38. Mengacuhkan

2.3K 128 12
                                    

Juna kembali ke rumah sakit setelah mengantar Ishana, menemani ibunya.

Walaupun diluar jam kerja, Juna tetap bergelut dengan Ipad miliknya, memastikan semua pekerjaannya sesempurna mungkin.

"Juna" panggil ibu yang terbangun dari tidurnya.

Juna menyimpan Ipadnya dan menghampiri ibu.
"Ada yang ibu butuhkan?" tanya Juna.

"Bisa tolong ambilkan minum?"

Juna bergegas mengambil segelas air putih yang tersimpan di nakas tak jauh dari ranjang, dan memberikannya pada ibu.

"Terima kasih" ucap Ibu yang langsung meminumnya.
"Ishana sudah pulang?" lanjut beliau bertanya.

"Sudah" jawab Juna.

"Pulang sama siapa?"

"Juna yang antar"

Ibu mengangguk paham.
"Ibu pikir kalian bertengkar"

Juna menghela nafasnya.
"Ishana marah sama Juna"

Ibu Juna pun tersenyum meraih tangan putranya.
"Ibu gak akan tanya Ishana marah karna apa. Ibu cuma mau bilang, kamu jangan terlalu acuh sama perasaan perempuan"

"Juna sedang mencoba, Juna coba perlahan, Juna juga sudah minta maaf"

"Ibu tau awalnya kamu menolak Ishana, tapi sekarang Ishana sudah bisa kamu terima kan? Sudah seharusnya sikap kamu sama dia juga berubah, jangan terlalu cuek, itu pesan Ibu" ibu berucap dengan senyumnya.

Juna menghela nafasnya.
"Juna paham. Juna cuma butuh waktu membiasakan diri. Juna belum mengenal Ishana dengan benar"

"Iya. Ibu mengerti. Nanti ibu bantu bicara pada Ishana"

Juna menganggukkan kepalanya.
"Bu, lusa Juna akan berkunjung ke pabrik di Semarang selama 2 minggu"

Ibu Juna tampak berpikir.
"Ibu gak mau di rumah, tambah sepi. Ibu ke rumah nenek kamu aja ya?" tanya beliau akhirnya.

"Boleh, tapi ibu harus sembuh dulu"

"Ibu udah jauh lebih baik"

"Kita lihat nanti apa kata dokter saja ya"

"Iya"

_____

Keesokan harinya, Ishana menjalani hari seperti biasa, seceria biasanya. Seolah tidak ada suatu hal yang menyakitkan terjadi kemarin, padahal semalaman gadis itu menangis di kamarnya.

"Lo gak ke rumah sakit?" tanya Aliska yang sedang membaca majalah.

Mereka sedang ada di butik sekarang.

"kata kak Nano Ibu kak Juna udah pulang tadi siang" ucap Ishana yang sedang menghias manekin kesayangannya menggunakan kain.

"Gak ke rumah kak Juna?" tanya Aliska lagi.

Ishana menghentikan kegiatannya dan menatap Aliska.
"Jangan banyak tanya"

Aliska terkekeh.
"Ya maaf. Lo kenapa gak maafin kak Juna aja sih, kan dia udah minta maaf"

Ishana menghampiri Aliska dan duduk disebelahnya.
"Lo ada 2 orang ya sebenernya? Tadi belain gue, sekarang suruh maafin kak Juna"

"Bukan gitu, gue tetep belain lo karna kak Juna emang salah, tapi gue juga gak mau kalian marahan"

Ishana mendengus dan menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.
"Gak tau ah pusing"

"Sebagai sahabat yang baik, gue saranin lo buat maafin kak Juna. Kenapa? lo yang dari awal ngejar-ngejar dia, terus giliran udah dapet, lo malah begini. Apa lo gak takut kak Juna cuek lagi gara-gara lo begini? janji gak akan nyesel?"

Love Is Just A Mess ( LIJAM )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang