IS 6

15.9K 571 23
                                    

Merasakan ada tangan yang melingkar di pinggang nya, Darel mulai membuka mata dengan perlahan, senyum manis mulai terukir manis di bibirnya. Melihat wajah teduh sang istri yang sedang tertidur, tangan Darel mulai menjelajahi wajah tersebut. Mengelus lembut pipi Unna dan menciumnya singkat.

"Sayang, bangun yuk kita sholat subuh dulu," ucap Darel membangunkan Unna.

Tak lama Unna mulai mengerjakan kedua kelopak matanya. Tak sadar bahwa ia tertidur memeluk Darel Unna segera melepaskan pelukan tersebut. Ia menjadi malu sendiri akan apa yang ia lakukan. Tapi entahlah saat memeluk Darel rasanya nyaman.

"Sekarang mas mandi dulu dan biar aku siapin pakaiannya," kata Unna setelah tersadar dari lamunannya.

Hanya memberi anggukan singkat lalu Darel mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Kurang lebih 10 menit waktu yang dihabiskan Darel untuk mandi. Kini ia tampak lebih segar dengan menyugar rambutnya ke belakang.

"Sudah, gantian kamu gih yang mandi,"

"Iya, itu bajunya aku taruh di atas tempat tidur," balas Unna.

Berbeda dari Darel yang hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mandi, Unna bahkan memerlukan waktu  dua kali lipat dari itu.

Terkadang membuat bingung juga, kenapa cewek kalo mandi lama, kalo kata orang sih, karna cewek kalo mandi harus di hayatin banget juga, beda sama cowok kalo mandi cuman pakek sabun doang sat set sat set gitu wkwk.

"Udah mandinya?," Tanya Darel saat melihat Unna yang mulai memasuki kamar.

"Ya-ya udah lah kan udah ada disini juga," balas Unna.

"Ya sudah kita sholat subuh dulu,"

•••

Menghampiri Darel yang sedang duduk di sofa Unna mulai berucap, "mas hari ini kita beli sarapan di luar aja ya, soalnya bahan-bahan makanan udah pada habis lupa belum beli."

"Iya gpp, nanti kita beli aja, apa mau sekarang?, Kamu sudah lapar?," Balas Darel dengan melihat Unna yang masih berdiri di sampingnya.

"Kalo aku nanti aja gpp, belum laper juga,"

"Ya sudah, oh yh, duduk sini samping aku," ucap Darel sambil menepuk sofa samping nya.

Hening sesaat hingga Darel mulai membuka suara kembali, "Unna aku harap kamu bisa menerima aku yang apa adanya, dan juga aku berharap kamu selalu ada di sisiku."

"insyaAllah mas, sekarang Unna sudah gak punya siapa-siapa lagi, hanya mas Darel yang Unna punya, Unna juga berharap semoga mas gak pernah ninggalin Unna,"

"Tetaplah berada di samping saya Unna, apapun yang terjadi, sekarang kamu yang bakal menjadi penguat bagi saya, ingatkan apabila saya salah,"

"Iya mas, dan sebaliknya mas juga sekarang menjadi penguat Unna, imam Unna, bimbingan Unna, tegur bila Unna salah, walaupun banyak orang di luar sana yang gak suka sama Unna, aku berharap mas selalu ada di samping Unna, "

"Kita harus saling menguatkan, mengingatkan, menjaga, dan pastinya percaya, agar hubungan kita tetap terjaga, gak mungkin yang namanya hidup senang terus menerus, pasti ada kalanya kita capek, lelah, dan di saat itu saya berharap kamu tetap berada di saya, tegur bila saya salah," ucap Darel sebelum keheningan kembali tercipta di antara mereka.

Banyak orang-orang di luar sana yang tidak menyukai Darel dan Unna, ia tahu akan hal itu. Ia takut terjadi apa-apa pada Unna maupun dirinya, sekarang hanya dia yang Unna punya, selalu berdoa dan meminta kepada Allah semoga tidak akan terjadi hal-hal buruk yang menimpa mereka.

Berbeda dengan Darel yang memikirkan ketakutan akan hubungan mereka nya, Unna justru takut dengan bagaimana anggapan orang-orang di luar sana, lalu bagaimana dengan teman-temannya di sekolah. Lamunan nya terbuyarkan dengan tangan kekar Darel yang mulai menggenggam tangan miliknya.

"Sudah melamunnya sekarang kita cari sarapan,"

"I-iya saya ambil dompet dulu di kamar."

•••

"Kita mau sarapan apa?," Tanya Darel saat mereka sudah sampai di alun-alun.

Ya mereka memilih untuk mencari sarapan di alun-alun karna banyak pilihan menu sarapan juga murah tentunya.

"Em apa ya, itu ada bubur ayam gimana kalo kita sarapan bubur aja?,"

"Boleh juga, sudah lama gak makan bubur ayam kayaknya enak deh, ya udah yuk,"

Setelah ke duanya menikmati lezatnya bubur ayam tersebut mereka mulai berjalan -jalan mengelilingi alun-alun sudah lama gak ke alun-alun kata Unna, Darel nurut saja karna memang ia lagi gak punya kesibukan apa-apa hari ini.

"Seneng ya ke alun-alun sampek senyum-senyum gitu," ucap Darel sambil terkekeh.

Mendengar hal itu Unna mulai mendatarkan kembali wajahnya, Darel gelagapan, kenapa dengan Unna nya.

"Eh-eh kok malah cemberut gitu, jangan marah dong, sayangnya aak Darel ."

Blush

Kata sayang yang terucap dari mulut Darel membuat pipi Unna memerah bak kepiting rebus.

"Ih kok merah pipinya, salting di panggil sayang," goda Darel pada Unna.

•••

31 Juli 2022

Akhirnya up lagi, semoga sukak

Duh Darel mulai ngombali Unna nih, meleleh gak tu haha

Satu kata untuk Darel/Unna?

Jangan lupa vote, komen, share

Kalo ada kritik dan saran taruh sini ⏩⏩

Ikatan Suci [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang