Di lain tempat terlihat darel yang sudah terkurai lemas dengan kedua tangan dan kakinya terikat.
"Shitt, siapa sih sebenernya mereka," umpat Darel.
"WOI SIAPAPUN LEPASIN GUE!!," teriak Darel.
"Heh lho gak usah banyak omong, diem aja!!," Ucap seorang lelaki berbadan kekar yang menghampiri Darel.
"Lepasin gue, ngapain juga lho iket gue di sini," jawab Darel.
"Hahaha, enak aja, lho gak akan gue lepasin lho, kalo bisa, lepasin aja sendiri,"
Darel mencoba untuk membuka ikatannya, namun nihil ikatannya terlalu kuat hingga ia tak bisa membukanya, apalagi dengan tenaganya yang tiba-tiba melemah, entahlah mungkin tadi ia dibius sama mereka.
Lelaki tadi, sudah keluar, kini tinggal Darel sendiri. Ia teringat unna, bagaimana keadaan Unna, tadi Darel izin keluar untuk membeli rujak dan es cincau, tapi naas ia malah berakhir dengan tangan dan kaki terikat.
Flashback on
"Halo, assalamualaikum, mas, kok belum pulang, belinya di mana sih," tanya Unna.
"Wa'alaikumussalam bentar ay, aku belinya di taman depan, antri juga," jawab Darel.
"Astaga, kenapa Sampek situ belinya, kan depan gang ada yang jual,"
"Gak ada ay, pada libur yang jual, aku dah dapet ni sebentar lagi aku pulang,"
"Huh ya udah hati-hati, assalamualaikum,"
"Iya, wa'alaikumussalam,"
Setelah sambungan telpon terputus, Darel segera mengendarai motornya menuju rumah.
Darel tak sadar bahwa sedari ia sampai di taman ada dua orang yang mengintai dirinya dari belakang. Hingga saat di jalan yang cukup sepi, tiba-tiba ada yang memukul Darel dari belakang. Keadaan yang belum siap menyebabkan Darel kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Sempat ingin membela diri, tetapi Darel kalah cepat dengan orang tadi yang dengan cepat membungkam mulutnya, menyebabkan ia tak sadarkan diri.
Flashback end
Tak diduga, setetes cairan bening mengalir dipipi Darel, ia justru mengkhawatirkan Unna. Musuhnya kali ini sepertinya tak main-main, ia takut kalo Unna juga mendapatkan imbasnya.
•••
Tok tok
"Na, Unna,"
Unna membuka pintu, ternyata Tian, Vino, dan Satria.
"Gimana, kalian udah cari mas Darel belum, sekarang mas Darel dimana," cecar Unna.
"Kita udah cari Darel ke taman yang lo bilang, tapi kita gak liat Darel ada di sana," jelas Vino.
"Astaghfirullah, kamu di mana mas, hiks-hiks," suara Unna bergetar.
"Na, lo tenang dulu ya, kita akan cari Darel, kemanapun sampai ketemu, sekarang kamu tenaning diri dulu, gue akan telpon Zia biar bisa nemenin lo di rumah, dan lo juga harus hati-hati," ucap Satria.
"Iya kamu tenang aja, tadi kita udah telpon Zia, sebentar lagi juga dateng," saut Tian.
"Assalamualaikum," salam Zia yang baru datang.
"Wa'alaikumussalam," saut semuanya.
Zia menghampiri Unna, mencoba untuk menenangkan temannya itu.
"Mas Darel Zi..." Kata Unna.
"Darel gak akan kenapa-kenapa Lo tenang dulu ya na, ada gue di sini yang akan temenin kamu," jawab Zia.
"Aku takut kalo mas Darel juga akan ninggalin aku di sini zi, hiks-hiks,"
"Hey, gak boleh ngomong gitu, Darel itu baik, gak mungkin dia ninggalin kamu, aku bisa lihat itu, sekarang kita doain Darel ya,"
"Kalau gitu kamu jagain Unna ya Zi, kita mau lanjut cari Darel dulu," ucap Vino.
"Hati-hati, kalian bisa hubungin gue kalo butuh sesuatu," jawab Zia.
Ketiga lelaki itu menganggukkan kepala sebelum benar-benar meninggalkan kediaman Unna.
"Sekarang kita ke markas aja dulu, ngatur strategi dan minta bantuan anak-anak juga," kata Tian.
Kedua temannya mengikuti apa katanya. Mereka melajukan motornya menuju markas. Mereka juga sadar bahwa musuh Darel kali ini gak main-main, dan ini semua pasti berkaitan dengan teror yang juga terjadi di markas bruiser beberapa saat lalu.
•••
"WOI lepasin gue!!," Teriak Darel.
Entah sudah berapa ratus kali Darel berteriak namun tak membuat orang-orang yang menunggu di depan melepaskan Darel.Citt
Karena kembali terusik, orang-orang itu menghampiri Darel, "lo bisa diem gak, sampai suara lo habispun gue gak bakal lepasin Lo."
"Gue laper, minimal kasih gue makan kek," sarkas Darel.
Mereka kembali keluar, satu orang kembali masuk dengan sebungkus nasi dan sebotol air mineral di tangannya, " nih makan."
"Lepasin dulu tangan gue," balas Darel.
"Gak akan,"
"Lo g*bl*k juga ya, gimana gue mau makan kalo tangan gue aja diiket gini, kalau gitu suapin,"
"Idih ogah banget gue nyuapin Lo, makan kalo lo mau,"
Makanan dan minuman tadi ia banting begitu saja di lantai.
"Sial gagal," batin Darel.
•••
11 Maret 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Suci [END]
Genç Kurgu"Sayang, bagaimana kalau ada seseorang yang datang ke ayah, meminta kamu untuk menjadi istrinya?" ••• "Apakah kamu mau menjadi istri saya?" ••• Menikah saat SMA ?!, Tak pernah sama sekali terpikirkan oleh Unna, bagaimana bisa itu terjadi?. Lalu sepe...