IS 26

5.9K 207 10
                                    

Brakk

Suara dobrakan pintu menghentikan aksi kedua orang di dalam sana yang tengah menyiksa Darel.

"Darel!!," Ucap Tian.

Keadaan Darel saat ini sudah tak karuan, luka lebam bahkan sayatan terlihat jelas di wajahnya. Tubuhnya pun lemas tak berdaya.

"Alex," ucap Vino.

"Dan lo Se...an," lanjutnya.

"Hei bro apa kabar?" Tanya Sean.

"Ternyata lo ya dalang di balik semua kejadian ini, mau lo sebenernya apa sih yan, ha?" Marah Vino.

"Lo mau tau gue mau apa, gue mau hidup Darel tersiksa," Sean dengan senyum smirk di bibirnya.

"Lo tau gara-gara dia juga hidup gue tersiksa, jadi gue gak bakal biarin dia hidup dengan tenang," jelas Sean.

"Tapi gak gini juga, yang dulu udahlah biarlah berlalu, sekarang lakuin apa yang akan datang," bujuk Tian.

"SEGAMPANG ITU LO BILANG HA, LO GAK TAU SEBERAPA TERSIKSA GUE, SETELAH APA YANG DILAKUIN COWOK BRENGSEK INI!"teriak Sean.

•••

Unna tetap memaksa Satria, hingga kini mereka bertiga dengan beberapa anggota bruiser sudah berada tepat di depan gedung tempat di mana Darel di sekap.

Jantung Unna berdetak tak beraturan, melihat banyak orang yang sudah tergeletak begitu saja di depan gedung tersebut. Darah sudah banyak berceceran di mana-mana ia tak bisa membayangkan bagaimana keadaan suaminya saat ini.

"Na udah ya kita tunggu di sini aja, gue takut kita kenapa-kenapa kalau maksa masuk," cemas Zia.

"Lebih baik kita tunggu di sini aja, keadaan di dalem gak aman, apalagi buat lo berdua, pasti banyak laki-laki yang bisa berbuat macam-macam sama kalian," imbuh Satria.

"Bang Satria..." Panggil Dion lirih.

Merasa namanya di panggil Satria menolehkan kepalanya guna melihat siapa yang memanggilnya. Melihat Dion dan Bima yang berada dalam mobil tak jauh dengannya, Satria segera membawa Unna dan Zia menghampiri Dion.

"Bang Satria kenapa ke sini, ini juga kenapa istri pakbos ikut ke sini, bahaya bang," kata Dion.

"Unna maksa gue untuk nyusulin lu pada, gue udah bujuk juga gak mempan," jawab Satria.

"Udah sekarang Lo berdua masuk mobil, biar gue susulin Tian dan vino ke dalem," perintah Satria pada Zia dan Unna.

Tak seperti sebelumnya, kini Unna nurut saja apa kata Satria, ia rasa juga gak aman kalau dia ikut masuk, bukannya Darel selamat malah nanti dirinya yang juga ikut tertangkap.

"Oke, gue sama Unna bakal tunggu di sini, lo hati-hati," ujar Zia.

Satria menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

•••

"L-lo s-salah paham yan, gue bisa jelasin dulu apa yang terjadi dulu," ucap Darel terbata-bata.

"Apa yang mau lo jelasin rel, lo udah buat dia pergi ninggalin gue, ITU SEMUA SALAH LO," marah Sean.

Bugh

Satu bogeman keras kembali dilayangkan Sean pada Darel.

Vino, Tian, dkk tak terima melihat Darel di siksa habis-habisan seperti itu, terjadilah perkelahian sengit antara kubu Vino dan kubu Sean.

Beberapa anak buah dari Sean maupun Vino sudah terkapar di lantai, bahkan kini Alex pun sudah mulai kehabisan tenaga menghadapi Tian.

"Hah, Alex-alex lo tu ya, gak usah ikut-ikutan, kalau kalah ya kalah aja, gak usah ikut-ikutan culik Darel, gue kasih tau ya lo juga cuma dimanfaatin sama Sean," ucap Tian dengan Alex yang sudah terkurai lemas di lantai.

"Apa maksud lo, gue juga benci sama Darel, dia yang selalu menang di setiap kita balapan, buat semua orang selalu muji dia, gue muak dengan semua itu," balas Alex.

Bugh

Satu bogeman kembali Tian berikan pada Alex yang membuat ia kini benar-benar tak sadarkan diri.

Sedangkan Vino, ia cukup kewalahan menghadapi Sean sendiri, sudah beberapa kali ia terhiung ke belakang, sebab ia tak bisa menjaga keseimbangannya.

"Hahaha, makannya jangan main-main lo sama gue," ucap Sean pada Vino.

Tinjuan yang akan kembali dilayang Sean pada Vino, tapi...

"BERHENTI SEMUANYA ANGKAT TANGAN!!"

•••

  Hai semua makasih ya yang udah mau baca sampai sini

Akhir-akhir ini aku pikir mau akhiri aja ceritanya sampai sini, karna jujur susah aku bagi waktu dan pikirannya :(

Kalau kalian masih ingin aku lanjutin cerita ini, jangan lupa vote, komennya ya biar aku semangat lagi

Tengkyu buat yang udah dukung aku 🧡

Ikatan Suci [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang