Ikatan Suci [END]

IS 34

Aroma masakan tercium di hidung Darel.

"Eum, enak banget baunya, masak apa yang?," Tanya Darel.

"Ini aku masak sup ayam, buat sarapan kita, tunggu dulu ya, bentar lagi Mateng supnya," ujar Unna.

"Boleh minta tolong gak mas, bawain tempe goreng nya ke tempat makan yh,"

Darel mengangguk, membawa tempe ke ruang makan yang disusul Unna dengan membawa sup.

Tangan bergerak mengambil makanan untuknya juga untuk sang suami, Darel.

"Makan dulu mas, terus minum obat," ucap Unna.

Mereka berdua mulai menikmati sarapannya, tanpa bersuara, hingga keduanya telah selesai makan. Darel membantu Unna untuk membereskan piring kotor, tanpa ada rasa malu tuk ia mencuci piring, karna ia rasa cuci piring bukanlah kewajiban seorang istri sahaja, sebagai suami yang baik tak ada salahnya membantu pekerjaan istri.

"Udah selesai semuanya kan yang, sekarang ke taman belakang yuk,"ajak Darel.

"Kamu gak mau istirahat aja mas, tadi katanya mau tidur," bala Unna.

"Nanti aja, baru juga selesai makan gak baik langsung tidur, lagi pula jam segini masak mau tidur, biar agak siangan dulu,"

"Yaudah kalo gitu, yuk ke belakang,"

Saling beriringan mereka berjalan menuju taman kecil yang berada di belakang rumah. Di sinilah mereka, tempat ternyaman untuk beristirahat sambil memandangi bunga-bunga dan tanaman yang indah, membuat jiwa menjadi lebih tenang.

"Senikmat ini ya ternyata di sini, apa lagi ditemenin sama orang tersayang," ucap Darel.

"Dulu siapa sih ay yang punya ide untuk buat taman senyaman ini," tanya Darel.

"Dulu sih sebenarnya ini lahan kosong mas, trus saat aku masih smp aku bilang sama ayah, gimana kalau lahan kosong ini dikasih bunga-bunga gitu atau tanaman apa gitu, biar lebih enak juga dipandang sekalian untuk tempat rehat juga, trus ayah mengiyakan usulanku, sebelumnya sih cuma ada beberapa bunga aja di pinggir-pinggirnya ini, trus aku pikir tambahin rumput hias juga bagus, dan jadilah sampai saat ini," terang Unna

(Pict from pinterest)

"Kreatif banget deh istriku ini bisa ngedekor tanam, sampai secantik ini, secantik orangnya,"

Ucapan Darel mampu membuat Unna menjadi salah tingkah. "Apa-apaan sih mas, biasa aja kali."

"Ihh, kamu salting ya, pipi kamu sampai merah gitu kayak kepiting rebus, ututu," tangan Darel menguyel-uyel pipi Unna yang membuat Unna semakin salting.

"Lebih indah lagi kalau malam ini, bisa sekalian lihat bintang-bintang , bulan juga kalau cuacanya lagi cerah," ujar Darel.

"Iya mas, makanya dulu aku sering habisin waktu sama ayah kalau malam sebelum tidur di sini, kita berbagi cerita, bagaimana hari ini, atau apapun itu,...jadi kangen ayah, ayah lagi apa ya sekarang, pasti ayah udah ketemu bunda, ayah bahagia ya di sana sama bunda," ucap Unna sendu.

"InsyaAllah, ayah pasti bahagia di sana sama bunda, mereka juga pasti lebih bahagia lagi, ngeliat anaknya ini juga bahagia di sini, doain mereka ya sayang biar mereka selalu bahagia di sana,"

"Pasti, aku selalu doain mereka biar mereka tenang dan bahagia di alamnya, aku juga selalu berdoa agar kita di sini juga selalu bahagia dan bisa menjalani hidup ini terus bersama-sama, jika boleh aku juga minta sama Allah agar kita nanti disatukan lagi di surganya Allah,"

"Aamiin,"

Kini keduanya saling berpelukan, saling menyalurkan kasih sayang, harapan yang akan selalu mereka pinta, semoga Allah selalu menjaga mereka dari segala marabahaya dan selalu ada mendampingi kehidupan rumah tangganya.

Karna mereka yakin hidup ini selalu berputar, tak mungkin tak ada ujian yang Allah beri untuk menguji seberapa berimannya mereka, dan mereka selalu berharap semoga bisa menjalani hidupnya dengan keimanan yang selalu melekat di hatinya.

•••

14 Oktober 2023

"Hidup akan selalu berputar, tetap syukuri hidupmu saat ini, hadirkan Allah di setiap langkahmu."
-Ikatan Suci-