32. Surprises

1.8K 76 3
                                    

Sean terus terpikir tentang pembicaraannya dengan Alexa hari lalu. Kini sudah saatnya dia membawa Alexa ke dalam sebuah hubungan. Dia ingin meresmikan hubungannya dengan Alexa.

Selama ini, mereka hanya saling bergandengan di jalan yang sama. Berjalan di jalan yang sama tanpa tahu tujuan dan arah. Tidak ada keterikatan resmi untuk hubungan mereka. Dia bahkan tidak bisa menyebut mereka sebagai sepasang kekasih.

Sean tidak ingin kehilangan Alexa untuk yang kedua kalinya. Karena itu, dia harus mengambil langkah gesit untuk kemajuan hubungan mereka. Apalagi Alexa mulai bersikap terbuka dengannya. Tidak ada alasan lagi untuk tidak menamai hubungan mereka sekarang.

Sean kini benar-benar serius soal Alexa, lima tahun bukanlah waktu penantian yang sebentar untuknya. Siksaan tanpa Alexa sudah cukup dia terima dan membuat dirinya menderita selama lima tahun terakhir.

Sean akhirnya memutuskan untuk membelokkan setir mobilnya. Dia lantas berhenti di depan deretan toko barang branded mewah ternama dunia. Sean lantas berjalan tegap dengan langkah pasti memasuki toko perhiasan paling mentereng, brand terkemukanya yang namanya dielu-elukan seantero dunia.

Tidak sulit untuk dikenali di toko itu. Pelayan toko langsung menyambut ramah begitu kaki panjangnya menapaki lantai marbling di bagian dalam toko itu.

"Aku ingin couple ring." Tegas Sean tanpa basa-basi. Dia tidak ingin membuang lebih banyak waktu di toko itu.

Pelayan itu pun langsung mengarahkan Sean ke salah satu sudut sebelum memperkenalkan beberapa model cincin pada Sean. "Kami punya banyak model, Tuan."

"Mana yang paling ekslusif?" Tanya Sean sembari mengamati satu demi satu cincin dalam box.

Pelayan itu pun mengeluarkan sebuah box hitam berisi cincin dengan batu diamond berwarna putih yang dipahat dengan bentuk oval. Cicin itu begitu manis, batu diamond yang tidak terlalu besar membuatnya tak terlalu mencolok namun pas jika dibandingkan dengan proporsi cincin. "Ini adalah edisi terbatas, Tuan. Dibuat dengan berlian terbaik dari afrika." Jelas pelayan wanita itu.

Sean mengamati cincin itu. Dia berpikir sejenak. Sepertinya cincin itu cocok dengan selera Alexa. Wanita itu selalu tampil elegan dengan gaya minimalis, dia sangat jarang tampil mencolok dan glamour. Dan cincin itu juga memiliki karakter serupa, terlihat elegan namun tidak menutupi kesan berharganya. Dia harap Alexa akan menyukai cincin ini.

"This looks good." Gumam Sean yang sampai ke telinga pelayan itu. Wanita itu pun mengangguk lalu tersenyum.

"Ini adalah salah satu produk terbaik kami Tuan."

"Baik, aku akan membeli ini."

****

Sean berjalan dengan langkah lebar di sepanjang koridor rumah sakit. Sesekali dia menyapa para bodyguardnya yang diam-diam berjaga hampir di sepanjang koridor dan sudut-sudut. Para pria berperawakan kekar itu bahkan dibuat kaget dengan tingkah sang bos yang begitu baik hari ini. Mereka tidak menyangka aura wajah sang bos sungguh cerah hari ini.

Sean merogoh sakunya sekali lagi, memastikan kotak kecil berisi cincin benar-benar ada di dalam sana. Sebelum dia memastikan penampilannya dan mengecek buket bunga di genggaman. Dia harus memastikan semuanya sempurna untuk Alexa.

Sean kembali tersenyum kecil seperti orang bodoh. Jantungnya tak dipungkiri berdetak begitu kencang sekarang. Dia bahkan sedikit nervous. Dia menjadi gugup saat akan menemui Alexa. Oh dia merasa seperti kembali ke masa remaja saat ini.

Tangan kekarnya akhirnya memutar knob pintu. Begitu masuk, Sean langsung disambut dengan tatapan hangat dan senyuman di bibir Alexa.

Jantung Sean berdebar semakin kencang. Selangkah demi selangkah, pria itu mendekat ke arah wanita yang kini duduk santai di sofa, masih dengan hoodie semalam dan rambut setengah acak-acakan. Oh Sean tidak mengerti dengan dirinya, tapi dia melihat Alexa begitu cantik dan sexy sekarang. Apa yang salah dengan otaknya.

Unsavory RedemptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang