Chase tertunduk lesu di ruang keluarga. Dia memandangi mainan dinosaurus tanpa minat untuk memainkannya. Biasanya, dia sudah bermain dinosaurus bersama Caden di hari sabtu pagi, tapi sekarang dia harus sendirian karena Caden sakit. Chase benar-benar bingung sekaligus bosan sekarang.
Chase meraih salah satu boneka stegosaurus sebelum memainkannnya dengan t-rex. Semua terasa berbeda saat Caden tidak di sini. Semua permainannya terasa tidak seru.
Chase masih sibuk dengan mainan itu sampai dia mendengar pintu depan berdecit. Kepalanya spontan mendongak, dan mata biru bulatnya melebar tatkala melihat Daddynya datang dan berjalan menghampirinya.
"Chase! Lihatlah apa yang Dad bawa?" Seru Sean yang langsung membuat Chase bangkit.
Chase langsung berlari ke pelukan Daddynya. Membawa Sean ke pelukan erat.
"Daddy! Aku merindukanmu, Dad."
Sean menepuk-nepuk punggung Chase."Aku juga merindukanmu, jagoanku."
Sean mempertahankan pelukan mereka selama beberapa saat sebelum menjauhkan Chase darinya. Lalu tangan Sean mengeluarkan satu persatu mainan dinosaurus dari paperbag miliknya.
"Dino?" Mata Chase kembali membola saat melihat mainan dinosaurus hijau yang dibawa Sean.
"Ya." Sean mengangguk. Membelai lembut rambut cokelat milik Chase.
"Asyik!"
Chase segera melepas mainan itu dari kotaknya, sebelum dia mengecek mainan itu antusias. Tapi, ekspresi bahagia itu tidak bertahan lama, senyuman di bibir Chase padam. Sorot matanya berubah sedih.
"Tapi lebih asyik lagi jika aku memainkannya bersama Caden." Keluhnya.
"Kau merindukan Caden?"
Chase kembali menunduk lesu. "Aku merindukan Caden."
Sean meraih tubuh kecil Chase, kali ini dia mendudukan Chase di pangkuannya. Sean lantas berbisik di telinga kiri Chase. "Kita akan bertemu Caden secepatnya setelah Caden membaik, okay?"
"Apa Caden baik-baik saja, Dad?" Chase mendongak, memandangi Daddynya dengan mata biru miliknya lekat. Seolah tengah menyimpan rasa khawatir dan menuntut kabar baik soal Caden.
"Ya, Caden baik-baik saja. Tapi kaki Caden sakit, jadi kau perlu lebih berhati-hati jika bermain dengan Caden nanti."
Chase mengangguk kecil beberapa kali. Rona di wajahnya kembali setelah mendengar kabar kembarannya yang paling dia sayangi itu baik-baik saja. "Okay Dad. Aku akan mengingat pesan Dad."
"Good job."
"Bolehkah aku membuat kartu ucapan untuk Caden. Aku ingin membuat gambar yang lucu untuk Caden." Tanya Chase antusias. Mata birunya berbinar penuh semangat.
"Boleh."
"Yay!"
Chase bangkit lalu berlari ke dalam mencari neneknya.
"Grandmom, dimana krayonku!" Teriak Chase.
****
Sean berjalan cepat memasuki markas penjaga keamanan keluarga Williams selepas keluar dari rumah Dad. Dia tidak mau membuang-buang waktu. Ada sosok yang harus segera dia hadapi karena keberadaannya semakin mengancam keselamatan keluarga kecilnya.
Kiriman bunga dari wanita itu pagi ini seolah menjadi konfirmasi bahwa wanita itulah yang menjadi aktor utama dibalik insiden kecelakaan Caden. Dia bersumpah akan membalas perbuatan wanita itu dengan berlipat-lipat lebih menyakitkan. Anaknya yang malang itu tak pantas celaka hanya karena aksi balas dendam wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unsavory Redemption
RomansMereka pikir hubungan mereka berakhir setelah pengadilan mengabulkan perpisahan mereka. Tapi nyatanya, takdir hubungan mereka tidak berjalan sesederhana itu. **** Setelah berpisah dengan Sean Williams lima tahun lalu, Alexa Wilson memulai kembali ke...