Hari-hari telah berlalu dari kejadian peneroran markas bruiser. Sampai saat ini tak ada lagi teror, bahkan semua terlihat baik-baik saja, begitupun dengan Unna dan Darel mereka juga baik-baik saja, tak ada lagi yang menggangu Unna di sekolah.
Malam semakin larut sedangkan Darel dengan Unna masih terjaga, mereka menghabiskan malam Minggu dengan nonton film di rumah. Kalo kalian bertanya kenapa di rumah tidak di bioskop, kata Unna," dari pada nonton di bioskop mending di rumah aja lebih hemat makanan juga ada di rumah." Haha memang susah ngajak jalan-jalan anak rumahan dan hemat kaya Unna.
"Ay, udah selesai tu filmnya, tidur yuk," ajak Darel.
"Ay?," Bingung Unna.
"Ayang magsudnya,"
"Oh,"
"Ayok bobok, ngantuk aku, lagiankan itu udah selesai,"
"Yaudah, aku beresin dulu ini, remahan makanannya,"
"Buruan ya,"
"Iih, mending bantuin juga,"
"Iya-iya,"
"Nah udah beres kan yuk tidur," kata Darel.
"Iyh," balas Unna.
Sama-sama merebahkan dirinya di kasur, mulai menutup matanya, beristirahat sejenak, sebelum besok kembali beraktifitas.
•••
Sinar mentari pagi yang masuk memaksa Unna membuka matanya. Mengerjapkannya sebentar, lalu menoleh tempat sampingnya.
Kosong
Loh kemana Darel?, Tumben ia tidak kembali tidur setelah sholat subuh. Perasaan Unna tiba-tiba menjadi tidak enak, ia harus segera mencari suaminya. Mungkin saja ia sedang menyapu atau menyeduh kopi.
Dapur, taman belakang, hingga teras sudah Unna kunjungi, namun nihil, ia tak menemukan suaminya. Pikirannya kalut, Unna takut terjadi apa-apa dengan suaminya.
Kembali ke dalam dan mengambil handphone nya, mengecek apakah Darel meninggalkan pesan untuknya. Namun lagi-lagi tak ada. Unna mencoba untuk menelpon Darel, tapi hanya suara operator yang terdengar.
"Astaghfirullah mas, kamu di mana, jangan buat aku takut," batin Unna.
Setetes cairan bening mulai mengalir di pipinya. Suara isakkan mulai terdengar, hingga tak sadar ia kembali tertidur.
•••
Jam menunjukkan pukul 10.00 pagi. Akhirnya Darel kembali ke rumah, ia berharap Unna belum bangun. Tidak terbayang bagaimana jika Unna tau ia pergi dari rumah.
"Semoga gak marah deh," ucap Darel.
Mendorong pintu dengan pelan, Darel mulai memasuki rumah.
"Aman," katanya saat melihat rumah masih sepi, mungkin Unna belum bangun.
Namun sepertinya Darel salah karna dari tadi Unna melihat Darel yang mulai memasuki rumah, bersedekap dada di ruang keluarga.
Darel yang menyadari hal itu seketika berhenti, meneguk salivanya dengan susah payah," mampus," batinnya.
"Bagus ya jam segini udah pergi-pergi, gak ninggalin pesan, di telpon juga gak diangkat, kemana," tanya Unna dingin.
"Eh i-itu tadi keluar jogging," alibi Darel.
"Oh sekarang kalo jogging pakek jeans, bohong"
"Kemana, main sama cewek lain?," Tanya Unna.
"Enggak kok, aku kan setia sama kamu ay, aku gak kemana-mana kok tadi, jangan marah ya,"
"Kalo setia sama aku, kenapa tinggalin aku sendirian di rumah," suara Unna bergetar, ia kembali menangis.
"Eh, cup cup, sayang kamu kenapa," tanya Darel.
Darel gelagapan sendiri, bagaimana ini, kenapa Unna malah menangis, ia bingung harus bagaimana. Mendekap Unna, berharap akan sedikit menenangkannya. Karna ia tak mungkin berkata apa adanya, takut malah menjadi beban pikiran Unna.
"Maaf ya sayang, aku gak bermangsud ninggalin kamu di rumah sendirian," jelas Darel.
Unna melonggarkan pelukannya saat merasa dirinya sudah lebih tenang.
"Jangan diulangin lagi, kalo kamu mau pergi itu bilang dulu atau kalau ditelpon itu diangkat, biar aku gak khawatir di rumah,"
Minta Unna."Iya-iya aku gak ulangin lagi,"
"Tapi aku gak janji," lanjut darel dalam hati."Yaudah, sekarang ayo beli makanan, aku laper tapi males masak," pinta Unna.
"Yuk, mau makan apa di mana," tanya Darel.
"Terserah,"
"Mau berangkat sekarang?"
"Iyalah,"
"Kamu emangnya udah mandi?"
"Udah ya, emang kaya kamu belum mandi,"
"Aku ma gak mandi juga wangi, yaudah yuk berangkat aja sekarang, keburu siang, nanti malah jadi makan siang, hehe,"
Melupakan sejenak masalah yang ada, Darel akan membawa istrinya jalan-jalan sejenak sembari mereka mencari makan.
•••
29 Januari 2023
Semoga suka
Janlup vote komennya 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Suci [END]
Dla nastolatków"Sayang, bagaimana kalau ada seseorang yang datang ke ayah, meminta kamu untuk menjadi istrinya?" ••• "Apakah kamu mau menjadi istri saya?" ••• Menikah saat SMA ?!, Tak pernah sama sekali terpikirkan oleh Unna, bagaimana bisa itu terjadi?. Lalu sepe...