Suasana pelabuhan begitu mencekam setelah kedatangan belasan petugas keamanan berseragam lengkap dengan senjata laras panjang menggantung di dada. Orang-orang berseragam hitam legam itu datang silih berganti. Menghentikan sejenak aktivitas pelabuhan karena blokade mereka.
Sean Williams yang baru saja datang langsung turun dari mobilnya. Dia bergegas dengan langkah lebarnya menghampiri salah satu pria berkaos hitam yang mengenakan rompi anti peluru. Penampilannya yang sedikit berbeda dengan petugas lainnya membuat Sean menebak jika pria itu adalah seseorang yang mengkomando para pria berseragam di sana. Tanpa mengucapkan salam, Sean berdiri di samping pria itu.
Sang detektif, yang memimpin jalannya acara penggeledahan hari itu, langsung mengenali Sean dari tampangnya yang rapi khas para pebisnis. Pria itu pun memberi salam kecil sebelum memberi penjelasan singkat mengenai alasan kedatangan mereka di sana.
"Selamat pagi, Tuan Sean Williams. Kami mendapat informasi jika anda menyelundupkan obat-obatan terlarang di kontainer anda. Anda dimohon kooperatif dengan penggeledahan kami." Ucap sang detektif tegas.
Sesaat mata biru Sean mengamati gerak gerik pria itu. Dia tengah mengkalkulasi setiap tindakan, perkataan dan ekspresi pria itu yang tampak sejalan. Sepertinya pria itu bukanlah sosok yang melenceng dan mengutamakan kepentingannya sendiri, dia benar-benar mengemban tugasnya dengan baik.
Sean akhirnya menggerakkan kepala ke bawah tanda setuju. Dia sama sekali tidak merasa gusar dengan penggeledahan dan tuduhan itu. Dia tahu dirinya tidak membuat kesalahan apapun.
"Lakukan saja, aku tidak menyimpan apapun di containerku." Jelas Sean percaya diri.
Detektif itu pun mengangguk. Sesaat dia membisikkan sesuatu ke alat komunikasi yang terpasang di telinga. Sebelum beberapa anggota mulai berjalan cepat melewati hadapan dua pria itu. Mereka langsung merangsek masuk ke atas kapal, menuju kontainer yang dimaksud oleh atasan mereka.
"Aku akan menghubungi pengacaraku. Ngomong-ngomong soal tuduhan ini, bagaimana bisa kalian menduga jika kami menyimpan obat-obatan terlarang di kontainer kami?" Tanya Sean datar. Dia sebenarnya tidak terlalu penasaran dengan jawaban yang akan dia dapat, hanya saja dia juga ingin tahu informasi dari sudut pandang pria dihadapannya itu.
"Seseorang membuat laporan pagi ini, Tuan." Jelas sang detektif sopan. Sesaat dia menengok ke arah Sean. Mengamati sejenak ekspresi kecil di wajah bos beberapa perusahaan itu sebelum menanyakan pertanyaan selanjutnya. "Apa anda terlibat dalam bisnis ini?"
"Aku akan menjawab melalui pengacara kami." Jawab Sean tenang. Dia tidak ingin membuat statement apapun yang mungkin bisa menjadi bumerang untuknya.
Pria itu kembali mengangguk. Dia beralih mengamati anak buahnya yang melakukan penyisiran di semua sudut.
Kali ini Sean hanya diam, mengamati dari jauh barang-barangnya yang diobrak-abrik paksa oleh sekelompok pria berseragam hitam legam. Dia sama sekali tidak punya niatan untuk mencegah tindakan mereka. Toh, dia juga perlu membuktikan bahwa dirinya bersih dari dugaan itu.
Seperempat jam selanjutnya, para petugas penegak hukum itu mulai keluar satu persatu dari kapal. Wajah mereka tampak datar, tidak menunjukkan kepuasan karena telah menyelesaikan tugas.
Detektif itu pun mengangguk ketika salah satu anggota, yang telah melakukan penggeledahan, memberikan kode mata yang Sean tidak mengerti. Sean anggap penggeledahan itu telah berakhir, dia lantas tak sabar mendengar hasilnya.
"Bagaimana dengan jalannya pemeriksaan, Tuan?" Tanya Sean hati-hati. Sebagai pihak yang tertuduh, dia patut mendapatkan klarifikasi atas nama bersihnya.
"Kami tidak menemukan hal mencurigakan dari container anda, Tuan." Jelas pria itu singkat.
Sean mengangguk, dia melirik pria itu sekilas. Wajahnya masih datar tanpa ekspresi, meski mata tajamnya memandang lurus ke badan kapal. Pria itu tampak masih memiliki ambisi yang tersembunyi. Sepertinya dia belum puas dengan pekerjaannya yang belum membuahkan hasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unsavory Redemption
RomanceMereka pikir hubungan mereka berakhir setelah pengadilan mengabulkan perpisahan mereka. Tapi nyatanya, takdir hubungan mereka tidak berjalan sesederhana itu. **** Setelah berpisah dengan Sean Williams lima tahun lalu, Alexa Wilson memulai kembali ke...