Tenang, ada gue" ucap Aliska menenangkan perasaan Ishana, Aliska tau jika sahabatnya ini sedang gelisah.

Saat memasuki kelas, Ishana merasa Adam tidak ada. Akhirnya dia bisa bernafas sedikit lebih lega daripada saat dia memasuki gerbang kampus tadi.

"Adam gak akan berani ganggu lo lagi, gue pukul kalau dia berani" Aliska mencoba menghibur Ishana.

"Gue masih gak nyangka" ucap Ishana lirih.

"Udah, jangan dibahas lagi" Aliska memainkan ponsel kemudian.

Tiba-tiba saja mata Ishana tertuju pada seseorang yang datang memasuki kelas. Adam... pria itu menghampiri Ishana, membuat Ishana merasa gelisah dan ketakutan.

Aliska yang menyadari kehadiran Adam langsung menyimpan ponselnya dengan kasar di atas meja.
"Mau apa lagi lo?" Aliska berdiri menghadang Adam saat pria itu ingin mendekati Ishana.

Sorot mata Adam terlihat sendu, dia terus menatap Ishana meski di depannya ada Aliska yang menghalangi.
"Ishana, gue minta maaf, gue salah. Gak seharusnya gue kaya kemarin. Gue bener-bener minta maaf" ucapnya dengan lirih.

Ishana tidak menanggapi, dia memilih untuk menundukkan wajahnya.

"Ishana gak butuh maaf lo, jauh jauh dari sini!" Aliska mengusir dan menyentak tepat dihadapan Adam.

Adam menghiraukan ucapan Aliska, pria itu tetap menatap Ishana.
"Gue minta maaf Ishana" ucapnya terdengar tulus.
"Lo bisa hukum gue dengan cara apapun, tapi jangan benci gue" lanjutnya.

"Mulut lo terlalu buaya" ucap Aliska ketus.

"Ishana" Adam masih memanggil Ishana dengan nada sendunya.

Ishana akhirnya mulai mengangkat kepalanya dan menatap Adam.
"Gue maafin, gue udah maafin lo Adam, tapi jangan pernah kenal lagi sama gue, dan juga sama Aliska" ucapnya.

"Ishana, gue mohon" ucap Adam masih tidak mau menyerah.

"Lo tuli? Sana! Jangan duduk di sini!" Aliska sedikit mendorong tubuh Adam.

Aliska akui, tatapan Adam sangat menunjukan bahwa dia sangat menyesal dengan perlakuannya kemarin. Tapi Aliska tau jika Adam juga gampang sekali berubah sifatnya. Siapa tau sekarang minta maaf, besoknya melakukan hal yang sama.

Aliska berkacak pinggang.
"Nunggu apa lagi?" Tanya Aliska pada Adam dengan alis mata tertaut.

Adam pun akhirnya menjauh dari mereka dengan langkah gontai. Dan Ishana sama sekali tidak mau memperdulikannya.

_____

Sepulang dari kampus biasanya Ishana ke butik. Tapi hari ini dia ditelpon ibu Juna, memintanya untuk berkunjung ke rumah beliau.

Tentu saja Ishana sangat bersemangat dan menyetujui ajakan Ibu Juna. Terlebih Ishana juga merindukan Juna.

Suara dentingan alat masak dan beberapa peralatan makan di dapur, di timbulkan oleh kedua wanita yang terlihat cukup sibuk.  Ishana dan Ibu Juna sedang membuat cemilan dan memasak untuk makan malam.

Love Is Just A Mess ( LIJAM )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang