4. With You

6.2K 360 8
                                    

Sore itu, setelah memilih gaun pengantin wanita di hari sebelumnya, mereka melanjutkan persiapan pernikahan Eleanora dan Caleb dengan berburu sajian untuk acara wedding. Kali ini bukan hanya Eleanora, Alexa dan Caleb saja yang hadir dalam agenda itu, tapi Sean Williams, pria super sibuk itu juga menyempatkan hadir untuk acara sore itu.

Dua pria tampan itu datang dengan mengendarai Mustang. Caleb yang sebelumnya duduk di kursi penumpang, turun lebih dulu dan berjalan ke dalam toko.

Eleanora pun tanpa sadar melirik lelaki yang mengenakan atasan kemeja biru langit dengan dua kancing teratas yang terbuka dan celana jeans putih lengkap dengan sepatu putih polos. Meski tampil sederhana, namun penampilan Caleb kali ini berhasil menyita pandangan Eleanora, mata wanita itu tidak bisa berbohong jika dia seolah sedang jatuh pada pesona Caleb yang warna outfitnya benar-benar membuat mata biru dan rambut pirang keemasannya bersinar di bawah sorot matahari sore itu.

Alexa memutar bola mata, tampak tak tertarik sedikitpun saat melihat Caleb dan Eleanora yang seolah sedang saling tebar pesona. Sebaliknya matanya tidak bisa berkompromi setelah tak sengaja melirik sosok pria yang baru saja turun dari mobil selanjutnya.

Pria berambut cokelat gelap nyaris hitam itu mengenakan turtle neck putih yang dipadukan dengan outer jeans warna cream gelap, pria itu memadukan atasan kasualnya dengan celana jeans warna cream yang lebih terang dan sepatu motif yang memiliki warna senada. Pria itu juga menata rambutnya acak, dan mencukur bersih rambut yang tumbuh di sekitar rahang. Perpaduan outfit yang dipilih Sean kali ini membuat penampilannya jauh lebih muda dibandingkan usia yang sebenarnya.

Damn! Pria itu bahkan tidak perlu berusaha keras untuk mengembalikan penampilannya ke umur awal dua puluhan. Wajah tampannya benar-benar aset yang luar biasa, apalagi jika dipadu dengan penampilannya yang seperti sekarang. Wanita muda manapun akan langsung bertekuk lutut dengan Sean jika melihat penampilannya saat ini.

Memikirkan itu membuat Alexa geram. Entah kenapa kemarahannya seolah naik ke ubun-ubun. Ia merasa ingin menendang pria itu agar dia berbalik dan mengganti pakaian kasual mempesonanya dengan setelan jas yang membuat penampilannya begitu kaku, serius, dewasa, dan tak tersentuh.

Alexa masih mengepalkan tangan erat sampai Alexa sadar tentang perasaannya itu. Untuk apa ia harus merasa kesal? Ia dan Sean bukan lagi apa-apa sekarang. Ia tidak punya kuasa untuk membatasi akses Sean maupun pergaulan pria itu dengan siapapun. Sean bebas dekat dengan wanita manapun, begitu juga dirinya.

Alexa merasa moodnya memburuk memikirkan itu. Namun ia berusaha menghela napas dan menenangkan hatinya.

"Cal." Eleanora berjalan cepat sebelum memeluk Caleb. Tanpa basa-basi dan menunggu, mereka pun saling berpagut bibir, melepaskan kerinduan satu sama lain.

Alexa mengalihkan mata dari pemandangan itu, hingga matanya bertemu dengan sosok pria yang kini ada di hadapannya. Pria itu berdiri tak lebih dari dua meter di hadapannya, dengan memasang senyum ringan di wajah tampannya.

"Hi." Sapa pria itu ramah, lebih ramah dari seorang sahabat karib yang lama tak bertemu dan saling melepas rindu. Kini bayangan pria itu yang sebelumnya Alexa lihat dari jauh benar-benar sudah ada di hadapannya. Bahkan kehadirannya terasa terlalu nyata, wangi parfum maskulin itu, dan mata biru yang seolah tengah menelanjangi Alexa.

"Oh hai." Balas Alexa kikuk. Entah kenapa ia bersikap demikian, ia bahkan tidak seharusnya bersikap kaku dan kikuk di hadapan pria itu. Apakah karena penampilan Sean yang sekarang, atau rasa gelinya setelah baru saja melihat dua sahabatnya seperti hendak memakan satu sama lain. Sepertinya opsi kedua terdengar lebih masuk akal.

Alexa menundukkan pandangan sampai suara riang Eleanora mengagetkannya. "Ayo guys, kita perlu memilih kue, beberapa menu buffet dan barbeque yang cocok sebelum hari semakin malam."

Unsavory RedemptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang