Darel berusaha melepaskan ikatan tali di tangan dan kakinya, namun ikatan yang terlalu kuat membuatnya gagal menlepaskan ikatan tersebut.
Citt
Pintu terbuka, menampakkan seorang pria yang sangat Darel kenal.
"Hai bro, apa kabar, haha," sapa Alex.
Alex. Salah satu musuh Darel yang tak pernah ingin terkalahkan.
"Ck, ngapain sih lo nyulik gue, malu kalah?" Ejek Darel.
"Bilang apa lo, coba ulangi lagi,"pinta Alex.
"Cemen,"
Bugh
Satu bogeman keras mengenai tepat di wajah Darel yang membuat sudut bibirnya sedikit mengeluarkan darah.
"Rasain tu, emang enak, jangan main-main ya lo rel sama gue, di sini Lo gak bisa ngapa-ngapain, gak ada temen yang selalu bantu lo itu,hahaha,"papar Alex.
"Halah, beraninya kroyokan, cowok cemen,"ucap Darel dengan penekanan di kata terakhirnya.
"Seperti lo emang mau mati ya,"
Alex mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya."Sepertinya enak, kalau lo gue jadiin sup, tapi gue harus potong-potong dulu," ucap Alex dengan senyum smirk.
Kini Alex sudah seperti psikopat yang haus darah.
"Oh ya, mungkin ada kata-kata terakhir sebelum lo pergi untuk selama-lamanya, nanti gue bilangin ke istri Lo, btw istri lo cantik juga ya, bolehlah gue cicipi,"
"Awas aja lo kalau sampai ngapa-ngapain istri gue, mati lo di tangan gue!" Marah Darel.
"Darel-darel, silahkan saja, tapi mungkin di luar sana istri lo udah habis sama anak buah gue, hahahaha,"
•••
"Dion, di mana titik Darel di sekap, kita ini sudah cukup jauh masuk ke hutan," tanya Tian.
"Kalau menurut pelacakan, kita udah dekat sama titiknya bang," balas Dion.
"Bang, itu liat di depan ada gedung yang cukup besar, kemungkinan bang Darel ada di sana bang," lanjut Dion.
"Oke, kita berhenti di sini aja," ucap Tian.
"Sekarang kita bagi tugas, itu gedung cukup besar kita mencar aja, bagi jadi beberapa kelompok, di sana pengamanannya juga cukup ketat, kita harus hati-hati," kata Vino.
"Dion lo jaga sini aja sama Bima, pantau terus titik Darel, takut tiba-tiba dia di bawa pergi dari sini, Andi lo bawa 4 orang lewat pintu depan, Pian Lo bawa 4 orang juga lewat pintu samping, dan Lo Dika ikut gue sama Vino lewat pintu belakang, kita masuk bertahap biar mereka teralihkan, gue Vino dan Dika akan langsung fokus cari dimana Darel, tugas kalian hadapi orang-orang yang jaga itu, terus kasih kabar jika kalian lebih dulu temuin Darel," jelas Tian panjang lebar.
"Siap bang," jawab semua kompak.
Kini semuanya mulai berpencar menuju titik tujuan masing-masing. Banyak orang yang berjaga di gedung tersebut yang membuat Andi dkk yang melewati pintu depan sedikit kewalahan.
Semua orang yang berada di dalam gedung tersebut mengalihkan perhatian pada Andi dkk yang memaksa masuk. Hal tersebut di manfaatkan oleh pasukan Pian dan Tian untuk segera masuk ke dalam mecari Darel.
•••
Sedangkan di markas bruiser Unna sudah gelisah, berjalan mondar mandir memikirkan apakah Vino, Tian, dkk berhasil menemukan Darel.
"Udah na lo duduk dulu, tenangin diri Lo, ni gue bawain minum, diminum dulu," ucap Satria membawa senampan minuman dan beberapa makanan ringan.
"Tapi, aku gak bisa diem aja gini, aku terus kepikiran mas Darel, apa kita susul aja ke sana?" Usul Unna.
"Enggak-enggak, itu terlalu berbahaya na buat kamu, udah kamu di sini aja, kita tunggu mereka," pinta Satria.
Zia berdiri menghampiri Unna, mencoba mengajak Unna untuk duduk," udah na, kamu duduk dulu di sini, nih minum dulu, biar kamu lebih tenang, kita di sini semua juga khawatir na, tapi kita gak boleh gegabah gitu, doain aja mereka semua juga Darel gak kenapa-kenapa."
•••
"Gimana kalian udah temuin Darel?" Tanya Vino saat bertemu dengan tim Pian.
"Belum bang, kita udah cari di sekitar sini," jawab Pian.
"Hanya satu ruang yang belum kita cek, sekarang kita ke sana, tetep hati-hati," ucap Tian.
"Pian, mending lo jaga di sini biar gue, Tian, sama Dika yang masuk," ujar Vino.
Pian dkk mengangguk menyetujui ucapan Vino. Vino, Tian, dan Dika mulai mendekati ruangan yang mereka duga ada Darel di dalamnya.
Brakk
•••
Hai semua maaf ya telat up nya, semoga kalian suka deh sama ceritaku yang entah ke mana ini alurnya huhu
Makasih yang udah baca, komen juga, luvv

KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Suci [END]
Genç Kurgu"Sayang, bagaimana kalau ada seseorang yang datang ke ayah, meminta kamu untuk menjadi istrinya?" ••• "Apakah kamu mau menjadi istri saya?" ••• Menikah saat SMA ?!, Tak pernah sama sekali terpikirkan oleh Unna, bagaimana bisa itu terjadi?. Lalu sepe...