IS 9

11.9K 430 21
                                    

"Mbak dengan keluarga mas Darel?, Maaf mbak sebelumnya tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Allah berkata lain, mas Darel sudah meninggal dunia,"

Deg

"Gak gak mungkin, MAS DAREL!!,"

"Ya Allah cobaan apa lagi ini, rasanya baru kemarin ayah ninggalin Unna, lalu sekarang, mas Darel juga pergi, sebegitu kuatkah hambamu ini ya Allah sehingga engkau memberikan cobaan yang hak henti-hentinya," ratap Unna dalam hati.

Hari-hari Unna rasanya semakin kosong tak ada lagi yang bisa menghibur Unna, bahkan sudah tiga hari ia tak makan.

Sesak rasanya hati Unna hancur sudah semuanya. "Gak gak mungkin semua ini terjadi!"

"Unna hey sayang kamu kenapa bangun!!," Panik Darel yang tiba-tiba mendengar Unna berteriak dengan keringat dingin yang bercucuran di pelipisnya.

Seketika Unna membuka matanya dan menatap sekeliling, saat ia menjumpai Darel berdiri di sampingnya langsung saja ia berhambur ke pelukannya.

"M-mas, mas Darel gak akan ninggalin Unna kan?, Unna mohon jangan tinggalin Unna sendiri," ucap Unna dengan sesenggukan.

"Kamu itu ngomong apa?, Saya tidak akan kemana-mana, tetap di sini," balas Darel.

"Tapi Unna tadi mimpi mas Darel juga ikut ayah pergi ninggalin Unna sendiri di sini," imbuh Unna.

"Itu cuma mimpi sayang, dah sekarang mandi dulu gih,"

"Kenapa masih duduk, apa mau aku mandiin?," Goda Darel dengan mengedipkan sebelah matanya.

Mata Unna melotot mendengar pernyataan tersebut, tapi, tak diduga juga membuat pipinya berubah menjadi merah seperti kepiting rebus.

"Apa-apaan  sih mas, emangnya anak kecil apa pakek dimandiin segala, aku bisa sendiri, dahlah mau mandi dulu, " Unna berjalan dengan memanyunkan bibirnya.

"Yha siapa tau gitu mau tak mandiin, ...ih tu bibir kenapa di maju-majuin mau dicium?," Lagi gombal Darel pada Unna.

"Astaghfirullah mas Darel mesum!!," Kata Unna sambil berlari terbirit-birit sebelum Darel mengejarnya.

•••

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.15 Unna dan Darel segera bersiap untuk berangkat ke sekolah. Jantung Unna berdegup kencang, ia takut bagaimana kata orang-orang kalo tau ia berangkat bersama Darel.

"Sayang ayo berangkat keburu telat kita,"kata Darel membuat Unna keluar dari lamunannya.

"E-eh iyh ayo,"

"Mas aku turun di sini aja lah yh," bujuk Unna pada Darel saat mereka hampir sampai di sekolah.

"Gak-gak turun di sekolah aja, "balas Darel .

Dengan sengaja Darel menambah laju kecepatan motornya yang membuat Unna kaget dan langsung merangkul Darel dari belakang.

"Mas Darel ih pelan-pelan aja baik motornya, aku takut,"

"Haha iyh maaf-maaf dah sampai nih gak mau turun kamu?,"

"I-iya aku turun,"
"Mas, kenapa mereka ngeliatin aku kayak gitu, apa aku gak boleh gitu bonceng sama kamu, dan sekarang aku juga udah jadi istri kamu," Unna menunduk, takut dengan tatapan orang-orang kepadanya.

"Dah gpp kamu tenang aja," tutur Darel.

Tak mau terjadi apa-apa dengan Unna, Darel mengantarkannya sampai di kelas, dan memberikan pengumuman untuk semua orang yang berada di kelas tersebut.

"Ekhem, mohon perhatiannya semua, jangan ada yang berani menghina maupun memperlakukan Unna dengan tidak baik atau kalian akan berurusan dengan saya, paham?!,"

"P-paham kak," balas semua dengan nada takut.

