pict : pinterest
Axel Zayn Aldan & Alexa Zayna Aldan, kedua putra putri dari Darel dan Unna kini sudah menginjak usia 6 bulan. Paras ganteng dan cantik yang menurun dari sang papi dan mami.
"MasyaAllah ganteng dan cantik banget ini anak mami," puji Unna pada anak-anaknya.
"Iya ih, cakep-cakep ponakan om," saut Sean.
Setelah kelahiran Axel dan Alexa Sean menjadi sering mendatangi rumah ponakannya, jika ditanya kenapa hampir setiap hari ia di sana pasti akan menjawab jika ia gabut dan ingin melihat ponakan-ponakan lucunya.
"Oh yh na, kenapa sih kamu milih di panggil 'mami' sama anak-anak kamu, kenapa gak ummi atau bunda gitu," tanya Sean.
"Gak tau, lucu aja gitu kalau aku dipanggil mami," jawab Unna.
"Padahal bagusan kalau kamu dipanggil ummi tau,"
"Ya itukan menurut abang, ikut campur aja deh," sanggah Darel.
"Hmm,"
Tok tok tok
"ASSALAMUALAIKUM!!" ucap seseorang dengan lantang.
"Waalaikummussalam, buset itu siapa yang teriak-teriak dah, gak ada akhlak emang," geram Sean.
Sean berjalan menuju pintu dan melihat siapa sebenarnya yang bertamu dengan teriak-teriak.
Pintu terbuka dan menampilkan wajah Satria yang tampak tak berdosa, "eh bang Sean, pa kabar bang, lama gak ketemu kita."
"Baik, lu ya kalau bertamu tu yang baek-baek, gak teriak-teriak kaya tadi, kalau ponakan-ponakan gue pada nangis, gue buat juga lu nangis sampai air mata lu habis," marah Sean.
"Maafin temen kita ini ya bang, emang dia agak kurang akhlak dikit," ujar Vino.
"Mau ngapain kalian bertiga ke sini," tanya Sean.
"Kita mau main sama twins bang, bosen kita kalau cuma nongkrong di markas, gabut," terang Satria.
"Iya bang, sekalian mau ketemu Darel," lanjut Tian.
"Oh, yaudah ayo masuk ," ajak Sean.
Mereka menghampiri Darel, Unna, dan baby twins yang sedang berada di ruang tamu. Di usia yang sudah menginjak 6 bulan Alex dan Alexa sudah mulai aktif.
"Halo ponakan-ponakan om yang ganteng dan cantik, sih makin lucu aja," heboh Satria dengan mencubit pipi twins bergantian.
Seketika keduanya menangis yang membuat Satria gelagapan.
" Eh eh jangan nangis sayang, om nakal ya, ululu cup cup," ucap Darel menenangkan sang buah hati.
"Eh lu ya sat dateng-dateng udah bikin ponakan-ponakan gue jadi nangis, pulang aja lu sana," omel Sean.
"Ya, maap bang, baru juga dateng masa di suruh pulang," melas Satria.
"Udah gpp, mereka juga udah tenang kok, oh ya kalian mau minum apa biar aku buatin," tawar Unna.
"Apa aja deh na," saut Tian.
"Tumben kalian ke sini, ada apa," tanya Darel.
"Cuma mau main aja sama twins, gabut kita hari libur gini," ujar Vino.
"Sok-sokan gabut, tugas kuliah aja pasti belum apa lu kerjain kan," sanggah Sean.
"Kalo gue sih udah ya bang," sangkal Tian.
"Kalo elu sih gue percaya tapi gak untuk dua curut itu, gak yakin gue,"
"Oh yh tentu...belum dong," kata Satria.
"Betul tu," imbuh Vino.
Tak lama Unna datang dengan membawa minuman dan beberapa cemilan."Silahkan di minum semuanya."
Mata Satria berbinar menatap minuman dan cemilan yang ada di depannya, inilah yang ia sukai jika berkunjung ke rumah Unna pasti selalu ada banyak suguhan yang diberikan.
"Wah banyak banget cemilannya, seneng gue, makasih ya na," ujar Satria.
"Itu kan yang lu suka juga kalau ke rumah gue," tebak Darel.
"Oh ya tentu, itu salah satunya," jawab Satria.
"Oh ya twins ini om-om bawain hadiah buat kalian semoga suka ya," Tian memberikan sebuah paperbag besar yang sengaja ia beli dengan teman-temannya tadi.
"Makasih ya om," ucap Unna.
"Seneng deh gue kita bisa kumpul gini walaupun dulu kita pernah musuhan, maafin yh kalau dulu gue jahat sama kalian semua," kata Sean.
"Kita juga seneng bang bisa sama-sama kaya gini, maafin kita terutama gue dulu pernah jahat sama lho," terang Darel.
"Gpp, itu dulu, sekarang kita akan menjadi saudara bahkan keluarga yang selalu ada di kala senang maupun susah," imbuh Sean.
Semua yang ada di sana tersenyum haru tak terbayangkan jika mereka akan sedekat ini sekarang.
"Aku juga ikut senang ngeliat kalian semua kumpul gini, walaupun kadang gak akur tapi aku yakin kalian semua saling peduli satu sama lain," ucap Unna.
Sean, Satria, Vino, dan Tian, mereka saling merangkul senyum merekah di bibir mereka. Sedangkan Darel merangkul Unna dengan senyum yang juga merekah diantara keduanya.
•••
Kita tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya. Kita hanya mampu berusaha semaksimal mungkin dan untuk hasil akhirnya akan seperti apa serahkan saja kepada yang Maha Kuasa. Yakin apapun itu pasti yang terbaik untuk kita, walaupun kadang itu tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Seperti kisah Unna dan Darel yang dulu Unna pikir tak akan seindah ini, kehidupannya memang tak mudah, banyak cobaan yang telah mereka lewati bersama. Ikatan Suci Unna dan Darel tidak akan terputus meski banyak rintangan yang harus mereka lewati selanjutnya.
Mungkin cerita ini telah usai, tapi awal dari bagian selanjutnya baru akan dimulai. Darel dan Unna pamit, terimakasih telah setia hingga akhir.
~Terima Kasih~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Suci [END]
Fiksi Remaja"Sayang, bagaimana kalau ada seseorang yang datang ke ayah, meminta kamu untuk menjadi istrinya?" ••• "Apakah kamu mau menjadi istri saya?" ••• Menikah saat SMA ?!, Tak pernah sama sekali terpikirkan oleh Unna, bagaimana bisa itu terjadi?. Lalu sepe...