1. Constellations

10.9K 658 18
                                    

"Daddy!" Teriak dua bocah laki-laki secara bersamaan.

Pria yang masih mengenakan kemeja putih itu bersimpuh. Merentangkan tangannya ketika dua bocah berumur empat tahun berlari ke dalam dekapannya.

"My boys!" Sean memeluk dua anak itu erat sebelum dia menggendong keduanya di sisi kiri dan kanan.

"We missed you, Dad." Ucap Caden malu-malu. Si bungsu dari kembar bersaudara itu tersenyum hingga menampakkan barisan gigi-gigi kecil yang rapi. Mata bulatnya membentuk lengkungan serupa bulan sabit, tampak begitu bahagia dengan kedatangan sang ayah.

Sean membalas senyuman itu. Lalu dia mengecup pipi Caden sebelum matanya beralih memandang Chase yang ada dalam gendongan sebelah kanan.

"Where's your mom?" Tanya Sean. Pria itu sebenarnya hanya berbasa-basi pada Chase karena dia sendiri tahu dimana Alexa tepatnya berada. Dia dengar wanita itu sedang sibuk dengan promosi menu barunya dua hari belakang. Karena itu, dia berinisiatif menjemput si kembar dari preschool hari ini.

"Mama still in restaunt." Chase masih sulit mengatakan restaurant dengan benar. Namun meski begitu, suara cemprengnya yang penuh percaya diri terdengar benar-benar menggemaskan. Chase terkadang belum bisa mengucapkan beberapa kata dengan benar.

Sean mengacak rambut Chase gemas. Dia menciumi pipi anak sulungnya yang menggemaskan itu.

Sean pun membawa mereka ke dalam mobil, sebelum menempatkan keduanya ke car seat masing-masing. Sembari memastikan keamanan car seat, dia pun masih berbincang dengan kedua replika dirinya itu.

"Caden, what did you learn at school today?"

"Aku belajar membuat mainan dari plastisin Dad, Mrs. Mona mengajarkan kami membuat bentuk hewan," ujar Caden antusias.

"Kau membuat bentuk hewan?"

"Ya, aku membuat singa dan Chase membuat kucing .... Eum sebelum dia berlarian di ruangan."

Sean menahan tawanya kuat-kuat ketika mendengar pengakuan polos itu. Dia begitu gemas sekaligus geli saat mendengarnya, namun dia masih harus mengajarkan disiplin pada Chase.

"You did a great job, Cade. Dan Chase, tolong perhatikan gurumu saat dia sedang menjelaskan, okay. Kau mau jadi good boy, kan?" Ucap Sean pelan.

Kedua anak itu mengangguk patuh. Sean pun tidak bisa menahan diri untuk tidak menciumi pipi keduanya lagi. Sebelum dia akhirnya memutuskan untuk memasuki ke sisi kemudi.

"Okay, shall we go home kids?"

"Yes!"

"I miss mama." Ucap Caden mengembik.

Sean tersenyum sebelum tangannya meraih ke belakang dan membelai lembut pipi Caden. Satu hal yang diwarisi oleh kedua anaknya dari sang ibu adalah lekukan kecil di pipi yang muncul ketika mereka tersenyum kecil tanpa memperlihatkan gigi-giginya.

"Kita harus cepat pulang kalau begitu. Tapi sebelumnya, kita akan mampir di florist dulu. Apa kalian ingin memilih bunga untuk mama?"

"Yes Dad!!" Teriak dua anak itu antusias.

Bayangan wajah cantik itu menunggunya. Oh tidak hanya kau, Caden. Dad pun merindukan mama kalian dan tidak sabar melihatnya secara langsung.

****

"Bagaimana penjualan kita hari ini, Shannon?" Alexa mengecek cabang terakhirnya malam itu. Sejauh yang dia amati dan melalui laporan penjualan selama beberapa jam terakhir, ia merasa cukup puas dengan hasil penjualan hari itu.

Unsavory RedemptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang