IS 35

6.5K 197 0
                                    

Darel dan Unna sudah kembali bersekolah, setelah beberapa hari mereka ijin. Banyak pelajaran yang telah mereka tinggalkan, jadi mau tidak mau mereka harus mengejar ketertinggalan tersebut, terutama Darel yang sebentar lagi akan mengikuti ujian sekolah, sebagai syarat kelulusan.

"Kita libur berapa hari ya mas, kok serasa udah lama banget gak sekolah," celetuk Unna.

Mereka kini berjalan beriringan menuju kelas Unna terlebih dahulu.

"Emang iyh, kayaknya cuma sekitar dua minggu deh kita libur,"

"Eh iyh ya, serasa dua tahun tau haha,"

"Aku mah rasanya cepet banget malah, pengin libur lagi deh,"

"Ish, libur terus maunya, awas aja ya kalau kamu bolos lagi, bulan depan itu kamu udah ujian sekolah mas, harus rajin masuk biar gk ketinggalan pelajaran, biar nilainya bagus juga,"

"Gak perlu sekolah juga bisa aku ngerjain soal-soal ujiannya, kecil itu," ucap Darel sambil menjentikkan jarinya.

"Sombong amat,"

"Darel gitu lo, hehe,"

Unna tersenyum menanggapi berkataan Darel. Semoga saja benar apa yang diucapkannya.

"Dah sampai, kalau gitu aku ke kelas ya, baik-baik, belajar yang rajin," Ujar Darel.

"Iya, makasih udah dianter sampai ke kelas kamu juga mas baik-baik, belajar yang bener gak usah bolos-bolos lagi,"

"Oke,"

Cup

Sebuah kecupan Darel berikan sebelum ia berlari, takut kena amukan Unna.

•••

Istri❤️

Mas...

?

Ish gitu doang balesnya😔

Iya, ada apa sayang, cintanya a'a Darel satu-satunya

🤭
Eum nanti pulang sekolah kita ke lapas dulu ya?

Mau ngapain ke lapas ay?

Mau jengukin kak Sean, sama...

Sama apa?

Gpp
Yaudah nanti habis pulang sekolah yh kita ke lapas, tapi mampir dulu beli buah

Oke

Seperti permintaan Unna siang tadi, kini Darel dan Unna sudah berada di lapas. Di hadapannya sudah ada Sean yang tertunduk sejak tadi.

"Kak Sean?" Ucap Unna mengawali pembicaraan.

Perlahan kepala Sean tegakan menatap wajah Unna yang rupawan. Setetes air mata mengalir di pipi Sean, ia merasa sangat bersalah atas apa yang udah ia lakukan pada Unna beberapa tahun terakhir ini, hingga puncaknya atas apa yang ia lakukan pada Darel yang ternyata suami dari adiknya itu.

"Maaf..."hanya satu kata yang mampu Sean ucapkan.

Unna mengangguk, "InsyaAllah kita memaafkan kakak...tapi jangan diulangin lagi ya?"

"InsyaAllah... Darel?" panggil Sean.

"Ya?" Saut Darel.

"Apakah kamu akan memaafkan saya?" Sean bertanya.

"Walau berat, tapi InsyaAllah akan saya maafkan, tidak ada alasan saya untuk tidak memaafkanmu," jawab Darel diakhiri senyum tipis yang ia perlihatkan.

"Saya juga minta maaf," lanjut Darel.

"Untuk?" Tanya Sean.

"Kejadian Risa," ujar Darel.

"Kamu gak salah Darel, maaf ternyata saya yang salah, kemarin ada seseorang yang menemui saya, memberi tahu kejadian waktu itu yang sebenarnya, maaf saya tidak mendengarkan penjelasan mu waktu itu," terang Sean.

Berat memang buat Darel memaafkan kesalahan Sean, tapi ia ingat bahwa Allah saja memaafkan segala kesalahan setiap hamba-Nya kenapa dirinya tak bisa. Ia juga merasa dirinya juga bersalah karena dulu tidak memaksa Sean mendengarkan penjelasan darinya atas kejadian yang berujung dendam dari Sean.

Merasa harus ada yang diselesaikan dan diluruskan antara Darel dan Sean, dari tadi Unna hanya menyimak, walaupun dirinya sebenarnya sedikit tidak mengerti apa kejadian yang mereka maksud.

"Iyah?" Panggil Sean.

"Maaf ya kamu harus ada di situasi seperti ini, kamu pasti bingung dengan apa yang kita bicarakan," lanjut Sean.

"Gakpapa, rasanya Iyah juga gak perlu tahu tentang masalah ini," kata Unna sambil tersenyum.

"Terima kasih ya kamu sudah mengerti, tapi kamu berhak tahu tentang ini, yang pada intinya hanya kesalahpahaman semata, maaf yh karna kejadian 'itu' kamu mendapat akibatnya," jelas Sean.

"Iyh gakpapa, gausah minta maaf terus ish, aku bakal tetep maafin kakak....sayang kakak," ucap Unna diakhiri senyum lebar.

Keadaan yang semula dingin, kini sudah mulai mencair. Kerinduan Unna dengan kakaknya sedikit terobati.

Kedua tangan Sean rentangkan, ia juga merasakan kerinduan pada adik kecilnya itu. Keduanya saling mencurahkan kerinduan dalam pelukannya.

Darel ikut senang melihat kedekatan adik kakak tersebut, terutama melihat, senyum manis istrinya.

Hubungan persaudaraan yang dulu sempat renggang kita sudah mulai terjalin kembali. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk perjalanan hidup selanjutnya.

•••

4 November 2023

Ahhhh, sweet gak menurut kalian part ini?

Terima kasih yang udah setia baca Ikatan Suci hingga part ini.

Part-part terakhir menuju end

Janlup yh vote komennya 🤗

Ikatan Suci [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang