Dentingan sendok terdengar di ruang makan keluarga pak Umar, ia dan sang putri sedang menikmati makan malam bersama.
"Alhamdulillah", ucap Umar saat ia sudah menyelesaikan makan malamnya.
"Unna cuci piring dulu ya yah", ucap Unna saat ia juga sudah menyelesaikan makan malamnya.
"Iya sayang, setelah ini langsung ke ruang keluarga ya ayah mau ngomong sesuatu ke kamu", titah Umar pada sang ayah.
"Iya yah", balas Unna.
•••
"Sini sayang samping ayah", perintah Umar saat ia melihat Unna yang sedang berjalan menuju ke arahnya.
Unna pun menuruti perintah sang ayah untuk duduk di sampingnya. Tangan umar bergerak untuk mengelus kepala sang anak semata wayangnya. Saat itu pula ia mulai membuka obrolan dengan tersenyum pada Unna.
"Unna, gimana tadi sekolahnya?", Tanya nya pada Unna.
"Alhamdulillah lancar ayah, oh ya, tadi pas rapat tahunan rohis Unna tu di tunjuk untuk dijadikan kandidat ketua akhwat ayah, menurut ayah gimana?, Unna ragu apakah nantinya Unna bisa melakukannya, jadi ketua kan tangung jawabnya besar yah", balas Unna dengan raut wajah menggemaskan menurut Umar.
"Loh kok gimana, gpp sayang, kamu diberi kepercayaan berarti mereka percaya sama kamu, kamu pasti bisa, toh kamu juga belum melakukan, jangan bilang takut gak bisa gitu dong", balas Umar sambil memandangi wajah cantik sang anak.
"Iya juga ya, ya udah deh, makasih ayah udah kasih semangat Unna", sanggah Unna sambil berhambur kepelukan sang ayah.
Setelah hening beberapa saat Umar kembali berkata, "Unna sebenarnya ayah mau ngomong sesuatu sama kamu".
"Mau ngomong apa ayah?, ngomong aja gpp ", Balas Unna tetap di pelukan sang ayah.
"Tapi, sebelumnya ayah mau tanya dulu, apa Unna ada dekat atau suka sama seseorang?", Tanya Umar.
"Mangsud ayah apa sih, ya gaklah, Unna juga masih sekolah yah, mau fokus belajar dulu trus nanti juga pingin ngebahagiain ayah", balas Unna dengan perasaan yang bertanya-tanya akan ucapan sang ayah.
Hening kembali terjadi di antara keduanya, Umar berpikir bagaimana ia akan menjelaskan kepada sang anak.
Akhirnya ia mulai berucap kembali, "Sayang, bagaimana kalau ada seseorang yang datang ke ayah, meminta kamu untuk menjadi istrinya?, Ucap Umar
Deg
Seketika Unna melepaskan pelukannya pada sang ayah sambil memandangi wajah nya dengan tatapan yang susah untuk di artikan.
"Ma-maksud ayah apa?, Aku belum kepikiran untuk menikah yah, lagian Unna juga masih sekolah, masih ingin untuk kita bersama-sama seperti ini", balas Unna dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Unna bahkan belum kepikiran untuk segera melepas masa lajangnya, ia masih ingin untuk menikmati saat-saat yang mungkin juga ingin dirasakan oleh teman-teman se usianya, dan juga yang paling penting adalah ia ingin tetap berada disamping sang ayah yang saat disayanginya. Walaupun ia juga menyimpan satu nama dalam hatinya, tapi Unna menganggap bahwa itu hanyalah rasa kagum sesaat.
Melihat akan hal itu, Umar langsung mendekap tubuh sang anak dengan mengelus surai indah yang tertutup hijab dan mengecup singkat. Ia merasa bersalah mengatakan hal tersebut kepada Unna.
•••
"Argh, kenapa sih gue", ucap seorang lelaki yang terlihat sedang memikirkan suatu masalah.
"Udahlah nikahin aja, dari pada lo keduluan ama yang lain, nyesel lho nanti", balas sang teman yang berada di dekatnya.
"Iya, nanti nangis kalo diambil orang lain", ucap temen lainnya
"Hahaha, ngakak ngebayangin kalo lo sampek nangis", sanggah sang teman dengan tertawa.
"CK, punya temen kok gini amat, awas ya lo pada", ucapnya lagi.
"Ya, gini-gini kan kita juga temen lu, temen yang selalu ada di saat senang maupun susah, gak kaya doi tu, dateng cuma kalo dia susah", balas sang temen lagi dengan raut wajah yang dengan sengaja di buat melas.
"Ye, malah curhat bambang", sanggah yang lainnya sambil menjitak kepala sang pelaku.
"Wuaduh, sakit pala gua paijo, lagian nama gua juga bukan bambang kalik", balas seorang yang di sebut dengan bambang tadi.
"STOP!!, lu pada ya, bukannya bantuin cari solusi malah pada ribut, tambah pusing pala gua", ucap orang yang tadi.
"Ya, maap, gara-gara si Paijo ni yang mulai", ucap bambang.
"Kayaknya gua emang harus nikahin gua, biar gua gak pusing mikirin dia terus."
"Gass pokoknya, kita dukung"
"Kawal sampai halal"
Hahaha, balas para teman-temannya.•••
Jam terus berputar, hingga bulan mulai menghilang di gantikan oleh matahari pagi yang cerah untuk menyambut pagi yang cerah pula.
Saat ini Unna bersama sang ayah kembali duduk di ruang makan untuk menyantap sarapan pagi dan bersiap untuk melakukan aktivitas nya seperti biasa.
Sarapan kali ini terasa berbeda, suasana menjadi canggung setelah pembicaraan pada malam tadi.
"Sudah sayang mari kita berangkat", ucap Umar setelah melihat Unna yang sudah siap untuk berangkat ke sekolah nya hari ini.
Unna tak menjawab melainkan hanya dengan anggukan singkat yang ia berikan kepada sang ayah. Entah kenapa setelah obrolan singkat semalam Unna merasa bingung, sampai ia tak sadar bahwa sekarang dirinya sudah berada tepat di depan gerbang sekolah.
"Unna masuk dulu ayah, assalamualaikum", ucap Unna untuk berpamitan kepada sang ayah, bagaimana pun itu, Umar tetaplah ayah Unna, jadi, Unna tetap harus berbakti kepadanya.
"Iya, wa'alaikumussalam", balas Umar dengan tatapan sendu memandang punggung sang anak yang mulai menjauh darinya.
•••
Sampai saat ini Unna masih betah berada di taman sekolah, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 15:30, yang berarti bahwa sekolah sudah selesai 30 menit yang lalu.
Dari semalam Unna terus berpikir tentang ucapan ayahnya bahwa ada seseorang yang memintanya langsung kepada ayah, ia bertanya-tanya sebenarnya siapa orang tersebut.
Akhirnya ia memutuskan untuk tidak lagi memikirkan akan hal itu, mungkin semalam ayah sedang bercanda. Unna mulai melangkahkan kakinya untuk pulang, ia takut ayah mengkhawatirkannya karena belum pulang, tetapi sebelum itu ada seseorang yang memanggil nya.
"Assalamualaikum", ucap Hafiz, ya orang tersebut adalah hafiz, sang ketua rohis.
"Unna bolehkah saya berbicara sebentar?," Tanyanya pada Unna.
"Boleh silahkan kak", balas Unna.
"Apakah kamu mau kamu menjadi istri saya?"
Deg
•••
4 Juli 2022
Haii, akhirnya up lagi, semoga kalian suka ya...
Sekarang coba tebak apa benar Hafiz yang meminta Unna pada Umar?
Ikuti terus insyaallah part selanjutnya akan keluar jawabannya
Jangan lupa tinggalkan jejak⭐⭐⭐
Boleh yang mau kasih kritik dan saran, tulis sini ⏩
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Suci [END]
Novela Juvenil"Sayang, bagaimana kalau ada seseorang yang datang ke ayah, meminta kamu untuk menjadi istrinya?" ••• "Apakah kamu mau menjadi istri saya?" ••• Menikah saat SMA ?!, Tak pernah sama sekali terpikirkan oleh Unna, bagaimana bisa itu terjadi?. Lalu sepe...