Tanpa mengatakan sesuatu, Darel segera melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kelas Unna.

Semua bertanya-tanya sebenarnya ada hubungan apa Darel dengan Unna sampai ia sebegitu posesifnya, bahkan yang mereka tau Darel belum memiliki pacar, walaupun banyak cewek-cewek yang mendekatinya.

"Unna sebenarnya lho siapanya kak Darel sih, sampai-sampai kak Darel beri ultimatum gitu ke kita," tanya mereka mengerubungi tempat duduk Unna.

Unna bingung ia harus bagaimana menjawab pertanyaan dari teman-temannya tersebut.

"Se-sebenarnya kak Darel itu...."
Belum selesai Unna berucap Bu Susi guru yang akan mengajar mereka sudah datang.

"Huh, selamat, tapi nanti bagaimana aku jelasin ke mereka, dahlah itu pikirin nanti aja," katanya dalam hati.

•••

"Heh pelakor berani-beraninya ya lho rebut Darel dari gue," ucap Berlin.

Setau Unna Berlin adalah salah satu dari banyaknya siswi di sekolah ini yang terang-terangan menyukai Darel, bahkan ia tak tanggung-tanggung akan melabrak siswi lain yang ia ketahui dekat dengan Darel.

"Gayanya aja sok alim, taunya suka ngerebut milik orang lain, asal lho tau ya gak ada yang boleh miliki Darel selain gue, gerti lu?!," Lanjutnya.

" Yang kakak mangsud saya," tunjuk Unna pada dirinya sendiri.

"Menurut lho, iyh lah, ngapain juga tadi pagi lho boncengan ama Darel yang bahkan gue aja belum pernah diboncengin dia hah?!,"

"Emangnya kenapa kalo saya diboncengin kak Darel, toh itu juga kemauan dia, maaf ya kak saya lagi gak mau ribut dengan kakak, dan saya tegasin bahwa saya bukan pelakor!," Tegas Unna.

Walaupun napasnya tersengal-sengal Unna tetap memberanikan diri berbicara seperti itu kepada Berlin toh memang benar dia bukan pelakor.

Tak tahan lagi berada di kantin Unna segera beranjak dari tempat duduknya.

"Heh, mau kemana lho pelakor, nih rasain,"

Segelas jus alpukat yang belum sempat Unna minum sudah mengalir dari puncak kepalanya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Berlin.

"Haha, rasain tu dasar pelakor," sinis Berlin.

Tangan Darel seketika terkepal melihat kejadian di hadapannya. Apa-apaan Berlin, ia berlaku seenaknya. Ia selalu diam apabila dia melabrak siswi lain yang menyukainya, tetapi sekarang, Darel tak tinggal diam, karna Unna yang menjadi korbannya dan notabene adalah istrinya.

"DASAR CEWEK GAK BERADAB, APA-APAAN LHO SIRAM UNNA PAKEK JUS HAH?!, MAU CARI MASALAH SAMA GUE?!," Terriak Darel dengan dada yang naik turun.

Berlin menjadi ciut nyali saat Darel tiba-tiba berkata demikian, ini baru pertama kali melihat Darel marah, sangat menyeramkan.

"E-emang kenapa?!, Dia udah coba-coba deketin kamu beib, kamu kan milik aku,"

"Hah apa kata kamu, milikmu, jangan harap itu terjadi,"

"DAN ASALKAN KALIAN TAU UNNA ADALAH ISTRI GUE, JANGAN SAMPAI KAIN MAIN-MAIN ATAU KALIAN AKAN MENDAPAT BALASANNYA, CAMKAN ITU!!," Lagi Darel berteriak kepada semua orang yang sedang berkerumun.

"Sekarang semuanya BUBAR!!," Lanjutnya dan segera membawa Unna pergi dari hadapan semua orang.

•••

5 November 2022

Alhamdulillah akhirnya up lagi, selamat membaca...

Jangan lupa vote, komen, share ⭐⭐

Makasih yang udah nungguin up part baru, lop banyak-banyak buat kalian ♥️♥️♥️

Ikatan Suci [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang