"woilah pengantin baru dah main aja, bini lho mana?", Ucap Satria.
"Bini gue di rumahlah, ngapain lho nanyain bini gue", balas Darel yang baru saja duduk.
"Ya-ya gak ngapa-ngapain sih, apa gak kasian lho ninggalin bini di rumah sendiri", lanjut Satria.
"Iya rel, mana dia kan dah gak punya siapa-siapa lagi", sanggah Vino yang ikut nimbrung.
"Dia keluar ama temennya, ya daripada gue di rumah gak ngapa-ngapain mending ke sini", ucap Darel lagi.
Tian yang sedari tadi diam kini juga ikut nimbrung dalam obrolan mereka, "ngomong-ngomong gimana rasanya sekarang dah nikah ama cewek inceran lho, dah bikin ponakan belum buat kita?",
"Hahaha, eh iyh dah bikin belum rel", kata Satria yang notabene paling cerewet di antara mereka.
"Boro-boro bikin ponakan buat lho pada, gue masih kasian ama bini, dia baru aja ditinggal ayahnya, kadang kalau dia sedih ngelamun gue aja masih bingung mesti gimana, lho pada tau sendiri, kalo gue tu orangnya susah mulai pembicaraan",
Dari yang semula mereka bercanda ria, kini seketika berubah menjadi hening.
"Sabar ya rel, gue harap di saat bini lho sedih, lho harus terus berada di samping nya, kita juga bisa liat kalo di sekolah aja hanya sedikit orang yang benar-benar tulus ama dia", ucap Vino memecah keheningan diantara mereka.
"Kita yakin rel, lho itu orangnya setia dan gak mungkin ninggalin bahkan nyakitin orang yang lho sayang", sanggah Satria.
"Iya, gue juga masih belajar, makasih lho semua udah kasih semangat buat gue", ucap Darel akhirnya dengan senyum yang mulai terukir di bibirnya.
"Nah gitu dong senyum, daripada sedih-sedih terus mending kita motoran aja yok", lanjut Satria.
"Kuy lah", ucap Tian yang dari tadi diam.
•••
"Assalamualaikum ", ucap Darel saat dirinya memasuki rumah.
"Wa'alaikumussalam", balas Unna yang sedang duduk manis menonton tv.
"Loh udah pulang, gimana tadi jalan-jalannya seneng?", Tanya Darel.
"Seneng banget, oh yha tadi aku beli ini buat mas Darel ", kata Unna sambil mengangkat piring berisikan martabak manis.
"Wah martabak, aku makan ya?",
"Iya makan aja mas,"
"Kamu mau gak, nih aku siapin, aaa,"
Tak lama adzan Dzuhur mulai terdengar.
"Udah adzan, kita sholat dulu ya, abis itu kita belanja, katanya tadi bahan-bahan masakan habis," kata Darel yang telah menyelesaikan makannya.
"Yaudah, aku ambil wudhu Sulu ya mas," balas Unna.
Setelah mendapatkan anggukan dari Darel Unna segera melangkahkan kakinya untuk mengambil air wudhu.
•••
"Udah siap, mau berangkat sekarang?," Ucap Darel yang melihat Unna sudah selesai bersiap-siap.
"Udah, berangkat sekarang aja mas takut nanti kesorean,"
"Yaudah yuk,"
Melangkahkan kakinya keluar rumah mereka segera berangkat untuk belanja kebutuhan yang mereka perlukan.
"Mas ini mau kemana kan supermarket nya belok di pertigaan tadi, kok lurus," kata Unna.
"Gpp sayang kita sekalian jalan-jalan,"
"Tapi nanti kita pulangnya takut kesorean lho mas,"
"Udah tenang aja, gak ada yang marahin kalo kita pulang sore juga haha,"
"Dasar suami ih," akhir Unna dengan wajah sedikit cemberut
Darel sengaja memilih toko yang lumayan jauh dari rumahnya, sekalian jalan-jalan menikmati pemandangan luar berdua dengan sang istri katanya.
Tanpa terasa mereka sudah berada di depan mall terkenal di kota tersebut.
"Loh mas kok kita ke mall sih, balik aja yuk, di sini kan mahal-mahal enakan di pasar aja kalo gitu mah, sayang uangnya,"
"Gpp sayang sekali-kali, kamu mau borong semua aja gpp lho, nanti aku yang bayarin, kamu gak usah risau tentang uang, " balas Darel dengan pd nya.
Tak membalas Unna hanya melirik Darel dengan tatapan yang cukup mengerikan bagi Darel, tapi Darel tak mengindahkan itu, ia meraih tangan Unna dan segera memasuki mall tersebut.
Entah sudah lupa atau kenapa, raut wajah Unna kembali ceria dengan mata yang berbinar.
"Wah seger-seger banget ini sayurnya,"
"Ambil aja sayang mau yang mana,"
"Mas suka sayur apa?"
"Apa aja suka, apalagi kamu,"kata Darel dengan mengedipkan sebelah matanya.
Blush
Pipi Unna memerah mendengar gombalan receh yang Darel ucapan.
"Apaan sih, dah lah, ayo cepat belanja, trus pulang,"
"Pulang trus kita tidur okey," busuk Darel yang membuat bulu kuduk Unna berdiri.
Melirik sekilas Darel yang ternyata sedang senyum menghadapnya membuat Unna semakin gugup, mengambil apa yang ia butuhkan dan segera berlalu dari hadapan Darel.
"Eh-eh sayang kok main tinggalin aja sih," kata Darel mengejar Unna yang sudah berlalu cukup jauh darinya.
"Kamu sih mas, udah nih, bayar gih, trus kita pulang,"
"Iya-iya, yuk nanti keburu magrib," ajak Darel .
•••
20 Agustus 2022
Akhirnya setelah sekian purnama aku up juga huhu maaf ya...
Jangan lupa vote, komen, share⭐⭐
Tulis sini⏩⏩
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Suci [END]
Teen Fiction"Sayang, bagaimana kalau ada seseorang yang datang ke ayah, meminta kamu untuk menjadi istrinya?" ••• "Apakah kamu mau menjadi istri saya?" ••• Menikah saat SMA ?!, Tak pernah sama sekali terpikirkan oleh Unna, bagaimana bisa itu terjadi?. Lalu sepe...