"Caden, bukankah Caden sudah tidur tadi?"
Alexa berlutut dan membelai wajah anaknya itu. Ia lantas mengecup pipi Caden satu per satu.
"Iya Mama, tapi handphone Mama berisik jadi aku bangun."
Si kembar memang tidur di kamar lamanya malam ini. Dan ia lupa meletakkan handphone di nakas. Suara dering handphone tampaknya membangunkan Caden yang baru saja terlelap.
"Maafkan Mama ya. Sekarang Caden kembali tidur hmm."
"Ya baik, Mama." Ucap Caden sembari mengucek matanya.
Alexa kembali mengecup Caden sebelum mengantarkan anaknya kembali ke kamar atas. Chase dan Caden memang tidur dengannya sementara mereka tinggal di sini. Queen size bed yang dulu ia tempati cukup untuk beristirahat bertiga dengan anak-anaknya.
Setelah membelai dahi Caden hingga anak bungsunya itu terlelap, Alexa pun bangkit dan mengambil ponselnya di atas nakas. Ia lantas mengecek panggilan Eleanora dan pesan yang mungkin saja terlewat.
Alexa kembali turun ke lantai bawah. Ia lantas berjalan ke dapur dan kembali menghubungi Eleanora. Setelah beberapa deringan, Eleanora akhirnya menerima panggilan.
"Hey El." Sapa Alexa.
"Where are you?" Tanya Eleanora tanpa basa-basi. Caleb mungkin saja telah bilang jika ia yang akan menjemput Sean. Karena itu, Eleanora berusaha memastikan keberadaannya.
"Aku di tempat Sean."
Nada bicara Eleanora langsung berubah histeris setelah mendengar itu. Kebiasaannya berbicara berlebihan pun kembali.
"Oh, apa aku mengganggumu?" Eleanora tidak bisa menyimpan antusiasnya. Alexa bahkan mendengar pekikan kecil tertahan.
Alexa memutar bola mata. Siap melontarkan ucapan pedasnya. "Kau menyarkas atau apa?"
Eleanora tidak bisa menahan kekehan saat ia membayangkan wajah sebal Alexa. Dia akhirnya memutuskan untuk langsung mengatakan maksudnya menelepon Alexa, sebelum sahabatnya yang penyabar itu kesal dan memutuskan sambungan telepon begitu saja.
"Apa kau ada waktu senggang besok pagi?"
"Yeah."
"Aku butuh untuk memilih buket bunga, bisa menemaniku?"
"Sure, I'll catch up. Jam berapa?"
"Mmm 10 kurasa."
"Baik aku akan menemanimu." Alexa mengangguk meski Eleanora tak akan mengetahuinya.
"Oh bagaimana antara kau dan Sean?"
"Kami mulai sedikit bicara tadi..." Alexa diam sebentar, mengingat-ingat sembari kembali mencerna percakapannya dengan Sean tadi.
"Apa dia menyatakan perasaannya?"
Pertanyaan Eleanora selanjutnya membuat ia membuang napas. "Sejauh ini yang kami lakukan adalah mengudar benang kusut di masa lalu. Mungkin kami berdua sama-sama tidak ingin perubahan terlalu cepat."
"Baik, syukurlah kalau kalian mulai bicara." Eleanora ikut senang dengan perkembangan kecil itu.
"Babe..." Suara kecil manja pria di ujung telepon membuat Alexa mengernyit.
"Aku sedang menelepon Lexa, sayang." Balas Eleanora menjawab suara itu.
"Come here..." Lanjut suara pria itu manja. Alexa pun tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa geli.
"Oh aku harus segera pergi Lexa." Pamit Eleanora. Alexa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya tapi ia tidak ingin membayangkannya.
"Gross... selamat malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unsavory Redemption
RomanceMereka pikir hubungan mereka berakhir setelah pengadilan mengabulkan perpisahan mereka. Tapi nyatanya, takdir hubungan mereka tidak berjalan sesederhana itu. **** Setelah berpisah dengan Sean Williams lima tahun lalu, Alexa Wilson memulai kembali ke...