"Zi, kita susulin vino dkk yuk, aku juga mau ikut cari mas Darel," usul Unna.
"Gak usah na, sekarang kita tunggu aja di sini pasti sebentar lagi mereka bakal bawa Darel pulang," tolak Zia.
"Tapi aku gak bisa diem aja di sini Zi, aku kepikiran terus sama mas Darel, ayolah kita susul Vino dkk," mohon Unna.
"Yaudah aku coba telpon Vino dulu,"
"Vino lo di mana, ini si Unna maksa mau ikut kalian cari Darel," ucap Zia to the point saat telponnya telah tersambung.
"Gak usah deh, takutnya Unna nanti tambah pikiran, kita juga takut kalo Unna kenapa-kenapa," jawab Vino.
"Yaudah gue coba ngomong lagi sama Unna, tapi telponnya jangan di matiin dulu,"
Zia mencoba berbicara kembali pada Unna," na kita tunggu di sini aja ya, di sana gak aman buat Lo, Lo juga harus yakin kalau Darel gak akan kenapa-kenapa."
"Tapi zi...ayolah kamu masih telponan kan sama vino, sini biar aku yang ngomong," Unna merebut ho yang ada di genggaman Zia.
"Hallo Vin, kamu di mana sekarang aku mau ikut kamu cari mas Darel,"tanya Unna.
"Udah na kamu di situ aja ya, kita janji kok bakal bawa Darel pulang," bujuk Vino.
"Enggak, pokoknya aku harus cari mas Darel, kalau kamu gak kasih tau di mana, aku akan pergi sendiri cari mas Darel," bantah Unna.
"Eh-eh jangan, itu bahaya buat kamu na, huh...oke kalo lo maksa , sekarang gue serlok nanti lo ke sini, tapi harus sama Zia, biar ada yang nemenin," pasrah vino.
Unna langsung mematikan telponnya sepihak. Ia bergegas pergi ke kamar mengambil tas selempangnya.
Zia mengerutkan dahinya bingung apa yang akan Unna lakukan," na kamu mau ke mana kok buru-buru gitu."
"Ayo zi, sekarang kita susul Vino dkk, katanya tadi mau serlok, coba kamu buka hpmu,"
"Markas bruiser," batin Zia.
"Zi ayo, itu taksinya udah sampek," ucap Unna yang membuat Zia tersentak.
"I-iya iya,"
•••
Sekarang Zia dan Unna sudah sampai di depan sebuah gedung yang bertuliskan bruiser. Unna berfikir tempat apa ini, kenapa banyak motor-motor sport yang terparkir, gak mungkin kalau ini sebuah cafe.
"Ini tempat apa zi, benerkan ini yang di serlok vino," tanya Unna.
"Bener kok na, kata vino kita di suruh langsung masuk aja," jawab Zia.
Mereka melangkahkan kakinya memasuki tempat itu. Lagi-lagi Unna terkejut melihat banyak sekali laki-laki yang berkumpul di sana, bahkan tak ada yang dia kenal.
"Permisi maaf mau tanya Vino di mana ya?" Tanya Zia pada salah satu orang di sana.
"Siapa?" Salah seorang di sana yang tak lain Andi kembali bertanya.
"Zia, dan ini Unna, istrinya Darel,"
"Baik mari saya antar,"
"Vino ada di dalam silahkan masuk,"
Zia dan Unna memasuki tempat yang ditunjukkan Andi. Mereka melihat Vino dan beberapa orang lainnya di ruangan tersebut.
"Vin," panggil Unna.
"Silahkan duduk," jawab Vino.
Di ruangan yang cukup luas ini, Vino sengaja mengajak Zia dan Unna duduk di sudut ruangan agar tidak mengganggu teman-temannya yang sedang bekerja.
"Vin," panggil Unna lagi.
"Ya?" Balas Vino.
"Tempat apa ini sebenarnya?"
Ya. Dari dulu bahkan hingga menikah dengan Darel ia tak pernah tau jika Darel adalah anggota geng motor yang bahkan sekarang Darel sebagai ketuanya.
"Vin jawab jangan diem aja," gertak Unna.
Vino menghembuskan nafasnya sejenak sebelum menjawab pertanyaan Unna,"kamu pasti sudah lihatkan di depan ada tulisan bruiser?kamu juga pasti juga sudah melihat banyak motor yang terparkir di depan?"
"Ya aku melihat semua itu,"
"Oke aku juga yakin kamu tahu apa arti semua ini,"
"Jadi bener yang aku pikirkan bahwa ini, markas?"
"Ya kamu benar,"
"Dan mas Darel juga anggota?"
"Ya, bahkan Darel lebih dari anggota,"
"Mangsudnya"
"Ketua,"
Unna masih belum percaya bahwa Darel ketua dari sebuah geng motor, ia semakin mengkhawatirkan Darel, sudah pasti hilangnya Darel saat ini pasti ulah dari salah satu musuhnya.
"Bang, udah ketemu," ucap Dion.
"Oke, kerahkan beberapa anggota ke sana, sebagian tetap di sini, jaga tempat ini," jawab Vino.
"Zi, na, kalian tunggu di sini aja ya, kita akan cari Darel lagi, ini tempatnya sudah terlacak," terang Vino.
"Gak, aku mau ikut," tolak Unna.
"Udah na, kita tunggu di sini aja ya, kamu percayain semuanya sama mereka, " sanggah Zia yang dari tadi hanya diam.
"Bener kata Zia, kalian di sini aja, biarin kita yang selamatin Darel, ada Satria dan beberapa anak lainnya yang akan tetap di sini," bujuk Vino.
"Sat Lo di sini aja, pantau semuanya, jagain Unna sama Zia sekalian," ucap Vino menghampiri Satria.
"Oke, kalian hati-hati," balas Satria.
"Iya, Lo lakuin juga apa tugas Lo sesuai rencana kita,"
Satria menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
•••
18 Maret 2023

KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Suci [END]
Fiksi Remaja"Sayang, bagaimana kalau ada seseorang yang datang ke ayah, meminta kamu untuk menjadi istrinya?" ••• "Apakah kamu mau menjadi istri saya?" ••• Menikah saat SMA ?!, Tak pernah sama sekali terpikirkan oleh Unna, bagaimana bisa itu terjadi?. Lalu sepe...