"Siapa yang mengikuti kita sedari tadi, Mama?" Alexa spontan menengok ketika si kembar bertanya dengan setengah berbisik.
Dilihatnya kini ada dua orang pria berbadan besar yang berjalan tak lebih dari dua meter di belakangnya. Dua orang itu kini memakai kaos abu-abu dan hitam ketat yang memamerkan otot-otot besar mereka hingga membuat aura mereka tampak mengerikan dan mengintimidasi. Mungkin hal itu lah yang menakuti Chase dan Caden hingga dua anak itu sedikit bergeser mendekatinya ketika berjalan.
Alexa berdecak kesal. Sepertinya Sean mengabaikan intruksinya yang meminta agar kedua bodyguard itu menjaga jarak.
Jax dan Michael memang sedari tadi terus mengekorinya. Mereka terlalu dekat untuk dikatakan menjaga jarak. Bahkan si kembar pun awas mencium kehadiran mereka.
"Oh itu Paman Jax dan Michael."
Alexa membuang napas dalam. Ia pun pasrah, terpaksa mengenalkan dua bodyguard yang telah tertangkap basah itu pada si kembar daripada menakuti mereka. Ia memang memberikan peringatan pada si kembar soal orang asing sejak kejadian di restoran lalu, karena itu tubuh kecil mereka menunjukkan alarm siaga saat dua orang tak asing itu mengikuti.
"Jax, Michael!" Alexa melambaikan tangannya, memberi kode agar dua orang berbadan besar itu mendekat.
Pria berotot itu lantas berdiri di hadapan si kembar dan ia. Jax, seperti biasa tampak tenang dan diam. Sementara Michael yang berumur lebih matang menyunggingkan senyuman, pria paruh baya itu bersikap terbuka pada Chase maupun Caden.
"Chase, Caden, perkenalkan mereka adalah teman Dad yang akan menemani kita kemanapun kita pergi mulai hari ini. Mereka adalah paman yang baik."
Kedua anak itu kini mengamati lekat-lekat dua pria dewasa yang berdiri di hadapan mereka. Chase tampak begitu detail mengobservasi kedua orang itu, sementara Caden tampaknya lebih dulu percaya dengan kedua orang itu. Dia pun melangkah maju dan mengulurkan tangan kecilnya.
Michael berjongkok merespon ukuran tangan Caden, pria itu kembali memasang senyuman. Sebelum tangan besarnya menjabat tangan kecil Caden dengan gestur profesional.
"Perkenalkan Uncle, namaku Caden, dan ini adalah kakak kembarku, Chase." Caden menjelaskan dengan lantang layaknya orang dewasa. Dia begitu percaya diri dan berkenalan dengan pria bertubuh beberapa kali lipat darinya itu.
Michael pun terkekeh. Dia terpikat dengan mata biru polos yang menggemaskan itu. Oh siapa yang bisa menolak pesona lucu nan menggemaskan si kembar. Bahkan bodyguard menyeramkan berbadan penuh otot itu pun luluh dengan dua anak yang tingginya tak sampai sepinggang mereka.
"Namaku Michael, tapi kau boleh memanggilku Uncle Micky, dan yang di sebelahku ini adalah Uncle Jax."
"Senang berkenalan denganmu Uncle Micky dan Uncle Jax." Balas Caden sebelum dia menoleh ke Alexa.
"Mama! Kurasa uncle-uncle ini bisa akur dengan Uncle Evan." Celetuk Caden selanjutnya membuat Alexa mau tak mau menahan kekehan.
Kedua bodyguard itu pun menoleh. Memandang sang nyonya bingung seolah meminta kejelasan perihal Uncle Evan yang disebut oleh Caden tadi.
Alexa pun menggeleng kecil. Ia menghentikan senyumannya. "Kalian mungkin akan bertemu Evan sebentar lagi. Atau kalian mungkin sudah mendeteksi keberadaannya karena ia juga berada tidak jauh dari sini." Jelas Alexa panjang lebar.
Kedua bodyguard itu mengangguk secara bersamaan, mereka mengerti maksud Alexa melalui Clue, bahwa Alexa juga memiliki bodyguard sendiri terlepas dari kerjasama dengan Tuan Williams.
"Oh aku tidak bisa membuang-buang waktuku lagi. Aku harus segera menemui Eleanora sebelum pulang dan mulai berkemas." Ucap Alexa pada kedua bodyguard itu sebelum beralih pada Chase dan Caden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unsavory Redemption
RomanceMereka pikir hubungan mereka berakhir setelah pengadilan mengabulkan perpisahan mereka. Tapi nyatanya, takdir hubungan mereka tidak berjalan sesederhana itu. **** Setelah berpisah dengan Sean Williams lima tahun lalu, Alexa Wilson memulai kembali ke...