12. Soul Ties

4.2K 313 11
                                    

"Daddy, kau akan membawa kami kemana?"

Sean memutuskan untuk membawa si kembar ke gedung utama perusahaan siang ini. Setelah menjemput mereka dari preschool, dia tak menyia-nyiakan waktu dan langsung membawa mereka ke tempat kerjanya.

Ini adalah salah satu upaya Sean untuk mengenalkan si kembar pada bagian masa depan mereka. Bagaimana pun juga, mereka akan mewarisi seluruh tempat ini di masa depan, dengan sukarela atau tidak, yang jelas mereka akan tetap mendapatkannya.

Maka dari itu lebih baik mengenalkannya sejak dini pada pekerjaannya. Dan jika bisa, dia ingin menanamkan kecintaan dan kebanggaan mereka pada tempat ini.

"Daddy ingin mengenalkan kalian pada tempat kerja Dad." Ucap Sean bangga.

Sisi baik lainnya adalah dia bisa menjalin ikatan yang lebih kuat dengan mereka. Itu adalah langkah lanjutan yang bagus untuk menggaet hati mereka agar tidak berpaling menginginkan dan membuka peluang untuk ayah yang baru.

"Apa dad bekerja di gedung tinggi ini?" Tanya Caden penasaran. Mobil yang Sean kemudikan telah melalui jalan masuk hingga memasuki parkiran.

Sean memarkirkan mobilnya sebelum membantu kedua anaknya keluar dari car seat. Secara bergantian keduanya turun dari mobil dengan sedikit bantuan Sean.

Berbeda dengan Caden yang langsung mengamati sekitar, reaksi Chase justru tampak bengong ketika melihat bangunan beberapa puluh lantai itu.

"Woah." Mulut Chase menganga saat menengadah dan melihat ke atas. Sean pun menggeleng kepala sembari tersenyum kecil. Ia merasakan kebanggaan kecil saat hasil kerja kerasnya sukses membuat kagum si sulung.

"Daddy ayo masuk!" Ucap Chase tak lama setelah anak itu sadar. Chase langsung berlari tidak sabaran. Anaknya itu ingin segera masuk dan pergi ke lantai gedung teratas untuk melihat pemandangan di sana.

Kedatangan Sean yang menggandeng kedua anak laki-laki lucu nan tampan itu sontak menarik perhatian semua orang. Para pegawai yang kebetulan sedang berada di lobby pun tak bisa menyembunyikan kekagetannya, mereka baru kali ini melihat anak-anak sang bos yang selama ini menjadi rumor perbicangan di kalangan pegawai. Kini mereka menatap gemas pada dua anak imut bermata biru itu.

Charles yang kebetulan baru keluar dari lift, langsung menghampiri Sean ketika melihat sosok sang bos. Awalnya dia ingin melakukan sapaan kakunya seperti biasa, namun ketika melihat dua anak menggemaskan yang sedang menggenggam tangan sang bos, mata Charles pun spontan membesar. Pandangan Charles langsung tertuju pada figur dua anak yang tampak seperti versi mini bosnya itu.

"Tuan Sean Williams." sapa Charles setelah sadar dari kekagetannya. Ia masih tak menyangka Tuannya itu membawa kedua anaknya ke kantor untuk pertama kalinya.

"Perkenalkan ini Uncle Charles." Ucap Sean lembut pada kedua anaknya. Intonasi yang pria itu gunakan begitu hangat, berbeda sekali saat berhadapan dengan pegawainya.

"Uncle Charly!" Sapa Chase antusias. Suaranya bahkan melengking hingga sejenak membuat orang-orang menoleh.

Charles merasa kikuk, namun tak dipungkiri dia tidak bisa menolak sapaan kecil menggemaskan itu. Oh Charles bahkan sudah menyukai dua anak itu sejak melihatnya.

"Paman Charles, Chase. Bukan Charly." Sean membenarkan Chase. Dia tidak ingin anaknya itu terbiasa berbuat seenaknya, termasuk memanggil nama orang dengan nickname yang dia buat sendiri.

"Aku akan memanggil uncle Charly, Daddy. Aku tidak ingin sama seperti yang lainnya." Ucap Chase kukuh. Anaknya itu benar-benar versi mini Sean yang keras kepala.

"Maafkan Chase." Sean tersenyum meminta maaf. Aksi itu tentu malah membuat Charles makin kikuk. Ini adalah pertama kalinya Charles berhadapan sedekat itu dengan anak kecil. Dan tentunya berhadapan dengan dua anak kembar berparas sama, yang memiliki dua kepribadian berbeda, dalam waktu bersamaan membuatnya harus memutar otak dan belajar banyak hal baru.

Unsavory RedemptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang