"Ryan?"
Pria bemata cokelat itu duduk di ujung ruangan. Menantikan ia dengan senyuman kecil di wajah tampannya. Kedua telapak tangannya kini bertaut, dengan siku yang menyangga di meja. Posisi duduk kini condong ke depan.
Berbeda dengan pertemuan tidak sengaja minggu lalu, kini pria itu tampil rapi dengan setelan kemeja putih dan jas berwarna hitam. Tak lupa pria itu juga menambahkan dasi untuk melengkapi penampilan profesionalnya.
"Hey." Sapa Ryan ringan.
"Kau ..." Alexa menutup mulutnya dengan tangan. Masih belum habis dengan kekagetannya.
"Ya. Jadi apakah kita harus mulai meeting ini?" Tanya Ryan dengan nada profesional yang seketika mengembalikan Alexa ke dunia nyata.
"Ya, tentu saja, Tuan." Balas Alexa cepat. Ia segera beranjak menuju barisan kursi yang berseberangan dengan pria jtu.
"Panggil saja aku Ryan, Nyonya Wilson." Sebelah alis Ryan terangkat, menampakkan mimik terbuka yang disambut baik oleh Alexa.
"Alexa kalau begitu."
Ryan mengangguk. Senyuman kecil kembali terpampang di wajahnya.
"Baik, Alexa."
****
Sementara di belahan bumi lain, seorang pria tengah duduk bersandar di sofa kamar hotel sembari menikmati sorot cahaya oranye sore yang menembus lewat dinding kaca.
Dari atas gedung itu, ia bisa melihat lalu lalang orang yang berjalan di trotoar. Beberapa di antaranya juga sibuk mengendarai kendaraan pribadi.
Sore adalah jam yang cukup sibuk di sana. Bahkan tidak hanya sore saja, hampir setiap musim panas, kota itu memiliki orang-orang yang sibuk dengan kegiatannya hampir di semua jam waktu.
Paris tidak pernah tidur. Sama seperti kota kelahirannya.
Puas melihat lalu lalang pemandangan itu, dia pun segera menghubungi kontak kepala bodyguard nya. Setelah menyelesaikan urusan kantor seharian, yang dia inginkan sekarang adalah segera mencari informasi tentang si kembar dan Alexa lewat bodyguardnya.
"Bagaimana report hari ini?" Tanya Sean begitu sambungan terhubung. Dia tidak ingin basa-basi. Dan dia rasa sang bodyguard pun mengerti dengan panggilan mendadaknya itu karena tugas utama yang dia berikan pada mereka beberapa hari terakhir.
Selama ini dia memang masih memasang beberapa bodyguard untuk keluarga kecilnya meski tanpa sepengetahuan Alexa maupun si kembar. Dia tidak yakin dengan keamanan mereka di tangan keluarga Wilson. Jadi dia tidak mau lengah dan kecolongan seperti peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu.
"Semua aman sejauh ini, Tuan. Si kembar berada di sekolah seperti biasa. Dan nyonya Alexa sedang ada meeting dengan pria bernama Ryan Anderson. " Lapor pria paruh baya itu dengan nada tegas.
Tubuh Sean mendadak terbakar ketika mendengar nama laki-laki itu. Ryan Louis Anderson, pemilik perusahaan startup yang secara tidak sengaja mendatangi mereka di parkiran Willmart bulan lalu. Pria itu bertingkah sok pahlawan saat itu dan kini dia terlibat bisnis dengan Alexa? Bukankah itu sebuah kebetulan yang tidak wajar.
Sean mencengkram ponselnya semakin erat. Dia punya feeling buruk soal itu.
"Baik, tetap jaga mereka bertiga dengan ketat. Jangan sampai kalian kecolongan sedikitpun."
Sean menutup teleponnya sebelum membuang napas gusar. Kini bukan hanya masalah keamanan Alexa dan si kembar yang menjadi titik masalahnya. Tapi juga masalah keamanan hatinya. Dia tidak bisa membiarkan Alexa begitu saja bersama pria lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unsavory Redemption
RomantikMereka pikir hubungan mereka berakhir setelah pengadilan mengabulkan perpisahan mereka. Tapi nyatanya, takdir hubungan mereka tidak berjalan sesederhana itu. **** Setelah berpisah dengan Sean Williams lima tahun lalu, Alexa Wilson memulai kembali ke...